![]() |
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dalam Rapat Terbatas dan Taklimat Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Maret 2025 | x/@prabowo |
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berkolaborasi dalam mengembangkan konsep Desa Digital guna memastikan masyarakat transmigran memiliki akses terhadap teknologi dan literasi digital.
Di sisi lain, pemerintah juga menggagas pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di puluhan ribu desa sebagai strategi untuk memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan di tengah efisiensi anggaran.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menyatakan dukungan ini mencakup pengembangan infrastruktur telekomunikasi, penerapan konsep Desa Digital, serta peningkatan literasi digital bagi masyarakat transmigran.
"Dengan langkah ini, diharapkan kawasan transmigrasi dapat berkembang menjadi pusat ekonomi berbasis digital yang berdaya saing," ungkapnya dalam pertemuan dengan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025).
Meutya Hafid menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah transmigrasi.
"Kemkomdigi siap mendukung transformasi transmigrasi melalui digitalisasi. Kami ingin memastikan bahwa teknologi dan infrastruktur komunikasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran," jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Komdigi akan membantu penyebarluasan informasi mengenai transformasi program transmigrasi melalui berbagai platform media massa dan televisi nasional.
"Kami akan menggaungkan program ini secara luas agar masyarakat memahami manfaatnya. Media memiliki peran penting dalam mempercepat adopsi dan penerimaan program ini oleh masyarakat," tambah Meutya.
Program transformasi transmigrasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan lama dalam pelaksanaan transmigrasi, yang sebelumnya lebih berfokus pada pemindahan penduduk tanpa dukungan infrastruktur yang memadai.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah program Transmigrasi Patriot, yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia unggul dan tangguh melalui pembangunan sekolah-sekolah lokal di kawasan transmigrasi bekerja sama dengan universitas nasional.
Selain itu, Kementerian Komdigi mendorong pengembangan Desa Digital sebagai bagian dari ekosistem Smart Village. Penerapan Desa Digital diharapkan mampu meningkatkan akses terhadap informasi dan peluang usaha berbasis digital bagi masyarakat di kawasan transmigrasi.
"Kami ingin memperluas konsep Smart City ke tingkat desa agar masyarakat transmigran dapat menikmati manfaat teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, dan layanan publik," jelas Meutya.
Dari sisi infrastruktur, Kemkomdigi akan memastikan ketersediaan jaringan komunikasi yang memadai di wilayah transmigrasi. Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa jaringan 4G telah mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, namun masih ada tantangan dalam menyediakan kapasitas jaringan yang optimal di beberapa daerah.
"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan infrastruktur telekomunikasi di kawasan transmigrasi dapat terpenuhi dengan baik," ujarnya.
Dalam aspek literasi digital, Kemkomdigi melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) turut berperan dengan menyediakan program kewirausahaan digital bagi masyarakat transmigran, khususnya perempuan.
"Kami ingin memastikan bahwa perempuan di kawasan transmigrasi juga mendapatkan kesempatan untuk berdaya melalui keterampilan digital, sehingga ekonomi keluarga dapat tumbuh secara berkelanjutan," kata Kepala BPSDM Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Menkomdigi Meutya Hafid menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam merealisasikan program ini.
"Kolaborasi antara Kemkomdigi, Kementrans, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mempercepat keberhasilan transformasi transmigrasi. Dengan pendekatan berbasis digital, kami yakin program ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat," tutupnya.
Koperasi Desa Merah Putih di 70 Ribu Desa.
![]() |
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dalam Rapat Terbatas dan Taklimat Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Maret 2025. |
Terpisah, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025. Dalam pertemuan ini, pemerintah menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih), yang akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menjelaskan bahwa koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, termasuk sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.
"Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kop Des Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa," ujar Zulhas dalam keterangan pers kepada awak media usai ratas.
Zulhas juga menyebut bahwa pemerintah akan mengoptimalkan dana desa yang telah ada untuk mendukung pendanaan program ini. Selain itu, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga akan berperan dalam pendanaan melalui skema cicilan selama tiga hingga lima tahun guna memastikan koperasi dapat beroperasi secara optimal sejak awal.
Estimasi anggaran.
"Satu desa tadi diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sampai 3–5 miliar rupiah. Kan kita ada dana desa 1 miliar per tahun, kalau 5 tahun kan berarti 5 miliar," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa dalam implementasinya, Kop Des Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama.
Ia juga menambahkan bahwa ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi, sehingga sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.
"Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan," ungkap Budi Arie.
Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. “Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” tegasnya.
Di sisi lain, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto turut menegaskan bahwa kebijakan ini akan didukung dengan revisi regulasi terkait penggunaan dana desa. Yandri juga menekankan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah untuk memastikan desa-desa berkembang dan memiliki fondasi ekonomi yang kuat.
"Fokusnya kepada Koperasi Desa Merah Putih, ujungnya sama semangatnya, bagaimana suasana pangan, bagaimana yang lain-lain. Inti pokoknya desa semua maju, desa semua berkembang dengan baik. Kita akan bangun desa, bangun Indonesia," pungkasnya.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dalam Rapat Terbatas dan Taklimat Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Maret 2025. Memastikan bahwa program prioritas harus berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Pendidikan, penguatan ekonomi rakyat, dan tata kelola pemerintahan yang bersih menjadi fondasi utama dalam membangun Indonesia yang maju.
Pembangunan sekolah unggulan di seluruh negeri menjadi langkah strategis guna memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan berkualitas. Penguatan koperasi desa juga ditekankan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dari akar rumput. Selain itu, pemberantasan korupsi terus menjadi prioritas demi mewujudkan pemerintahan yang transparan dan berintegritas.
"Kesejahteraan rakyat adalah amanat yang harus diperjuangkan tanpa keraguan. Setiap kebijakan harus dieksekusi dengan baik agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," tegasnya.
Dengan terbentuknya Kop Des Merah Putih, pemerintah berharap perekonomian desa semakin kuat, distribusi pangan lebih efisien, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan meningkat. Program ini juga akan terus dikawal agar dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.