![]() |
cover | ilustrasi |
Meskipun judul video, nama saluran, dan deskripsi akan tetap terlihat, pengguna dapat memilih untuk menghilangkan keburaman gambar mini tersebut.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah fitur ini membantu pengguna menghindari penayangan konten sensitif yang mematuhi Pedoman Komunitas YouTube secara tidak sengaja. Pengujian ini sedang diluncurkan ke sebagian kecil pemirsa.
"Menguji thumbnail yang diburamkan dalam hasil penelusuran untuk konten dewasa: Kami sedang bereksperimen dengan fitur baru yang ditujukan untuk memberikan pengalaman penelusuran yang lebih aman bagi semua pengguna," ungkap Tim YouTube pada laman resminya, dinukil Rabu (30/4/2025).
Untuk kueri penelusuran yang sering kali menyertakan tema seksual, hasil penelusuran mungkin menampilkan thumbnail yang diburamkan.
Judul video, nama saluran, dan deskripsi akan tetap terlihat. Pengguna akan memiliki opsi untuk menghilangkan keburaman thumbnail.
"Tujuan pengujian ini adalah untuk memahami apakah jenis fitur ini membantu pengguna menghindari penayangan konten yang tidak sengaja mengikuti Pedoman Komunitas YouTube tetapi mungkin bersifat sensitif. Kami meluncurkan pengujian ini ke sebagian kecil pemirsa," jelasnya.
Sebelumnya, YouTube juga mengumumkan ketentuan terbaru dalam menghadapi praktik clickbait yang keterlaluan. Dalam pernyataan resminya, platform ini menegaskan bahwa mereka akan meningkatkan penegakan hukum terhadap video yang menggunakan judul atau gambar mini yang menjanjikan sesuatu yang tidak diberikan oleh isi video tersebut.
Clickbait yang keterlaluan biasanya memanfaatkan judul atau gambar mini yang menyesatkan, khususnya pada video yang membahas berita terkini atau topik penting lainnya. Sebagai contoh, sebuah video mungkin memiliki judul “presiden mengundurkan diri!” padahal isinya sama sekali tidak membahas hal tersebut.
Contoh lainnya adalah gambar mini bertuliskan “berita politik utama” pada video yang tidak menyertakan liputan berita. Praktik seperti ini tidak hanya membuat penonton frustrasi tetapi juga merusak kepercayaan terhadap YouTube sebagai sumber informasi.
"Kami memperkuat upaya kami untuk mengatasi clickbait yang keterlaluan di YouTube. Ini berarti kami berencana untuk meningkatkan penegakan hukum terhadap video yang judul atau gambar mininya menjanjikan sesuatu yang tidak diberikan oleh video tersebut," ungkapnya.
Pihak YouTube juga menyadari pentingnya memberikan waktu kepada kreator untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan baru ini. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, video yang melanggar akan dihapus tanpa memberikan teguran kepada kreator.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi para kreator untuk memahami kebijakan baru dan mengubah pendekatan dalam membuat konten. Sistem ini akan disegerakan di India, namun YouTube tidak merincikan ketentuan ini akan berlaku secara global.
"Hal ini terutama penting ketika video tersebut membahas topik seperti berita terkini atau kejadian terkini, untuk memastikan pemirsa tidak tertipu tentang apa yang mereka tonton di YouTube. Kami akan mulai dengan meluncurkannya secara bertahap di India selama beberapa bulan mendatang," terangnya.