![]() |
cover: topik.id |
Kedua projek ini mengandalkan teknologi komunikasi berbasis cahaya untuk menghadirkan koneksi nirkabel yang cepat, andal, dan menjangkau wilayah terpencil. Dengan memanfaatkan sistem komunikasi laser dan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan, proyek ini berpotensi merevolusi cara dunia terhubung ke internet.
Aalyria, perusahaan spin-off yang mengembangkan sistem komunikasi canggih dengan menggabungkan dua teknologi utama Spacetime dan Tightbeam.
Spacetime merupakan platform perangkat lunak yang mengelola jaringan komunikasi secara real-time di darat, laut, udara, hingga luar angkasa.
Sementara itu, Tightbeam adalah teknologi komunikasi laser yang memungkinkan transmisi data dalam kecepatan sangat tinggi melalui atmosfer.
Kombinasi ini menjadikan Aalyria solusi unggulan untuk meningkatkan konektivitas global, termasuk untuk kebutuhan militer, penerbangan, dan eksplorasi luar angkasa.
Sementara itu, Project Taara dari X Alphabet mengusung pendekatan berbeda dalam menyebarkan internet ke berbagai penjuru dunia. Alih-alih menggunakan kabel fiber optik, Taara memanfaatkan pancaran cahaya laser untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi melalui udara.
Dengan teknologi optical phased array yang baru dikembangkannya, sistem ini mampu mengarahkan pancaran cahaya secara elektronik, meningkatkan efisiensi dan keandalan transmisi data hingga 20 Gbps dalam jarak 20 kilometer. Taara menjadi solusi inovatif untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel tradisional.
Lantas, bagaimana cara kerja kedua projek besutan Google ini? Berikut ulasannya yang dirangkum topik.id, Minggu (2/3/2025):
1. Projek Aalyria.
![]() |
@Aalyria |
Aalyria menyatukan dua teknologi yang awalnya dikembangkan di Alphabet, induk perusahaan Google, sebagai bagian dari upaya konektivitas nirkabelnya.
"Aalyria menyatukan dua teknologi yang awalnya dikembangkan di Alphabet sebagai bagian dari upaya konektivitas nirkabelnya: atmosfer, laser komunikasi teknologi dan aperangkat lunakplatformuntuk mendalangi jaringan di darat, laut, udara, ruang dan seterusnya. Ini didukung oleh investor Silicon Valley terkemuka termasuk pendiri Accel, J2 Ventures dan Housatonic," keterangan tertulis dari laman resminya.
Sistem Aalyria menggabungkan dua sistem menjadi satu kesatuan, Spacetime adalah teknologi orkestrasi jaringan cerdas perangkat lunak dan Tightbeam adalah teknologi komunikasi laser atmosfer canggihnya.
Sistem ini mengaktifkan bersama-sama dalam jaringan yang kompleks pada skala dan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya.
Dalam laporannya, Aalyria saat ini mendukung jaringan komunikasi dengan hingga 15 juta tautan yang memungkinkan dan kecepatan koneksi nirkabel hingga 1,6 Tbps. Berikut rangkumannya:
- Spacetime.
Platform perangkat lunak untuk mengatur jaringan stasiun bumi, pesawat terbang, satelit, kapal, dan jaringan perkotaan. Ini mengoptimalkan dan terus mengembangkan penjadwalan tautan antena, perutean lalu lintas jaringan, dan sumber daya spektrum yang merespons perubahan kebutuhan jaringan secara realtime.
Spacetime mengoperasikan jaringan di darat, laut, udara, dan ruang angkasa, pada ketinggian atau jenis orbit apa pun, mendukung semua pita frekuensi radio dan panjang gelombang optik, dan dirancang untuk interoperabilitas dengan arsitektur jaringan warisan, ruang hybrid, 5G NTN, dan FutureG.
- Tightbeam.
Teknologi optik ruang bebas cahaya koheren tercanggih di dunia. Dengan kecepatan lebih cepat daripada solusi lain yang tersedia saat ini dan mencakup jarak yang lebih jauh dari yang dibayangkan sebelumnya, ini memindahkan data utuh melalui atmosfer dan cuaca, dan menawarkan konektivitas di mana tidak ada infrastruktur pendukung.
Tightbeam secara fokus meningkatkan komunikasi satelit, Wi-Fi di pesawat dan kapal, serta konektivitas seluler di mana saja.
2. Projek Taara.
Google, melalui proyek ambisiusnya, Taara, dari laboratorium X Alphabet, tengah merevolusi konektivitas internet. Alih-alih mengandalkan kabel fiber optik tradisional, Taara menggunakan pancaran cahaya laser untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi melalui udara, membuka peluang konektivitas di wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau.
Dari penelusuran topik.id, Minggu (2/3/2025) dari laman resmin X Alphabet, terobosan terbaru dalam Project Taara adalah pengembangan chip fotonik silikon berukuran mini.
Chip ini mengintegrasikan sebagian besar fungsi yang sebelumnya membutuhkan perangkat keras seukuran lampu lalu lintas. Dengan demikian, Taara kini menjadi lebih praktis, terukur, dan efisien.
![]() |
"Taara berupaya menghadirkan konektivitas yang cepat dan terjangkau ke seluruh dunia dengan menggunakan pendekatan baru terhadap teknologi komunikasi optik nirkabel (WOC)," ungkap X Alphabet.
Chip fotonik ini menggunakan optical phased array untuk mengarahkan pancaran cahaya secara elektronik, menggantikan komponen mekanis dan sistem cermin yang kompleks. Inovasi ini meningkatkan presisi, keandalan, dan kemudahan instalasi sistem Taara secara signifikan.
Cara kerja Taara cukup sederhana namun revolusioner. Sistem ini mentransmisikan data melalui pancaran cahaya sempit, mirip dengan teknologi fiber optik, namun tanpa kabel fisik. Dua chip Taara yang saling terhubung akan menciptakan jalur aman untuk transmisi data berkecepatan tinggi.
Teknologi Taara beroperasi pada spektrum elektromagnetik antara inframerah dan cahaya tampak, menggunakan pancaran cahaya tak kasat mata untuk mengirimkan data hingga 20 Gbps dalam jarak sekitar 20 kilometer. Kecepatan ini setara dengan koneksi internet fiber optik konvensional.
"Taara menggunakan berkas cahaya untuk menghadirkan konektivitas berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi dalam jarak yang jauh. Sama seperti serat optik tradisional yang menggunakan cahaya untuk membawa data melalui kabel di dalam tanah, Taara menggunakan cahaya untuk mengirimkan informasi sebagai berkas yang sangat sempit dan tak terlihat. Berkas ini dikirim antara dua terminal Taara yang kecil untuk membuat tautan," terangnya.