![]() |
cover | topik.id |
Maraknya gim berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang menjanjikan pengalaman bermain super realistis, sejumlah gim lawas justru tetap bertahan dan bahkan semakin dicintai. Nostalgia, gameplay sederhana, dan karakter legendaris menjadi alasan mengapa banyak pemain enggan beralih sepenuhnya ke tren baru. Meski grafisnya tak sebanding dengan gim modern, pesona klasik tetap memiliki tempat tersendiri di hati para gamer.
Fenomena ini membuktikan bahwa tidak semua gim harus bergantung pada teknologi mutakhir untuk tetap relevan. Gim-gim retro, yang dulunya dimainkan di konsol atau perangkat lawas, kini hadir kembali dalam bentuk aplikasi mobile di Google Play. Adaptasi ini tak hanya menghidupkan kembali kenangan masa lalu, tapi juga memperkenalkan generasi baru pada warisan video game klasik.
Menariknya, sebagian gim tersebut hadir dalam versi porting resmi dari pengembang aslinya, memastikan pengalaman bermain tetap autentik seperti versi konsol terdahulu. Dengan kontrol yang disesuaikan untuk layar sentuh dan peningkatan performa, pemain bisa merasakan kembali sensasi khas era 90-an hingga awal 2000-an secara praktis.
Selain nostalgia, keberadaan gim klasik di platform modern juga menjadi bukti ketahanan konsep gameplay yang solid. Ketika banyak gim baru bergantung pada efek visual dan AI adaptif, gim lawas justru mengandalkan keaslian desain dan tingkat kesulitan yang menantang. Itu sebabnya, banyak di antaranya justru masih diunduh jutaan kali di seluruh dunia.
Berikut lima gim lawas yang tetap eksis dan bisa dimainkan di era serba AI melalui Google Play Store yang dirangkum topik.id, Kamis 9 Oktober 2025:
1. Sonic the Hedgehog™ Classic – SEGA.
Gim Sonic the Hedgehog, porting resmi dari era SEGA Genesis ini membawa kembali kecepatan super maskot biru legendaris, Sonic. Dengan tampilan piksel khas dan latar dunia penuh warna, gim ini menyuguhkan nostalgia autentik yang kini bisa dinikmati di smartphone. SEGA menambahkan fitur “time attack” serta dukungan kontrol modern tanpa mengubah esensi gameplay klasiknya. Musik dan efek suara 16-bit yang khas tetap dipertahankan, menghadirkan pengalaman orisinal bagi penggemar lama maupun pemain baru.
2. Grand Theft Auto: San Andreas – Rockstar Games.
Grand Theft Auto: San Andres, Salah satu gim paling ikonik dari era PlayStation 2 kini hadir dalam versi porting resmi untuk Android. Rockstar berhasil membawa kisah CJ dan petualangan epik di San Andreas ke genggaman tangan dengan grafis yang ditingkatkan dan kontrol layar sentuh yang responsif. Misi, dialog, dan dunia terbuka yang luas tetap sama seperti versi aslinya. Versi mobile ini juga mendukung penyimpanan cloud dan kompatibilitas dengan controller eksternal, menjadikannya favorit di kalangan gamer retro modern.
3. Castlevania: Symphony of the Night – KONAMI.
Castlevania, porting resmi dari PlayStation 1 ini mengajak pemain kembali ke kastel Dracula dalam petualangan aksi-metroidvania klasik. Dengan karakter Alucard yang ikonik, pemain menjelajahi ruang misterius, melawan monster, dan mengumpulkan item magis. KONAMI menghadirkan kontrol yang dioptimalkan serta fitur autosave yang membuat pengalaman bermain lebih nyaman di perangkat modern. Meskipun tampil dalam gaya 2D, atmosfer gotiknya tetap kuat dan menawan hingga kini.
4. Crossy Road – Hipster Whale.
Gim Crossy Road, terinspirasi dari gim retro Frogger, Crossy Road menghadirkan gameplay sederhana namun adiktif: menyeberangkan karakter melalui jalanan sibuk dan sungai tanpa tertabrak. Dengan grafis bergaya voxel dan humor khas, gim ini sukses menarik pemain dari berbagai usia. Meskipun konsepnya klasik, developer terus menambahkan karakter baru dan mode bermain variatif. Tanpa perlu AI canggih, Crossy Road membuktikan bahwa keseruan bisa lahir dari ide yang sederhana namun eksekusinya matang.
5. Metal Slug: Awakening – VNGGames International.
Metal Slug: Awakening, sebagai kebangkitan franchise aksi-tembak legendaris, Metal Slug: Awakening membawa gameplay run and gun khas arcade dengan sentuhan modern. Pemain masih bisa merasakan intensitas baku tembak klasik bersama karakter favorit seperti Marco dan Tarma, kini dengan grafis 2.5D yang lebih halus. VNGGames menghadirkan mode kooperatif, bos raksasa, dan kendaraan tempur klasik yang diperbarui. Meski hadir di era AI, semangat arkade tetap jadi daya tarik utamanya.
Keberlangsungan gim-gim klasik di era digital membuktikan bahwa daya tarik sejati sebuah permainan tidak hanya terletak pada teknologi, melainkan pada pengalaman dan kenangan yang ditawarkannya. Di tengah gelombang inovasi AI dan grafis realistis, lima gim di atas menjadi pengingat bahwa kesederhanaan dan nostalgia masih memiliki tempat istimewa di hati para pecinta gim, termasuk di Indonesia.