![]() |
| cover | topik.id |
Tiga belas tahun lalu, Microsoft merilis sebuah sistem operasi yang masih memicu perdebatan hingga kini, Windows 8. Diluncurkan pada 26 Oktober 2012, versi ini dikenal bukan karena kesempurnaannya, melainkan karena keberaniannya menantang kebiasaan lama pengguna komputer. Dengan tampilan yang benar-benar baru, Windows 8 menjadi simbol dari ambisi besar Microsoft untuk mengubah cara orang berinteraksi dengan perangkat.
"Pada 26 Oktober 2012, Microsoft meluncurkan salah satu versi Windows teraneh yang pernah ada. Versi ini benar-benar mengubah cara orang berinteraksi dengan PC mereka. Sebagai pengganti menu Start yang sudah dikenal, kami mendapatkan Layar Start baru yang dipenuhi ubin hidup berwarna-warni," tulis akun @windowslatest di X, seperti dilansir topik.id, Senin (27/10/2025).
Windows 8 meninggalkan tradisi lama dengan menghapus menu Start klasik yang sudah menjadi ikon sejak era Windows 95. Sebagai gantinya, hadir Layar Start yang dipenuhi ubin hidup berwarna-warni. Setiap ubin menampilkan pembaruan langsung dari aplikasi, mulai dari cuaca, email, hingga berita terkini, menciptakan pengalaman yang lebih dinamis dan visual, namun juga membingungkan bagi banyak pengguna desktop tradisional.
Keputusan desain ini tidak dibuat tanpa alasan. Pada masa itu, dunia teknologi sedang dikuasai oleh tren tablet dan perangkat sentuh. Microsoft berupaya menyesuaikan diri dengan arus baru tersebut melalui Windows 8, yang dirancang agar bisa digunakan baik di laptop maupun tablet. Visi besar ini mencoba menjembatani dua dunia: produktivitas desktop dan mobilitas perangkat genggam.
"Windows 8 dirancang untuk masa ketika tablet sedang naik daun, dan Microsoft ingin menjembatani kesenjangan antara desktop dan perangkat seluler," ungkapnya.
Hadirkan UI Metro.
![]() |
| Windows 8 | dok: Microsoft |
Selain perubahan besar pada tampilan, Windows 8 juga membawa berbagai inovasi fitur. Charm Bar diperkenalkan sebagai cara baru mengakses fungsi pencarian dan pengaturan, sementara UI Modern (Metro) menghadirkan gaya aplikasi layar penuh yang dirancang untuk sentuhan. Kehadiran Windows Store juga menjadi tonggak penting, membuka pintu bagi pengembang untuk mendistribusikan aplikasi langsung kepada pengguna Windows.
Dari sisi performa, Windows 8 membawa sejumlah peningkatan yang patut diapresiasi. Proses booting menjadi jauh lebih cepat, konsumsi daya lebih efisien, dan integrasi dengan layanan berbasis cloud seperti OneDrive serta Outlook semakin erat. Semua ini menjadikan Windows 8 sebagai sistem operasi yang berusaha menyatukan produktivitas dan konektivitas dalam satu pengalaman.
"Peluncuran ini memperkenalkan ide-ide baru seperti bilah Charms, aplikasi UI Modern, Windows Store, dan waktu booting yang lebih cepat. Peluncuran ini juga menghadirkan integrasi mendalam dengan layanan Microsoft seperti OneDrive dan Outlook," jelasnya.
Meski begitu, perubahan besar ini tidak diterima dengan mudah. Banyak pengguna merasa frustrasi karena harus belajar ulang cara menggunakan Windows, terutama dengan hilangnya tombol Start dan antarmuka desktop yang tersembunyi di balik lapisan layar ubin. Kritik juga datang dari pengguna profesional yang menganggap desainnya lebih cocok untuk tablet daripada PC kantor.
Namun, waktu membuktikan bahwa eksperimen Microsoft ini tidak sia-sia. Banyak ide dari Windows 8, seperti desain datar, integrasi cloud, dan toko aplikasi, menjadi pondasi penting bagi Windows 10 dan 11. Kini, Windows 8 dikenang bukan sebagai kegagalan, melainkan sebagai langkah berani yang membuka jalan bagi evolusi modern ekosistem Windows.
"Meskipun banyak pengguna yang berbeda pendapat mengenai desainnya yang berani, kami tetap menyukai Windows 8 karena kelancarannya," terangnya.

