Cegah terorisme lebih awal, Sahroni minta BNPT gunakan medsos

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda.

Tamara
A- A+
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni  |  foto: instagram/ahmadsahroni88
Media sosial (Medsos) telah menjadi platform populer bagi masyarakat Indonesia untuk berinteraksi dan berbagi informasi. Dalam konteks penanggulangan terorisme, medsos dapat berfungsi sebagai sumber intelijen terbuka yang berharga. 

Kelompok teroris sering menggunakan medsos untuk menyebarkan propaganda, merekrut anggota, atau bahkan merencanakan serangan. Dengan memonitor aktivitas di medsos,  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dapat mengidentifikasi ancaman potensial dan mengambil tindakan pencegahan lebih awal.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda dengan memaksimalkan penggunaan media sosial. Langkah ini diharapkan mampu meminimalisasi penyebaran paham radikalis di generasi muda.
"Era saat ini sudah canggih, ancaman terorisme ataupun paham radikal bisa masuk lewat mana-mana. Apalagi menjelang tahun politik, aktivitas media sosial meningkat, sudah pasti sasarannya anak-anak muda sehingga penting bagi BNPT untuk selalu aware dan catch up dengan perkembangan saat ini. Karena generasi saat ini sudah tidak mau kalau pakai cara-cara lama, harus yang selaras dengan generasi mereka. Saya yakin BNPT paham  tantangan itu," jelas Sahroni dalam keterangannya di laman resmi DPR, Rabu, (2/8/2023) kemarin.
Politisi Fraksi Parta NasDem itu memberikan apresiasi kinerja BNPT dalam menurunkan kasus serangan teror di Indonesia dan meminta badan anti teror tersebut terus inovatif dalam pencegahan terorisme mengingat potensi ancaman teror sangat beragam, terlebih menjelang Pemilu 2024.

"Komisi III mengapresiasi atas capaian kinerja BNPT selama lima tahun belakangan ini, progresnya sangat bagus. Terlebih, serangan teroris itu bentuknya banyak, bisa serangan langsung hingga doktrin. Jadi BNPT harus terus menciptakan program-program inovatif serta kolaboratif guna meredam segala ancaman tersebut," saran Sahroni.

Sementara itu, Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel, mengungkapkan posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index semakin baik. Indonesia berada pada kategori terdampak sedang atau medium impacted. 

"Posisi Indonesia, kami laporkan, dalam Global Terrorism Index semakin baik, dalam kategori medium impacted," kata Rycko, Jumat (28/7) lalu.

Rycko juga mengatakan bahwa kasus serangan teror di Indonesia dalam rentang waktu 2018–2023 juga terus menurun. 

"Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89% lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun," tegasnya.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.


News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks