iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Google: Industri media dan hiburan bertransformasi dengan AI

Memberikan bantuan kreatif dengan cara-cara baru, AI multimodal mendefinisikan ulang interaksi dengan media.

author photo
A- A+
Country Director Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto | cover: topik.id
Industri media dan hiburan tengah mengalami transformasi besar dengan mengadopsi pendekatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan "AI-first" AI sebagai aspek prioritas menjadi strategi utama dalam operasional. 

Menurut Country Director Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto, perusahaan-perusahaan terkemuka di sektor ini mulai menanamkan kecerdasan buatan (AI) secara mendalam dalam alur kerja, tidak lagi sebagai elemen tambahan, tapi sebagai inti dari inovasi dan efisiensi. 

AI multimodal yang mampu memproses berbagai jenis input—teks, audio, gambar, video, dan musik—memberikan peluang baru dalam produksi konten dan interaksi dengan audiens. Dengan penerapan ini, AI tidak hanya mempercepat proses kreatif, tapi membantu menciptakan pengalaman media yang lebih personal, efisien, dan menarik juga.
"Tahun ini, kita akan melihat penerbit serta perusahaan media dan hiburan terkemuka mulai menggunakan pendekatan "AI-first" (AI sebagai aspek prioritas) daripada "AI-after" (AI sebagai aspek sekunder). Langkah strategis ini memungkinkan mereka untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi AI, menanamkan teknologi AI secara mendalam pada alur kerja, dan memperkuat peran mereka sebagai pendorong inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan di semua aspek bisnis," ungkap Fanly, Senin (24/2/2025).
Lanjutnya, melalui kemampuannya untuk memberikan bantuan kreatif dengan cara-cara baru, AI multimodal mendefinisikan ulang interaksi dengan media. Model AI generatif ini dapat memproses input apa pun, termasuk teks, audio, gambar, video, dan musik.

Dengan mengubah perintah menjadi jenis output apa pun, sehingga mendukung para profesional dan pengguna sehari-hari untuk memahami, menciptakan, dan memodifikasi konten dengan cara yang benar-benar baru.

"Di balik layar, redaksi berita dan produser film menggunakan AI multimodal untuk mengoptimalkan alur kerja pengembangan konten dan mengeksplorasi ruang artistik baru," terangnya.

Tanto juga merincikan, selama 115 tahun berdiri, South China Morning Post telah mengumpulkan jutaan foto yang diambil oleh para jurnalisnya. Kumpulan foto ini bertambah hingga ratusan foto setiap minggunya. 

Dengan mulai menggunakan AI untuk mengotomatiskan penandaan dan klasifikasi foto dalam skala besar, proses menemukan dan mengambil gambar yang relevan untuk artikel jadi lebih cepat dan sangat memudahkan editor berita. 

"Penandaan gambar yang lebih efektif juga dapat menaikkan peringkat mesin telusur penerbit dan meningkatkan daya tarik konten di mata klien yang menjadi mitra bisnis," jelasnya.

Selain itu, di ranah video, Fox Sports menggunakan AI generatif untuk mengklasifikasi data rekaman selama puluhan tahun, mengidentifikasi berbagai jenis momen secara otomatis, mengaturnya, dan menyimpannya supaya lebih mudah diakses. 

"Tanpa repot-repot memilah secara manual koleksi konten yang terdiri lebih dari 2,2 juta video dan gambar, tim produksi kini dapat dengan mudah membuat konten video khusus, seperti cuplikan 10 pertandingan olahraga terbaik seorang atlet sepanjang kariernya," jelasnya.

Penggunaan AI, melengkapi kreativitas manusia.

Namun, Fanly mengutarakan mulai dari pengalaman multimodal, agen AI, hingga kemampuan penelusuran yang ditingkatkan, AI akan membentuk kembali cara penciptaan dan konsumsi konten. 

Meski demikian, aspek orisinalitas manusia tetap penting. Kemampuan untuk terhubung dengan audiens pada tingkat emosional, untuk menceritakan kisah yang menarik, dan untuk memasukkan perspektif unik ke dalam konten adalah kualitas yang tidak dapat ditiru AI.

"Penggunaan AI adalah untuk melengkapi kreativitas manusia dengan alat dan kemampuan baru, yang memungkinkan setiap individu untuk mendobrak batasan dalam berkarya dan mewujudkan visinya dengan cara baru yang menarik. Pendekatan kolaboratif ini, di mana seni manusia didukung dan diperkuat oleh AI, akan sangat penting dalam membuka sepenuhnya potensi media dan hiburan dalam beberapa bulan ke depan," tutupnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks