![]() |
Chip Taara | @X Alphabet |
Dari penelusuran topik.id, Minggu (2/3/2025) dari laman resmin X Alphabet, terobosan terbaru dalam Project Taara adalah pengembangan chip fotonik silikon berukuran mini.
Chip ini mengintegrasikan sebagian besar fungsi yang sebelumnya membutuhkan perangkat keras seukuran lampu lalu lintas. Dengan demikian, Taara kini menjadi lebih praktis, terukur, dan efisien.
"Taara berupaya menghadirkan konektivitas yang cepat dan terjangkau ke seluruh dunia dengan menggunakan pendekatan baru terhadap teknologi komunikasi optik nirkabel (WOC)," ungkap X Alphabet.
Chip fotonik ini menggunakan optical phased array untuk mengarahkan pancaran cahaya secara elektronik, menggantikan komponen mekanis dan sistem cermin yang kompleks. Inovasi ini meningkatkan presisi, keandalan, dan kemudahan instalasi sistem Taara secara signifikan.
Cara kerja.
![]() |
X Alphabet |
Cara kerja Taara cukup sederhana namun revolusioner. Sistem ini mentransmisikan data melalui pancaran cahaya sempit, mirip dengan teknologi fiber optik, namun tanpa kabel fisik. Dua chip Taara yang saling terhubung akan menciptakan jalur aman untuk transmisi data berkecepatan tinggi.
Teknologi Taara beroperasi pada spektrum elektromagnetik antara inframerah dan cahaya tampak, menggunakan pancaran cahaya tak kasat mata untuk mengirimkan data hingga 20 Gbps dalam jarak sekitar 20 kilometer. Kecepatan ini setara dengan koneksi internet fiber optik konvensional.
"Taara menggunakan berkas cahaya untuk menghadirkan konektivitas berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi dalam jarak yang jauh. Sama seperti serat optik tradisional yang menggunakan cahaya untuk membawa data melalui kabel di dalam tanah, Taara menggunakan cahaya untuk mengirimkan informasi sebagai berkas yang sangat sempit dan tak terlihat. Berkas ini dikirim antara dua terminal Taara yang kecil untuk membuat tautan," terangnya.
Salah satu keunggulan utama Taara adalah kecepatan penyebarannya. Sistem ini dapat dipasang dan diatur dalam hitungan jam, jauh lebih cepat dibandingkan instalasi fiber optik yang memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Ini sangat bermanfaat dalam situasi darurat atau di daerah yang membutuhkan konektivitas cepat.
Selain kecepatan, Taara juga menawarkan efisiensi biaya. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan internet dengan harga yang kompetitif, bahkan serendah 'satu dolar per gigabyte untuk konsumen akhir.' Ini akan membuat internet berkecepatan tinggi lebih terjangkau bagi banyak orang.
Taara telah berhasil menghubungkan internet melintasi Sungai Kongo antara Brazzaville dan Kinshasa, membuktikan kemampuannya mengatasi hambatan geografis.
Proyek ini juga dapat bekerja sama dengan jaringan fiber optik yang ada, mengisi celah dan meningkatkan konektivitas secara keseluruhan.
"Dengan memperluas jaringan serat optik mitra kami, Taara menghadirkan kecepatan seperti serat optik ke area yang secara ekonomi tidak memungkinkan, atau terlalu sulit untuk memasang serat optik. Ini termasuk di atas sungai dan selat laut, melintasi medan terjal dan taman nasional, atau di area yang tidak aman untuk menggali parit untuk kabel," jelasnya.
Meskipun menjanjikan, Taara juga menghadapi tantangan. Faktor lingkungan seperti kabut dapat memengaruhi efektivitasnya. Integrasi dengan infrastruktur yang ada dan regulasi pemerintah juga menjadi pertimbangan penting.
Tim Taara terus berupaya meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan keandalan teknologi ini, serta mempersiapkannya untuk komersialisasi di masa depan.