iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Jelang KTT G7, diplomasi ekonomi digital RI menguat di ICI 2025

Hingga saat ini, sekitar 80-90 persen kuota peserta telah terisi, termasuk perwakilan pemerintah, investor swasta, lembaga keuangan, dan filantropi.

author photo
A- A+
Komdigi mengajak media dan operator seluler untuk menyebarluaskan informasi terkait International Conference on Infrastructure agar dapat memberikan pemahaman yang baik ke masyarakat. | @komdigi
Republik Indonesia (RI) bersiap menjadi tuan rumah International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang akan digelar pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Forum global strategis ini menjadi ajang penting untuk mempresentasikan visi besar pembangunan infrastruktur Indonesia menjelang KTT G7 di Kanada. 

Dengan mengangkat lima pilar utama mulai dari kota berkelanjutan hingga inovasi pembiayaan, ICI 2025 menjadi panggung kolaborasi antara pemerintah, investor, dan lembaga internasional untuk mendorong proyek-proyek strategis yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat infrastruktur berkelanjutan di Asia.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Muhammad Rachmat Kaimuddin, menyatakan bahwa ICI 2025 merupakan langkah penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung program-program strategis pemerintah, seperti pertumbuhan ekonomi delapan persen, swasembada pangan, dan swasembada energi.
"Hingga saat ini, sekitar 80-90 persen kuota peserta telah terisi, termasuk perwakilan pemerintah, investor swasta, lembaga keuangan, dan filantropi global. Pendaftaran masih dibuka hingga 5 Juni 2025," ujar Rachmat dalam Konferensi Pers Sosialisasi ICI 2025 di Press Room Kementerian Komunikasi dan Digital, Senin (2/6/2025).
Rachmat menekankan bahwa kebutuhan anggaran infrastruktur dalam lima tahun pemerintahan Prabowo Subianto diproyeksikan tiga kali lipat lebih besar dibanding periode sebelumnya. Oleh karena itu, ICI 2025 menjadi platform untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan, membahas isu-isu strategis, serta membuka peluang investasi dan kemitraan.

Lima Pilar Utama ICI 2025.

Rachmat mengungkapkan, ICI 2025 akan mengangkat lima tema kunci yakni Future-Proofing Cities: Infrastruktur perkotaan berkelanjutan; Connecting the Archipelago: Konektivitas darat, laut, dan udara; Infrastructure for Livability: Pembangunan kawasan hunian modern; Resilient by Design: Adaptasi infrastruktur terhadap perubahan iklim; serta Unlocking Capital: Inovasi pendanaan dan kemudahan investasi.

ICI 2025 lanjutnya, dirancang untuk menghasilkan solusi nyata melalui sesi pleno, diskusi tematik, dan pameran proyek strategis. Selain itu, akan ada forum business matching dan pertemuan bilateral untuk mempercepat realisasi proyek.

Sejak April 2025, serangkaian pre-event telah digelar, melibatkan berbagai kementerian dan lembaga internasional, guna menyaring proyek-proyek yang siap ditawarkan kepada investor.

Dengan posisi strategis menjelang KTT G7 Kanada, ICI 2025 menjadi ajang diplomasi ekonomi Indonesia untuk menarik minat investor global serta memperkuat posisi sebagai hub infrastruktur berkelanjutan di kawasan Asia.

"Kami datang dengan portofolio konkret, kebijakan yang mendukung, dan semangat kolaborasi. ICI 2025 adalah momentum bagi Indonesia untuk memimpin transformasi infrastruktur global," tegas Rachmat.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, menambahkan bahwa ICI 2025 memperlihatkan komitmen kuat pemerintah menjadikan infrastruktur sebagai prioritas utama.

"Infrastruktur adalah fondasi pertumbuhan ekonomi. Melalui ICI, kami ingin menunjukkan progres dan rencana pembangunan ke depan," ujarnya dalam acara yang dimoderatori oleh Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Stafsus Menkomdigi) Arnanto Nurprabowo.

Ditambahkan Stafsus Menkomdigi Arnanto menyampaikan, Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam ICI 2025 akan mengisi materi tentang infrastruktur digital smart city, perbankan, dan kegiatan ekonomi lainnya.

Arnanto juga mengajak media dan operator seluler untuk menyebarluaskan informasi terkait International Conference on Infrastructure agar dapat memberikan pemahaman yang baik ke masyarakat.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks