![]() |
| Presiden Prabowo Subianto meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, pada Kamis, 11 September 2025 | dok: @presidenri |
Satu tahun pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, target pemerataan akses digital menjadi salah satu fokus utama. Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pemerintah berusaha memperluas layanan internet publik agar menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal secara konektivitas, mulai dari sekolah, puskesmas, kantor desa, tempat ibadah, hingga fasilitas umum lainnya. Lantas sejauh mana internet publik tersedia?
Berdasarkan data indonesiabaik.id per 19 Oktober 2025, tercatat 27.865 lokasi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) telah memperoleh layanan internet publik. Dari total tersebut, 27.807 titik terhubung melalui Satelit Multifungsi SATRIA-1, sedangkan 58 titik lainnya menggunakan jaringan Fiber Optik (FO).
"Hingga saat ini, tercatat 27.865 lokasi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) telah terpasang layanan akses Internet Publik. Dari jumlah tersebut, 27.807 lokasi telah berkontrak dengan pemanfaatan Satelit Multifungsi SATRIA-1, sementara 58 lokasi lainnya difasilitasi melalui jaringan Fiber Optik (FO)," tulis laporan resmi indonesiabaik.id, seperti dilansir Minggu (19/10/2025).
Penyediaan akses internet publik dilakukan secara bertahap menggunakan satelit SATRIA-1, yang dirancang untuk menjangkau daerah dengan infrastruktur darat terbatas. Program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan pemerataan digital agar masyarakat di wilayah 3T dapat mengakses informasi, pendidikan, dan layanan publik secara setara dengan daerah lain, dan akan menghadirkan internet super murah tahun ini.
Jika dilihat dari sebaran sektornya, internet publik kini menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Fasilitas pendidikan menjadi penerima manfaat terbesar dengan 19.608 lokasi terpasang koneksi. Disusul oleh kantor pemerintahan sebanyak 5.198 titik, serta fasilitas layanan kesehatan di 1.358 lokasi yang kini dapat terhubung dengan sistem rujukan daring maupun layanan data pasien.
"Sejak Januari 2025, penyediaan akses internet publik dilakukan secara bertahap menggunakan skema Pemanfaatan Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang menjangkau wilayah-wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) agar seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati koneksi yang stabil dan merata," terangnya.
Selain itu, internet juga hadir di sektor lain seperti pertahanan dan keamanan (468 titik), pusat kegiatan masyarakat (423 titik), tempat ibadah (373 titik), pelayanan usaha (232 titik), lokasi wisata (162 titik), dan transportasi publik (43 titik). Meski jumlahnya belum merata di seluruh wilayah, perluasan akses ini menjadi dasar penting bagi peningkatan layanan publik berbasis digital.
Dari sisi teknis, layanan internet publik yang berjalan melalui SATRIA-1 mencatat uptime 99,77 persen, menunjukkan tingkat kestabilan yang cukup baik untuk mendukung aktivitas pemerintahan digital dan kegiatan masyarakat. Namun, sejumlah tantangan seperti keterbatasan perangkat di lapangan, kebutuhan pelatihan digital dasar, dan ketimpangan kualitas jaringan di beberapa daerah masih perlu mendapat perhatian.
Berikut, akses internet publik tercatat 27.865 lokasi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar):
- Fasilitas Pendidikan: 19.608 lokasi
- Kantor Pemerintahan: 5.198 lokasi
- Fasilitas Layanan Kesehatan: 1.358 lokasi
- Pertahanan dan Keamanan: 468 lokasi
- Pusat Kegiatan Masyarakat: 423 lokasi
- Tempat Ibadah: 373 lokasi
- Pelayanan Usaha: 232 lokasi
- Lokasi Wisata: 162 lokasi
- Transportasi Publik: 43 lokasi
Secara keseluruhan, pencapaian setahun ini menggambarkan langkah awal dalam membangun fondasi konektivitas nasional yang lebih merata. Internet publik belum menjangkau semua wilayah, tetapi tren perluasan dan peningkatan kualitas jaringan menjadi sinyal positif bagi transformasi digital Indonesia ke depan.
Tantangan berikutnya adalah memastikan akses tersebut tidak hanya tersedia, melainkan benar-benar dimanfaatkan secara produktif oleh masyarakat di berbagai sektor.
