 |
| cover: topik.id |
Baru-baru ini perusahaan teknologi skala global, Google dan YouTube berkomitmen memberikan dana hibah Rp 2 miliar kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia terkurasi berupa alat pemasaran digital.
Untuk menerima bantuan ini, Google mempercayakan SMESCO Indonesia untuk memilih pelaku UMKM yang dapat mengikuti lokakarya pelatihan.
Pelatihan akan berlangsung hingga akhir tahun di mana peserta akan belajar mengenai pemasaran digital dan cara membuat aset digital untuk membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengutarakan Google telah melatih pemilik usaha kecil selama bertahun-tahun melalui program-program seperti Gapura Digital, Women Will, dan berbagai kemitraan dengan pemerintah sesuai dengan visi pemerintah untuk membangun ekonomi berkelanjutan pada 2045.
"Sejak 2017, Google telah melatih lebih dari dua juta pemilik usaha di seluruh negeri. Selaras dengan pemerintah, kami berkomitmen untuk memberikan akses dan peluang yang sama, dan berharap dukungan ini akan membantu lebih banyak usaha mengembangkan usaha mereka secara online sehingga mereka menemukan lebih banyak pelanggan baru," kata Randy pada acara Flexing Lokal Bareng Google dan YouTube di Lokananta, Surakarta, Sabtu (12/8/2023).
Lantas bagaimana membranding produk UMKM yang tepat? Berikut lima strategi branding produk UMKM paling mudah dan relevan yang dirangkum topik.id:
1. Identitas Merek.
Identitas merek yang kuat mencakup elemen-elemen seperti logo, warna, tipografi, dan bahkan gaya berbicara yang digunakan dalam semua komunikasi merek Anda.
Pastikan logo merek Anda mencerminkan esensi bisnis Anda dan mudah diingat oleh konsumen. Warna yang dipilih juga harus mendukung pesan merek, misalnya warna-warna cerah dan segar mungkin cocok untuk merek yang berfokus pada produk organik atau kesehatan.
Slogan yang singkat dan mudah diingat juga bisa meningkatkan pengenalan merek.
2. Targetkan Pasar.
Identifikasi siapa target konsumen Anda dengan tepat. Berdasarkan usia, jenis kelamin, minat, dan perilaku mereka, buatlah persona pelanggan yang detail.
Hal ini membantu Anda mengarahkan kampanye pemasaran dan konten kepada audiens yang paling relevan. Sebagai contoh, jika Anda menjual produk skincare, Anda akan ingin menargetkan wanita usia 25-40 tahun yang peduli terhadap perawatan kulit.
3. Kualitas Produk.
Kualitas produk adalah pondasi merek yang sukses. Pastikan produk Anda memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi konsumen.
Ini tidak hanya akan membantu mempertahankan pelanggan yang ada, tetapi juga akan mendorong mereka untuk merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.
Konsistensi dalam kualitas produk, pengemasan, dan pengalaman pelanggan adalah kunci dalam membangun kepercayaan jangka panjang.
4. Gunakan Media Sosial.
Dalam era digital, kehadiran online adalah kunci untuk membangun merek yang kuat. Buat profil media sosial yang konsisten dengan identitas merek Anda dan gunakan platform-platform ini untuk berinteraksi dengan konsumen.
Bagikan konten yang relevan dan bermanfaat, seperti tips, panduan, atau kisah sukses yang melibatkan produk Anda.
Tanggapi komentar dan pertanyaan konsumen dengan cepat dan profesional untuk menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap kebutuhan mereka.
5. Brand yang Menarik:
Ceritakan cerita brand yang mengungkapkan perjalanan Anda sebagai pengusaha yang menginspirasi terlepas dari pemasaran produk, atau bagaimana produk Anda telah membantu mengatasi masalah konkret.
Cerita ini bisa juga menjadi bagian dari konten media sosial Anda, materi pemasaran, atau bahkan di situs web Anda. Cerita ini akan memberikan dimensi emosional pada merek Anda, yang dapat membedakannya dari kompetitor.
Dengan menggabungkan kualitas produk yang unggul dengan strategi branding yang efektif dan mengadopsi pemasaran digital, para pelaku UMKM memiliki peluang yang tak terbatas untuk tumbuh dan berkembang dalam dunia bisnis yang terus berubah ini.
