iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

NVIDIA: Indonesia di Jalur yang tepat capai kedaulatan AI

Salah satu contoh pemanfaatan konkret adalah Sahabat-AI, kumpulan model bahasa besar (LLM) berbahasa Indonesia milik Indosat.

author photo
A- A+
cover | @nvidia
Indonesia terus menunjukkan keseriusannya dalam mengejar kedaulatan digital melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dalam kerangka “Visi Emas 2045”, negara ini menggandeng berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, industri, hingga institusi pendidikan tinggi untuk membangun ekosistem digital yang inovatif dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis terbaru adalah membangun infrastruktur AI nasional sebagai fondasi transformasi lintas sektor.

Menjawab kebutuhan tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjalin kemitraan strategis dengan Cisco dan NVIDIA dalam mendirikan Pusat Keunggulan AI (Center of Excellence/CoE) Indonesia. Inisiatif ini dipimpin oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan ditujukan untuk mendorong pertumbuhan teknologi yang aman, mencetak talenta lokal, serta mempercepat inovasi melalui kolaborasi dengan startup dan pelaku industri.

Pengumuman resmi tentang CoE ini disampaikan dalam konferensi Indonesia AI Day oleh CEO IOH Vikram Sinha, CEO Cisco Chuck Robbins, dan SVP Telekomunikasi NVIDIA Ronnie Vasishta. Ketiganya menyoroti pentingnya menjadikan AI sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan kemandirian digital Indonesia. Mereka sepakat bahwa CoE akan menjadi fondasi bagi strategi nasional AI yang inklusif dan berkelanjutan.
"Dengan dukungan mitra global, kami mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memastikan masyarakat Indonesia bukan hanya pengguna AI, tetapi juga kreator dan inovator," jelas Sinha dalam keterangan resminya, dilansir Kamis (17/7/2025).
NVIDIA juga akan mendirikan Pusat Teknologi AI sebagai bagian dari CoE, yang menawarkan pelatihan dari Deep Learning Institute, akses program NVIDIA Inception bagi startup yang layak, serta dukungan untuk riset dan pengembangan. Fasilitas ini diharapkan mampu mendongkrak kompetensi digital talenta lokal dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pelaku, bukan sekadar pengguna, teknologi AI.

Vikram Sinha menyatakan, “Di Indosat, kami percaya AI harus menjadi kekuatan untuk inklusi — tidak hanya dalam akses, tetapi juga dalam kesempatan.” Ia menekankan pentingnya memastikan semua lapisan masyarakat dapat mengambil bagian dalam revolusi AI. Sinha juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan mitra global akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan peluang baru di sektor digital.

Chuck Robbins dari Cisco menyoroti perlunya arsitektur teknologi baru dan tenaga kerja yang melek digital. “Bersama Indosat, NVIDIA, dan Komdigi, kami akan mendukung CoE secara aman untuk mempercepat pengembangan keterampilan dan inovasi di Indonesia,” ujarnya. Sementara itu, Ronnie Vasishta dari NVIDIA menyebut pentingnya “demokratisasi AI” agar teknologi ini bisa diakses secara luas dan merata, termasuk di negara berkembang.

Untuk mendukung CoE, akan dibangun pabrik AI yang dilengkapi dengan teknologi penuh dari NVIDIA, seperti GPU Blackwell, arsitektur referensi NVIDIA Cloud Partner, serta perangkat lunak NVIDIA AI Enterprise. Seluruh sistem ini akan diperkuat oleh Sovereign Security Operations Center Cloud Platform dari Cisco yang menyatukan deteksi ancaman AI, kontrol data lokal, dan layanan keamanan manajemen.

CoE ini juga akan menjadi implementasi nyata dari strategi AI berdaulat yang telah disusun pemerintah Indonesia bersama NVIDIA sejak tahun lalu. Strategi ini mengacu pada empat pilar utama: infrastruktur AI yang berdaulat, keamanan beban kerja AI, akses AI untuk semua, dan pengembangan talenta digital. Target ambisiusnya adalah memberdayakan satu juta talenta digital dan memberikan akses AI bagi seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2027.

Saat ini, sebanyak 28 startup dan vendor perangkat lunak telah menggunakan infrastruktur AI Indosat yang didukung oleh teknologi NVIDIA. Mereka mengembangkan aplikasi inovatif di berbagai bidang seperti pendidikan, birokrasi, keamanan pangan, mobilitas, kota pintar, dan layanan kesehatan. Ini menunjukkan potensi besar ekosistem AI yang tengah tumbuh di Indonesia.

Salah satu contoh pemanfaatan konkret adalah Sahabat-AI, kumpulan model bahasa besar (LLM) berbahasa Indonesia milik Indosat. Bersama pemerintah dan Hippocratic AI, teknologi ini digunakan untuk mendukung layanan kesehatan preventif seperti penjadwalan mammogram bagi perempuan usia 50 tahun ke atas — langkah penting dalam deteksi dini kanker payudara.

Sahabat-AI juga digunakan dalam chatbot layanan publik yang dapat menjawab pertanyaan dalam bahasa Indonesia terkait administrasi kependudukan, pajak, dan layanan pemerintah lainnya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan publik, tetapi juga memperluas literasi digital masyarakat secara luas.

Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, forum pemerintah juga tengah menyusun kerangka kerja AI tepercaya yang sesuai dengan nilai dan budaya lokal Indonesia. Kebijakan ini akan menjadi landasan bagi pengembangan AI yang aman, bertanggung jawab, dan selaras dengan kepentingan nasional.

Ke depan, Indosat dan NVIDIA merencanakan penerapan teknologi AI-RAN (AI-powered Radio Access Network) untuk memperluas jangkauan kecerdasan buatan melalui jaringan nirkabel. Inisiatif ini berpotensi mempercepat penetrasi AI ke pelosok negeri dan menjadikan Indonesia contoh global dalam penerapan AI berdaulat yang inklusif.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks