cover: topik.id |
Malware adalah singkatan dari "malicious software," yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "perangkat lunak berbahaya" atau "perangkat lunak jahat".
Malware merupakan istilah umum yang digunakan untuk mengacu pada berbagai jenis perangkat lunak yang diciptakan dan digunakan oleh penjahat komputer untuk tujuan yang merugikan.
Sistem ini dirancang untuk mengakses, merusak, atau mengambil kendali atas sistem komputer atau perangkat lainnya tanpa izin.
Ada banyak jenis malware yang berbeda, termasuk:
- Virus: Merupakan program yang dapat menggandakan dirinya sendiri dan menyisipkan salinan dalam file-file yang ada di komputer. Virus dapat merusak data atau menghancurkan sistem.
- Worm: Mirip dengan virus, tetapi dapat menyebar secara otomatis melalui jaringan tanpa memerlukan tindakan pengguna. Worm dapat menginfeksi banyak perangkat dalam waktu singkat.
- Trojan: Ini adalah jenis malware yang menyamar sebagai perangkat lunak yang sah atau bermanfaat, tetapi sebenarnya memiliki tujuan jahat. Trojans dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi, mengendalikan komputer korban, atau menginstal malware lainnya.
- Spyware: Digunakan untuk mengumpulkan informasi rahasia tentang pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Ini dapat mencakup pencatatan keystroke, pengawasan aktivitas web, atau pengambilan data pribadi lainnya.
- Ransomware: Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan kemudian meminta tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Ransomware telah menjadi ancaman serius dalam beberapa tahun terakhir.
- Adware: Meskipun tidak merusak komputer, adware menghasilkan iklan yang mengganggu dan seringkali muncul tanpa izin pengguna. Tujuannya adalah menghasilkan pendapatan melalui iklan.
- Rootkit: Jenis malware yang secara mendalam menyusup ke dalam sistem operasi komputer dan menyembunyikan jejak aktivitasnya. Rootkit dapat digunakan untuk mencuri informasi atau memberikan akses jarak jauh ke komputer korban.
Melansir dalam laman blog resmi BCA, sedikitnya ada tiga trik cara menghadapi malware.
"Perangkat lunak ini dirancang untuk menyusup, merusak, mengganggu atau mencuri data dari perangkat komputer atau jaringan tanpa seizin atau sepengetahuan pemiliknya. Tujuan dari malware bermacam-macam, mulai dari mengakses informasi sensitif, mencuri data pribadi finansial, menyebabkan kerusakan sistem, dan banyak lagi," tulis BCA di laman blog resminya, dikutip Sabtu (16/9/2023).
Malware sendiri biasanya ter-install di device saat tanpa sengaja klik link, membuka file atau download aplikasi dari sumber yang tidak resmi. Jangan klik sembarangan dan selalu waspada agar kamu tidak terkena ancaman bahaya malware.
Berikut, tiga trik hadapi malware yang dirangkum dari laman BCA:
1. Jangan akses aplikasi atau website perbankan menggunakan free wifi.
Jangan akses aplikasi atau website perbankan menggunakan free wifi, agar pihak yang tidak bertanggungjawab tidak punya kesempatan untuk menyisipkan malware atau melakukan pengintaian terhadap akses perbankan yang kamu lakukan.
2. download aplikasi resmi dan update software perangkat secara berkala.
Selalu download aplikasi resmi dan update software perangkat secara berkala. Jangan download, install dan mengakses aplikasi, film, gambar, dokumen dan file dari situs tidak resmi dan bajakan. Aktivitas tersebut rawan disisipkan malware.
3. Hati-hati dalam mengunduh fitur tambahan browser (plugins/extensions) tidak resmi.
Hati-hati dalam mengunduh fitur tambahan browser (plugins/extensions) tidak resmi. Fungsi dari ekstensi browser sebenarnya membantu produktivitas kita, mulai dari pengecekan penulisan, notifikasi email, dan banyak lagi.
Namun, belakangan ini bermunculan berbagai plugins/extensions tidak resmi dan berbahaya, karena disisipkan malware oleh pihak tidak bertanggungjawab. Pelajari dan cek reputasi dari developer atau publisher yang membuat atau mengupload plugins/extensions tersebut.
Selalu jaga kerahasiaan data pada aplikasi atau website perbankan di handphone, komputer atau laptop dengan cara:
- Jangan pernah gunakan kombinasi PIN/password yang mudah ditebak dan berkaitan dengan data pribadi.
- Jangan pernah gunakan PIN/password yang sama di tiap aplikasi/website serta lakukan penggantian secara berkala
- Jangan pernah memberitahukan username, password atau PIN ke siapa pun
- Jangan pernah mengaktifkan fitur auto login, remember me dan autofill.
- Jangan pernah menyimpan username, password atau PIN pada browser dan aplikasi.
- Jangan pernah menginstall aplikasi dari sumber tidak resmi.
- Jangan pernah memberikan permission seperti kamera, lokasi, SMS pada aplikasi yang tidak jelas.
- Last but not least, selalu berhati-hati terhadap oknum mengatasnamakan BCA yang berupaya melakukan modus penipuan yang bertujuan untuk mencuri data pribadimu.
Dengan tindakan pencegahan yang tepat, dapat menjaga perangkat tetap aman dalam ranah digital yang penuh risiko ini. Selalu berhati-hati saat mengunduh atau mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal, dan jangan pernah membuka lampiran yang mencurigakan.