iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Perangi kejahatan siber, Polri rekrut 45 calon perwira

Penguatan personel yang memiliki kemampuan di bidang teknologi dan informasi ini sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

author photo
A- A+
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Dedi Prasetyo. | foto: @humaspolri 
Memperkuat kemampuan dalam melawan kejahatan siber yang semakin kompleks dan berkembang pesat, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mengambil langkah strategis dengan merekrut 45 calon perwira khusus di bidang keamanan siber. 

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di era digital. Polri merekrut 45 orang calon perwira untuk memerangi kejahatan siber, 45 calon perwira ini terdiri dari 38 pria dan 7 wanita.
"Mereka direkrut dengan jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS)," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (13/7/2024).
Irjen Dedi menjelaskan 45 calon perwira ini memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan memiliki kemampuan di bidang Teknik Komputer, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Desain Komunikasi Visual, Agen Teknologi, Siber, Ekonomi Intelejen, Rekayasa Kriptografi, Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi dan Keamanan Siber.

"Mereka akan menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian, Semarang. Jadi 45 calon perwira ini kami rekrut secara reguler dan proaktif," jelas Irjen Dedi.

Dedi juga mengutarakan penguatan personel yang memiliki kemampuan di bidang teknologi dan informasi ini sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Lanjutnya, agar Korps Bhayangkara mampu menghadapi tantangan ke depan, di mana kejahatan atau gangguan keamanan dan ketertiban (kamtibmas) tak hanya terjadi di lapangan, tetapi juga di dunia virtual.

"SSDM Polri, sesuai tugas dan fungsinya, dan tentunya sesuai arahan Bapak Kapolri, merekrut personel untuk memperkuat kemampuan memerangi kejahatan siber," terang Irjen Dedi.

Terpisah, sebelumnya dalam Rilis Akhir Tahun 2023, Jenderal Sigit mengungkapkan kejahatan siber yang menonjol selama 2023. Kasus-kasus itu mulai dari pencurian kripto hingga penipuan bermodus APK-Link.

"Perkara ilegal akses dan pencurian koin kripto pada situs coinbase.com dengan total kerugian Rp 45 miliar dengan dua tersangka," kata Jenderal Sigit, Rabu (27/12/2023).

Dia mengatakan ada 19.965 kasus IMEI ilegal yang diungkap Polri selama tahun 2023. Kasus itu merugikan negara hingga Rp 353,7 miliar.

"Perkara 19.965 IMEI ilegal dengan total kerugian negara Rp 353,7 miliar dengan enam tersangka," ucapnya.

Selain itu, ada juga kasus penipuan yang diungkap Polri. Sigit mengatakan kasus penipuan itu bermodus APK-Link.

"Perkara penipuan dengan modus APK-Link dengan total 18 kerugian Rp 4,7 miliar dengan 12 tersangka," tegasnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks