![]() |
| cover | topik.id |
Google resmi memperkenalkan Private AI Compute, sebuah platform pemrosesan AI yang memadukan kekuatan model Gemini di cloud dengan lapisan privasi setara pemrosesan di perangkat.
Google berupaya menghadirkan pengalaman AI yang lebih personal, proaktif, dan aman bagi pengguna di seluruh dunia. Dengan mengedepankan keamanan data sebagai fondasi utama, guna memastikan setiap interaksi dengan AI tetap dalam kendali pengguna.
Menurut Jay Yagnik, Wakil Presiden Inovasi dan Penelitian AI di Google, teknologi ini merupakan evolusi dari puluhan tahun penelitian dalam bidang privacy-enhancing technologies (PET).
Private AI Compute dirancang untuk menjawab tantangan masa kini, di mana kebutuhan akan daya komputasi besar untuk model AI seringkali melampaui kemampuan perangkat pribadi. Platform baru ini memungkinkan kolaborasi antara kecerdasan cloud dan keamanan perangkat, tanpa mengorbankan privasi pengguna.
"Private AI Compute adalah ruang pemrosesan data yang aman dan terlindungi, menjaga data Anda tetap terisolasi dan pribadi. Private AI Compute memproses jenis informasi sensitif yang sama dengan yang mungkin Anda harapkan diproses di perangkat. Dalam batasan tepercaya, informasi pribadi Anda, wawasan unik, dan cara Anda menggunakannya dilindungi oleh lapisan keamanan dan privasi ekstra, di samping perlindungan AI kami yang sudah ada," jelas Jay dalam sebuah postingan di blog resmi Google, seperti dilansir topik.id, Rabu (12/11/2025).
Google menegaskan bahwa Private AI Compute bukan sekadar inovasi teknis, melainkan pilar etis dalam pengembangan AI yang bertanggung jawab. Dengan tetap berpijak pada Kerangka Kerja AI Aman dan Prinsip Privasi Google, platform ini memastikan setiap proses data berlangsung di ruang aman, terenkripsi, dan terisolasi sepenuhnya. Pengguna tetap memiliki kontrol penuh terhadap data pribadi mereka—bahkan Google sendiri tidak dapat mengakses informasi yang diproses melalui sistem ini.
Private AI Compute dibangun di atas arsitektur berlapis yang mengandalkan Tensor Processing Unit (TPU) dan sistem Titanium Intelligence Enclaves (TIE), ciptaan internal Google. Integrasi teknologi ini menciptakan tumpukan komputasi yang tangguh sekaligus tertutup dari potensi akses eksternal. Desain ini menjamin bahwa privasi dan keamanan data bukan fitur tambahan, melainkan bagian inti dari struktur AI itu sendiri.
"Private AI Compute berjalan pada satu tumpukan Google yang mulus, didukung oleh Tensor Processing Unit (TPU) kustom kami sendiri. Privasi dan keamanan kelas dunia terintegrasi ke dalam arsitektur ini dengan Titanium Intelligence Enclaves (TIE)," terang Jay kembali.
Cara kerja enkripsi ujung-ke-ujung.
Teknologi remote attestation dan enkripsi ujung-ke-ujung memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki akses terhadap data yang diproses oleh Private AI Compute. Data sensitif, seperti catatan pribadi atau konteks penggunaan aplikasi, akan dianalisis secara sementara di ruang komputasi aman tanpa meninggalkan jejak yang dapat diakses pihak lain. Pendekatan ini mematahkan anggapan bahwa AI berbasis cloud selalu mengorbankan privasi demi performa.
Dalam penerapannya, Private AI Compute mulai digunakan untuk memperkuat fitur-fitur pintar di Pixel 10, seperti Magic Cue yang kini dapat memberikan saran lebih kontekstual dan Recorder yang mampu meringkas transkripsi multibahasa.
Kolaborasi antara model on-device dan cloud ini menjanjikan efisiensi baru dalam pengalaman AI sehari-hari, lebih cepat, lebih relevan, dan tetap terlindungi secara menyeluruh.
"Private AI Compute memungkinkan fitur-fitur di perangkat untuk bekerja dengan kemampuan yang lebih luas sambil tetap menjaga privasinya. Dengan teknologi ini, Magic Cue semakin bermanfaat dengan saran yang lebih tepat waktu pada ponsel Pixel 10 terbaru . Dan dengan bantuan Private AI Compute, aplikasi Recorder di Pixel dapat meringkas transkripsi dalam berbagai bahasa," ungkap Jay.
.png.webp)