5 Trik cerdas tangkal penipuan online di era teknologi AI

Berkembangnya kecerdasan buatan membawa berbagai kemajuan yang signifikan, tetapi juga membawa tantangan baru dalam hal keamanan.

Ardi Nugraha
A- A+
cover: topik.id
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) telah merilis portal cekrekening.id, platform tersebut berfungsi untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi rekening bank yang diduga terindikasi tindak pidana.
"CekRekening.id adalah Situs Resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang difungsikan sebagai portal untuk melakukan pengumpulan database rekening bank diduga terindikasi tindak pidana," keterangan tertulis di laman resmi cekrekening.id.
Berkembangnya teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan membawa berbagai kemajuan yang signifikan, tetapi juga membawa tantangan baru dalam hal keamanan online. 

Dalam beberapa kasus penjahat siber menggunakan AI untuk menciptakan serangan yang lebih canggih dan menipu pengguna. Namun, dengan pemahaman yang baik dan langkah-langkah cerdas, pengguna dapat melindungi diri dari penipuan online di era teknologi AI. 

Lantas, bagaimana menangkal penipuan online di era teknologi AI? Berikut lima trik cerdas yang dapat membantu menghadapi upaya penipuan di dunia maya yang semakin kompleks di era teknologi AI.

1. Identifikasi perilaku.

AI sering digunakan untuk menganalisis data dan perilaku pengguna. Namun, AI juga dapat digunakan oleh penjahat siber untuk mencuri data. Penting untuk memantau aktivitas online dan mengenali pola perilaku yang tidak biasa, seperti akses dari lokasi yang tidak biasa atau aktivitas yang tidak wajar. Jika Anda mencurigai ada sesuatu yang tidak beres, segera ambil tindakan.

2. Verifikasi konten dan penawaran.

Dalam beberapa kasus, AI dapat digunakan untuk menciptakan konten palsu dan penawaran produk dan jasa, termasuk foto, video, dan teks. Saat menerima informasi penawaran atau konten yang mengejutkan atau mencurigakan, verifikasi sumbernya dan pastikan kebenarannya sebelum Anda mempercayainya.

3. Perhatikan hasil pencarian.

Teknologi AI sering digunakan untuk menyajikan hasil pencarian yang disesuaikan dengan preferensi dan perilaku online. Namun, hal ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengecoh dengan mengarahkan ke situs web palsu atau berbahaya. Tetap kritis terhadap hasil pencarian dan pastikan untuk memeriksa URL dengan teliti sebelum mengklik tautan.

4. Aktifkan perlindungan.

Banyak perangkat lunak keamanan modern memiliki fitur perlindungan AI yang dapat mengidentifikasi ancaman dan serangan berdasarkan pola dan perilaku yang mencurigakan. Pastikan Anda mengaktifkan fitur-fitur ini dan selalu perbarui perangkat lunak keamanan untuk mendapatkan perlindungan terbaru, dalam hal ini yang paling sederhana perbarui versi perangkat seperti smartphone, laptop dan tablet.

5. Edukasi.

Edukasi adalah kunci. Teruslah belajar tentang taktik-taktik baru yang digunakan oleh penjahat siber yang melibatkan teknologi AI. Dengan memahami cara kerja AI dalam skenario penipuan, Anda akan lebih siap untuk mengenali dan menghindari potensi ancaman.

Namun bagaimana jika Anda menjadi korban penipuan online dan dirugikan secara finansial? Anda dapat mengecek nama pemilik rekening pelaku di cekrekening.id untuk melakukan pengumpulan database rekening bank diduga terindikasi tindak pidana,

Dalam platform itu juga memberikan keterangan lebih spesifik, seperti pelaporan dapat dilakukan secara online dan offline. Berikut caranya:

cekrekening.id
Dalam platform cekrekening.id juga memberikan keterangan lebih spesifik, seperti pelaporan dapat dilakukan secara online dan offline. Berikut daftar spesifiknya:

Rekening yang dilaporkan adalah rekening terkait Tindak Pidana sebagai berikut:
  • Penipuan
  • Investasi Palsu
  • Narkotika dan Obat Terlarang
  • Terorisme
  • Kejahatan Lainnya
Pelaporan bersumber dari masyarakat, asosiasi, Aparat Penegak Hukum, dan Bank:
  • Pelaporan dilakukan secara online dan offline.
  • Pelaporan secara online dilakukan melalui aplikasi atau website.
  • Pelaporan secara offline dengan datang langsung ke Kementerian Komunikasi dan Informatika disertai dengan membawa salinan bukti dugaan tindak pidana.
Mekanisme Normalisasi Rekening
  1. Pemilik rekening dapat mengajukan normalisasi agar rekeningnya tidak termasuk dalam data base rekening bank diduga terindikasi tindak pidana.
  2. Pemilik rekening adalah nama yang tercantum dalam rekening.
  3. Syarat pengajuan normalisasi adalah sebagai berikut: • Pemilik rekening melaporkan secara online atau offline disertai capture bukti sanggahan dari aduan pelapor:
  • Dalam hal tertentu, penyelenggara aplikasi dapat mempertemukan antara pelapor dan pemilik rekening jika terjadi perbedaan pendapat.
  • Penyelenggara aplikasi akan memberi tanda khusus atas rekening yang masih dalam tahap dispute antara pelapor dan pemilik rekening.
Lantas bagimana cara mendapatkan informasi rekening bank yang terindikasi tindak pidana? Berikut tahapanya:
  • Akses laman cekrekening.id
  • Pilih menu “Periksa Rekening”
  • Klik “Cek Sekarang”
  • Pilih jenis akun, baik bank atau e-Wallet
  • Masukkan nama bank dan nomor rekening yang ingin dicari
  • Centang kolom verifikasi
  • Klik Cek Sekarang
  • Sistem akan mencari informasi mengenai rekening tersebut
  • Jika nomor rekening pernah dilaporkan melakukan penipuan, akan muncul informasi bahwa nomor rekening tersebut terindikasi penipu lengkap dengan riwayat pelaporan
  • Jika tidak, akan muncul informasi “Nomor Rekening Ini Belum Pernah Dilaporkan Terkait Tindak Penipuan Apapun!”
Penting bagi semua orang untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman-ancaman ini. 

Dengan memahami modus penipuan yang umum, seperti phishing, penipuan telepon, penipuan online dalam jual beli, skimming di ATM, dan ransomware, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.

Digilife Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks