iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Mantan CTO OpenAI, Mira Murati rilis Thinking Machines Lab

Membangun sistem AI yang bekerja secara kolaboratif dengan manusia.

author photo
A- A+
Mira Maruti
Mira Maruti | cover
Mira Murati, mantan Chief Technology Officer (CTO) OpenAI, resmi meluncurkan Thinking Machines Lab, sebuah perusahaan riset dan produk kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini bertujuan untuk membangun masa depan di mana setiap individu memiliki akses ke alat dan pengetahuan yang memungkinkan memanfaatkan AI sesuai dengan kebutuhan dan tujuan unik mereka. Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan kolaboratif, Thinking Machines Lab berupaya menjembatani kesenjangan dalam pemahaman dan penggunaan AI.

CEO, Thinking Machines Lab Mira Murati mengutarakan memiliki visi yang sederhana, memajukan AI dengan membuatnya bermanfaat dan mudah dipahami secara luas melalui fondasi yang kokoh, sains terbuka, dan aplikasi praktis.
"Saya memulai Thinking Machines Lab bersama tim ilmuwan, insinyur, dan pembangun yang luar biasa. Kami membangun tiga hal: Membantu orang mengadaptasi sistem AI agar sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, Mengembangkan fondasi yang kuat untuk membangun sistem AI yang lebih mumpuni, Membina budaya sains terbuka yang membantu seluruh bidang memahami dan meningkatkan sistem ini. Sasaran kami sederhana, memajukan AI dengan membuatnya bermanfaat dan mudah dipahami secara luas melalui fondasi yang kokoh, sains terbuka, dan aplikasi praktis," tulis Mira.
Meskipun teknologi AI telah berkembang pesat, masih terdapat kesenjangan mendasar dalam pemahamannya. Komunitas ilmiah masih tertinggal dalam memahami sistem AI yang terus berkembang. Selain itu, pengetahuan tentang proses pelatihan AI masih terpusat di laboratorium penelitian besar, membatasi akses publik terhadap wawasan penting ini. Thinking Machines Lab hadir untuk memastikan bahwa sistem AI menjadi lebih transparan, dapat disesuaikan, dan bermanfaat bagi semua orang.


Perusahaan ini didirikan oleh tim yang terdiri dari ilmuwan, insinyur, dan inovator di bidang AI yang sebelumnya telah terlibat dalam pengembangan produk-produk populer seperti ChatGPT dan Character.ai. Mereka juga telah berkontribusi dalam pengembangan model bobot terbuka seperti Mistral dan berbagai proyek open-source terkenal seperti PyTorch, OpenAI Gym, Fairseq, dan Segment Anything. Dengan pengalaman yang luas, tim ini berkomitmen untuk menghadirkan inovasi baru dalam dunia kecerdasan buatan.

Thinking Machines Lab percaya bahwa ilmu pengetahuan harus dibagikan untuk mempercepat kemajuan. Oleh karena itu, mereka akan secara rutin menerbitkan makalah penelitian, kode sumber, dan artikel teknis guna memperkaya ekosistem AI. Dengan berbagi hasil penelitian mereka, perusahaan berharap dapat berkontribusi pada peningkatan pemahaman global tentang AI serta meningkatkan budaya penelitian yang lebih terbuka dan inklusif.

Salah satu fokus utama Thinking Machines Lab adalah membangun sistem AI yang bekerja secara kolaboratif dengan manusia. Alih-alih hanya mengembangkan AI yang sepenuhnya otonom, mereka menekankan pentingnya sistem multimodal yang dapat beradaptasi dengan berbagai kebutuhan pengguna. Dengan pendekatan ini, AI tidak hanya menjadi alat yang lebih fleksibel, tapi lebih intuitif dalam mendukung berbagai pekerjaan dan bidang keahlian.

Thinking Machines Lab juga menekankan pentingnya membangun model kecerdasan yang kuat sebagai landasan dalam pengembangan AI. Dengan mengembangkan model yang berada di garis depan inovasi dalam sains dan pemrograman, mereka berharap dapat mendorong penemuan-penemuan ilmiah baru serta menciptakan solusi teknologi yang lebih canggih. Model yang lebih maju diharapkan dapat membuka pintu bagi aplikasi AI yang lebih transformatif.



Selain model kecerdasan, Thinking Machines Lab juga menaruh perhatian besar pada kualitas infrastruktur. Keandalan, efisiensi, dan kemudahan penggunaan merupakan prioritas utama dalam membangun ekosistem penelitian AI. Dengan pendekatan ini, mereka ingin memastikan bahwa setiap inovasi yang dihasilkan tidak hanya kuat secara teknis, tapi aman dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kemampuan multimoda juga menjadi aspek penting dalam pengembangan AI di Thinking Machines Lab. Dengan teknologi multimodal yang lebih maju, AI dapat menangkap maksud pengguna dengan lebih baik, menyimpan lebih banyak informasi, serta memungkinkan integrasi yang lebih erat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membawa AI lebih dekat dengan cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi.

Thinking Machines Lab mengadopsi pendekatan "belajar dengan melakukan" dalam riset dan desain produk mereka. Dengan terus mengembangkan dan menerapkan produk AI, mereka menciptakan siklus pembelajaran yang berkelanjutan. Produk dan riset saling memperkuat, memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan benar-benar memberikan dampak nyata bagi pengguna.

"Riset dan desain produk bersama.Produk memungkinkan pembelajaran berulang melalui penerapan, sementara produk dan penelitian yang hebat saling memperkuat. Produk membuat kita tetap membumi dan membimbing kita untuk memecahkan masalah yang paling berdampak," jelasnya.

Tim Thinking Machines Lab dipimpin oleh Mira Murati sebagai CEO, dengan dukungan dari para ahli AI seperti John Schulman (Kepala Ilmuwan) dan Barret Zoph (CTO), serta berbagai ilmuwan dan insinyur berpengalaman lainnya. Dengan kombinasi visi yang kuat dan keahlian teknis yang mendalam, perusahaan ini siap menjadi pemain utama dalam membentuk masa depan AI yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi semua orang.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks