![]() |
cover | @google |
Penipuan ini biasanya bertujuan mendapatkan informasi pribadi atau finansial dari korban secara ilegal. Dengan teknologi yang terus berkembang, Google terus menyempurnakan pendekatannya demi memberikan rasa aman dalam menjelajah internet.
Google merilis laporan terbaru mengenai bagaimana mereka memerangi penipuan, khususnya di layanan Penelusuran. Laporan ini juga menjelaskan langkah-langkah baru yang diambil perusahaan untuk menjaga keamanan pengguna di platform Penelusuran, Chrome, dan Android melalui pemanfaatan AI canggih.
Di Penelusuran, AI kini digunakan untuk mendeteksi dan memblokir ratusan juta hasil penipuan setiap harinya. Teknologi ini memungkinkan sistem untuk mengidentifikasi situs-situs yang mencoba mengecoh pengguna dan secara proaktif mencegah tampilnya halaman-halaman berbahaya tersebut di hasil pencarian.
Menurut laporan "Melawan Penipuan dalam Penelusuran", Google kini mampu mendeteksi hingga 20 kali lebih banyak halaman penipuan dibanding sebelumnya. Hal ini dimungkinkan berkat peningkatan pada sistem deteksi dan pengklasifikasi berbasis AI yang digunakan perusahaan.
"Dalam Penelusuran, AI membantu kami mendeteksi dan memblokir ratusan juta hasil penipuan setiap hari. Laporan Melawan Penipuan dalam Penelusuran kami menunjukkan bagaimana investasi yang telah kami lakukan dalam sistem deteksi penipuan yang didukung AI, beserta penyempurnaan pada pengklasifikasi kami, telah memungkinkan kami untuk mendeteksi 20 kali lipat jumlah halaman penipuan," ungkap Google dalam pengumuman resminya, dinukil Minggu (11/5/2025).
Kemampuan Google dengan AI.
![]() |
cover | @google |
Kemajuan AI juga memperkuat kemampuan Google dalam menganalisis konten web secara luas, mengidentifikasi pola kampanye penipuan terkoordinasi, dan mengenali ancaman baru sejak dini. Hal ini sangat penting untuk tetap selangkah lebih maju dibanding para pelaku kejahatan siber.
Contoh nyata dari implementasi ini adalah penurunan lebih dari 80% penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menyamar sebagai layanan pelanggan maskapai penerbangan. Kasus seperti ini sering menimpa orang yang mencari bantuan secara online dan akhirnya terjebak menghubungi nomor penipuan.
Di sisi browser, Google juga meningkatkan fitur Penjelajahan Aman di Chrome dengan menambahkan kemampuan dari Gemini Nano, model bahasa besar (LLM) yang dijalankan langsung di perangkat desktop. Teknologi ini memberikan perlindungan tambahan terhadap phishing dan berbagai bentuk penipuan daring.
Mode Perlindungan yang Ditingkatkan di Chrome kini memberikan keamanan dua kali lipat dibandingkan mode Perlindungan Standar. Ini menjadi bukti nyata bahwa AI dapat berperan langsung dalam memberikan perlindungan yang lebih personal dan adaptif bagi pengguna.
"Kami kini menggunakan Gemini Nano , model bahasa besar (LLM) pada perangkat kami di desktop, untuk memberi pengguna Perlindungan yang Ditingkatkan lapisan pertahanan tambahan terhadap penipuan daring. Pendekatan pada perangkat memberikan wawasan instan tentang situs web berisiko dan memungkinkan kami menawarkan perlindungan, bahkan terhadap penipuan yang belum pernah terlihat sebelumnya," jelasnya.
Salah satu kekuatan Gemini Nano adalah kemampuannya dalam menyaring dan memahami sifat kompleks dari berbagai situs web. Dengan begitu, Google dapat mendeteksi penipuan yang bahkan belum pernah teridentifikasi sebelumnya, serta dengan cepat menyesuaikan diri terhadap teknik baru yang digunakan oleh para penipu.
Pendekatan baru ini juga telah diterapkan untuk menangkal penipuan teknis jarak jauh, salah satu bentuk ancaman online paling serius saat ini. Google berencana memperluas cakupan perlindungan ini ke perangkat Android dan jenis penipuan lainnya dalam waktu dekat.
Google juga menangani ancaman dari notifikasi yang menyesatkan atau bersifat spam. Jika pengguna mengaktifkan notifikasi dari situs jahat, mereka dapat terus menerima pesan yang mencoba menipu mereka. Untuk itu, Chrome di Android kini menyediakan peringatan berbasis AI terhadap notifikasi mencurigakan.
Saat sistem pembelajaran mesin mendeteksi notifikasi yang berpotensi berbahaya, pengguna akan diberi opsi untuk berhenti berlangganan atau melihat konten yang telah diblokir. Namun, jika pengguna yakin notifikasi tersebut tidak berbahaya, mereka tetap dapat memilih untuk menerimanya.
Terakhir, Google telah menambahkan fitur Deteksi Penipuan berbasis AI di aplikasi Google Messages dan Phone by Google. Fitur ini memberi peringatan saat ada panggilan atau pesan yang dicurigai sebagai penipuan. Ini adalah bagian dari komitmen Google untuk terus menggunakan AI dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi semua.
"Penipuan biasanya dimulai melalui panggilan telepon dan pesan teks yang awalnya tampak tidak berbahaya, tetapi kemudian berkembang menjadi situasi yang berbahaya. Baru-baru ini kami meluncurkan Deteksi Penipuan yang didukung AI pada perangkat di Google Messages dan Phone by Google untuk melindungi pengguna Android dari jenis penipuan canggih ini," terangnya.