![]() |
Halaman penipuan | @facebook |
Dari penelusuran topik.id, Selasa (27/5/2025) malam, halaman Facebook ini menampilkan logo mirip lambang resmi dan mencantumkan informasi yang terdengar kredibel seperti "Program BANSOS DIGITAL Resmi 2025" dan "Program resmi berbasis data nasional". Namun, setelah ditelusuri, tidak ada referensi atau rujukan ke situs resmi pemerintah seperti kemensos.go.id atau situs lembaga terkait lainnya.
Modus yang digunakan oleh pelaku adalah memancing pengguna untuk mengklik tautan eksternal, yaitu bans0s-digital-terk1ni-c7ru76.vercel.app/home, yang menggunakan domain palsu dengan menggunakan domain utama vercel.app yang diketahui sebagai pelatform digital yang memberikan sub domain gratis dan desain serupa dengan situs pemerintah. Penggunaan angka “0” sebagai pengganti huruf “o” (bans0s) adalah salah satu ciri umum penipuan online.
Halaman tersebut juga mencantumkan nomor WhatsApp +62 855-5777-888 dan mengklaim bahwa proses pendaftaran bantuan bersifat "100% online tanpa biaya dan tanpa calo". Ini adalah strategi umum untuk memberikan rasa aman dan menarik korban untuk menyerahkan data pribadi, dan akun tersebut mengiklankan (berbayar) di platform Facebook untuk menjangkau luas para korban.
Parahnya, akun ini juga menjanjikan bahwa masyarakat yang belum pernah menerima bantuan sebelumnya akan diprioritaskan. Hal ini bisa menimbulkan harapan palsu, terutama di kalangan masyarakat rentan yang sedang kesulitan ekonomi dan sangat mengandalkan bansos.
Jika ditelusuri lebih dalam, tidak ada aktivitas yang menandakan keaslian akun tersebut. Halaman hanya memiliki satu pengikut, tidak ada verifikasi resmi dari Facebook, dan tidak mencantumkan nama lembaga atau kementerian yang sah. Ini menambah bukti kuat bahwa ini adalah akun palsu yang dibuat untuk menipu masyarakat.
Pakar keamanan siber dan pegiat digital, Rahmat Hidayat menyarankan agar masyarakat selalu mengecek informasi bantuan hanya melalui situs dan kanal resmi pemerintah. Jangan pernah menyerahkan data pribadi seperti KTP, KK, atau nomor rekening ke situs yang tidak memiliki kejelasan legalitas.
"Bagi siapa saja yang menemukan halaman semacam ini, disarankan untuk segera melaporkannya ke pihak Facebook sebagai “penipuan atau scam”. Selain itu, ajak keluarga dan orang sekitar untuk waspada terhadap iklan atau postingan serupa yang menawarkan bantuan menggiurkan," tegasnya kepada topik.id, Selasa (27/5/2025).
Penipuan digital berbasis media sosial telah meningkat seiring dengan semakin canggihnya modus para pelaku. Masyarakat perlu terus diedukasi agar tidak mudah tergoda dengan janji bantuan cepat, apalagi jika disertai dengan tautan eksternal yang mencurigakan.
"Waspada adalah kunci. Jangan klik tautan sembarangan, jangan serahkan data pribadi tanpa verifikasi, dan sebarkan informasi ini agar semakin banyak masyarakat yang terhindar dari jebakan penipuan berkedok bansos," tututpnya.