![]() |
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menghadiri gelaran Google Cloud Summit Jakarta | @google |
Inisiatif terbaru ini menghadirkan program Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused yang ditujukan khusus bagi startup yang berbasis di Indonesia dan tengah mengembangkan produk berbasis kecerdasan buatan generatif (gen AI) atau agentic AI.
Program akselerator ini menjadi langkah lanjutan dari komitmen Google terhadap ekosistem digital Indonesia. Dengan menggandeng Komdigi, sebuah institusi lokal yang fokus pada inovasi digital, kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong adopsi teknologi AI secara lebih luas dan mendalam oleh startup lokal.
Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, menyampaikan bahwa potensi ekonomi yang dapat digali melalui pemanfaatan layanan Google Cloud sangat besar.
"Riset Public First memperkirakan bahwa startup dan UMKM Indonesia yang mengadopsi layanan seperti data analytics dan AI dari Google Cloud berpotensi menciptakan nilai ekonomi hingga Rp 990 triliun pada tahun 2030," ungkap Tanto dalam keterangan resminya, Kamis (22/5/2025).
Lebih lanjut, Fanly menjelaskan bahwa program akselerator ini merupakan bagian dari inisiatif Bangkit Bersama AI, sebuah gerakan Google yang dirancang untuk memperkuat daya saing digital Indonesia. Target ambisius pun dicanangkan: mengembangkan 100 startup AI berdaya saing tinggi dalam lima tahun mendatang.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyambut hangat inisiatif ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap Google yang telah secara konsisten mendukung pertumbuhan ekosistem startup Indonesia selama hampir satu dekade terakhir.
"Program ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Kami melihat AI bukan hanya sebagai alat teknologi, tetapi juga pendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Meutya. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mendorong lahirnya inovasi berbasis teknologi.
Melalui program ini, para startup terpilih akan mendapatkan akses ke berbagai sumber daya kelas dunia. Mulai dari teknologi AI Google Cloud, pelatihan dan workshop, hingga mentoring langsung dari para ahli industri yang telah berpengalaman secara global.
Pendaftaran untuk gelombang pertama kini telah dibuka. Sebanyak 20 startup akan dipilih untuk mengikuti batch perdana selama tiga bulan, yang menariknya bersifat equity-free, artinya startup tidak perlu melepas kepemilikan saham untuk mengikuti program.
Manfaat utama bagi peserta termasuk kredit Google Cloud senilai hingga US$350.000, akses penuh ke AI technology stack milik Google, serta pelatihan intensif yang difasilitasi langsung oleh Komdigi dan Google Cloud di fasilitas Digital Innovation Hub.
Selain pelatihan teknis, startup juga akan dibimbing melalui sesi Founders Meet Experts yang memungkinkan mereka bertemu dengan investor, pakar teknologi, dan pemimpin industri. Hal ini bertujuan untuk memperkuat jaringan serta membuka peluang kolaborasi strategis.
Selama program berlangsung, peserta akan didampingi secara langsung oleh mentor teknis dari Google yang membantu dalam pengembangan produk AI yang relevan, skalabel, dan siap pakai untuk kebutuhan masyarakat Indonesia di berbagai sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan.
Puncaknya, para startup akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan produk mereka dalam acara Demo Day yang diselenggarakan Komdigi dan Google Cloud.
Acara ini bukan hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, namun momen strategis untuk menarik perhatian calon investor, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan digital nasional.