iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Daikin Global buka pabrik baru di RI, investasi sebesar Rp3,3 triliun

Mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 dan siap memenuhi regulasi wajib SNI yang mulai berlaku Juli 2025.

author photo
A- A+
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza (tengah) saat menghadiri Opening Ceremony Daikin | @daikin
Investasi senilai Rp3,3 triliun oleh Daikin Global melalui pendirian pabrik baru PT Daikin Industries Indonesia di Kawasan GIIC menandai langkah strategis dalam memperkuat industri elektronik nasional, khususnya sektor AC rumah tangga yang selama ini menjadi salah satu kontributor utama impor. 

Dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja hingga 1.000 orang, kehadiran pabrik ini diharapkan mampu mengurangi defisit neraca perdagangan elektronik yang masih mencapai USD16,2 miliar pada 2024 serta mendorong kemandirian dalam produksi komponen utama seperti kompresor. 

Selain memperkuat posisi Republik Indonesia (RI) sebagai pusat manufaktur AC di ASEAN, pabrik ini juga mendukung implementasi Making Indonesia 4.0 dan siap memenuhi regulasi wajib SNI yang mulai berlaku Juli 2025, sekaligus menjadi motor penggerak daya saing industri nasional di tengah meningkatnya permintaan pasar akibat perubahan iklim dan kesadaran masyarakat terhadap kualitas udara.
"Nilai impor produk AC yang tinggi, mencerminkan meningkatnya permintaan domestik terhadap AC. Saat ini AC telah menjadi kebutuhan pokok seiring dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, meningkatnya daya beli masyarakat, serta kesadaran akan kualitas udara turut mendorong penggunaan AC secara luas," jelas Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Melihat kondisi tersebut, Wamenperin mengapreasi atas kehadiran pabrik baru PT Daikin Industries Indonesia, yang membawa angin segar dalam rangka mengurangi ketergantungan impor serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur AC di kawasan ASEAN.

"Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Jajaran PT Daikin Industries Indonesia, atas peran dan komitmen dalam investasi dan prakarsa memajukan industri elektronika Indonesia," terang Faisol.

Daikin Global sebelumnya hadir melalui PT Daikin Manufacturing Indonesia dengan produksi AC tipe ducting dan Air Handling Units. Kini, telah hadir dengan entitas baru yaitu PT Daikin Industries Indonesia dengan fokus produksi AC rumah tangga.

Dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 triliun dan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun, Wamen Faisol yakin fasilitas produksi AC yang baru di Kawasan GIIC Industrial Parks dapat memberikan posisi strategis bagi PT Daikin Industries Indonesia, baik di dalam pasar domestik maupun eskpor produk AC Rumah Tangga.

"Lebih dari itu, yang juga menggembirakan, pabrik baru PT Daikin ini turut berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja sekitar 950 hingga 1.000 tenaga kerja," jelasnya.

Wamenperin menyampaikan, industri elektronik masih menghadapi tantangan ketergantungan impor kompresor AC yang mencapai USD244,29 juta pada tahun 2024. Menyikapi hal ini, pemerintah mendorong PT Daikin Industries Indonesia untuk secara bertahap mampu memproduksi komponen utama secara lokal, termasuk kompresor, guna memperkuat kemandirian dan rantai pasok domestik.

Dari sisi regulasi teknis, produk AC telah diwajibkan memenuhi SNI berdasarkan Permenperin No. 34 tahun 2013. Selanjutnya, pada bulan Juli 2025, regulasi teknis SNI Wajib produk elektronik rumah tangga termasuk AC, secara efektif akan diatur melalui Permenperin No. 7 Tahun 2025, tentang Pemberlakuan SNI untuk Elektronika Rumah Tangga Secara Wajib.

Dengan adanya peraturan tersebut, produk AC yang diproduksi di Indonesia, termasuk PT Daikin Industries Indonesia, diharapkan dapat memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan dalam regulasi baru tersebut.

"Saya berharap kehadiran pabrik baru ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan dan daya saing industri elektronika nasional, serta secara signifikan memberikan sumbangsih kontribusi yang makin besar dari industri pengolahan pada perekonomian tanah air," tutupnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks