Gawat! UMKM di Asia Tenggara rentan diserang malware

Metode yang sering digunakan untuk meretas ponsel cerdas karyawan para UMKM adalah dengan menggunakan metode “smishing” (kombinasi SMS dan phishing).

Ardi Nugraha
A- A+
cover: topik.id
Salah satu perusahaan keamanan global Kaspersky, mengungkapkan  serangan malware terhadap karyawan UMKM di Asia Tenggara selama kuartal pertama 2023 meningkat. 

Total 44.022 serangan malware, jumlah tersebut meningkat sebesar 364 persen, dibandingkan dengan hanya 9.482 serangan di periode yang sama pada tahun 2022 lalu. 

Dari penelusuran topik.id, Senin (25/9/2023), metode yang sering digunakan untuk meretas ponsel cerdas karyawan para UMKM adalah dengan menggunakan metode “smishing” (kombinasi SMS dan phishing). 

Korban menerima tautan melalui SMS, WhatsApp, Facebook Messenger, WeChat atau aplikasi perpesanan lainnya. Jika pengguna mengklik link tersebut, kode berbahaya diunggah ke sistem.
"Berdasarkan laporan ketahanan siber terbaru kami, pada tahun 2022, empat dari sepuluh perusahaan mengakui bahwa insiden keamanan siber akan menjadi krisis besar bagi bisnis mereka, yang hanya dapat digantikan oleh penurunan penjualan atau bencana alam," beber Yeo Siang Tiong, General Manager Asia Tenggara di Kaspersky.
Sementara itu, untuk membantu UMKM mengetahui pemetaan keamanan siber, Kaspersky memberikan emapat  jenis ancaman siber paling umum, yaitu:

Exploits

Perangkat lunak berbahaya dan/atau tidak diinginkan sering kali menyusup ke komputer korban melalui eksploitasi, berupa program berbahaya yang dirancang untuk memanfaatkan kerentanan perangkat lunak. Mereka dapat menjalankan malware lain di sistem, dan menyebabkan aplikasi korban mogok, dan sebagainya.

Trojan

Ancaman terbesar kedua adalah Trojan. Ia memasuki sistem dengan menyamar dan kemudian melancarkan aktivitas berbahayanya. Tergantung tujuannya, Trojan dapat melakukan berbagai tindakan, seperti menghapus, memblokir, mengubah atau menyalin data, mengganggu kinerja komputer atau jaringan komputer, dan lain sebagainya.

Backdoors

Ancaman ini adalah salah satu jenis malware paling berbahaya karena, begitu mereka menembus perangkat korban, itu akan langsung memberikan kendali jarak jauh kepada penjahat siber. Mereka dapat menginstal, meluncurkan dan menjalankan program tanpa persetujuan atau sepengetahuan pengguna. 

Not-a-virus

Aplikasi yang mungkin tidak diinginkan (Potentially unwanted applications/PUA) yang mungkin terinstal secara tidak sengaja di perangkat Anda diberi label “bukan virus” oleh solusi Kaspersky. Di sini, penjahat siber berupaya mengirimkan malware ini dan malware lainnya serta perangkat lunak yang tidak diinginkan ke perangkat karyawan dengan menggunakan cara apa pun seperti eksploitasi kerentanan, email phishing, dan pesan teks palsu. 

Para pakar kemanan siber Kaspersky juga menyarankan UMKM untuk memiliki konsep pertahanan komprehensif yang melengkapi, menginformasikan, dan memandu tim guna melawan serangan siber paling canggih. 
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.


News Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks