![]() |
| dok: @google |
Google Antigravity resmi diperkenalkan, platform pengembangan berbasis agen artificial intelligence (AI), kecerdasan buatan yang dirancang untuk membawa developer memasuki era baru pengembangan perangkat lunak berbantuan AI. Dibangun untuk memenuhi kebutuhan profesional di perusahaan besar hingga para penghobi yang menulis kode di waktu luang, Antigravity menghadirkan pengalaman yang mengutamakan kepercayaan pengguna, otonomi agen, dan alur kerja modern yang memadukan kecerdasan model terbaru seperti Gemini 3.
Platform ini merevolusi Integrated Development Environment (IDE) atau lingkungan pengembangan terintegrasi terpadu. Jika dulu IDE hanya bertugas menampilkan editor dan debugging, kini Google melihat paradigma baru di mana agen AI dapat mengendalikan peramban, terminal, hingga merencanakan serta mengeksekusi tugas kompleks secara mandiri. Dengan kemampuan penalaran canggih Gemini 3, model AI terkuat Google saat ini, Antigravity didesain menjadi fondasi untuk era agen yang mampu menangani workflow yang luas dan berkelanjutan.
Google menjelaskan bahwa Antigravity dibangun sebagai basis pengembangan modern di mana siapa pun dengan sebuah ide dapat langsung "lepas landas" menuju realisasi. Kini tersedia dalam pratinjau publik tanpa biaya, platform ini memungkinkan agen bekerja lebih lama dan lebih mandiri. Walau belum mencapai kemampuan berjalan berhari-hari tanpa intervensi, Google menekankan bahwa mereka semakin dekat dengan masa depan interaksi pengguna-agen di tingkat perintah dan panggilan alat, bukan lagi kode demi kode.
"Kami ingin Antigravity menjadi basis pengembangan perangkat lunak di era agen. Visi kami pada akhirnya adalah memungkinkan siapa pun yang memiliki ide untuk merasakan lepas landas dan mewujudkan ide tersebut. Mulai hari ini, Google Antigravity tersedia dalam pratinjau publik tanpa biaya, dengan batasan tarif yang besar untuk penggunaan Gemini 3 Pro," tulis Google dalam pengumuman resminya, Rabu (19/11/2025).
4 Prinsip Google Antigravity.
Empat prinsip utama menjadi fondasi Antigravity, kepercayaan, otonomi, umpan balik, dan peningkatan diri. Dalam aspek kepercayaan, misalnya, Google menyoroti kebutuhan akan transparansi. Alih-alih menampilkan setiap log mentah atau justru menyembunyikan seluruh proses, Antigravity menghadirkan Artefak, mulai dari daftar tugas hingga tangkapan layar—sebagai cara bagi agen untuk menunjukkan bahwa ia memahami, memverifikasi, dan memvalidasi pekerjaannya di setiap langkah. Pendekatan ini dibuat agar pengguna selalu tahu apa yang sedang terjadi, tanpa dibanjiri detail teknis yang membingungkan.
Dalam hal otonomi, Antigravity menawarkan dua permukaan utama: Editor dan Manajer. Editor menyediakan pengalaman coding layaknya IDE tradisional namun diperkuat kemampuan cerdas seperti auto-complete berbasis AI, command inline, dan agen yang bekerja langsung di panel samping.
Sementara itu, Manajer menawarkan form factor baru yang mengutamakan agen: pengguna dapat memunculkan beberapa agen, membiarkan mereka bekerja paralel di ruang kerja terpisah, memantau progres, dan menerima notifikasi secara asinkron. Model ini memungkinkan developer menangani pekerjaan kompleks secara bersamaan, tanpa harus selalu berada di layar yang sama.
Antigravity juga mengatasi tantangan klasik dalam penggunaan agen: sulitnya memberikan umpan balik. Melalui operasi lokal dan sistem komentar intuitif, baik untuk artefak teks maupun visual, pengguna bisa memberi instruksi atau koreksi tanpa menghentikan proses agen. Setiap umpan balik langsung terintegrasi ke dalam alur kerja agen, membuatnya lebih responsif sekaligus mengurangi beban pengguna dalam menyelesaikan detail tersisa dari pekerjaan AI.
"Kelemahan utama form factor jarak jauh adalah ketidakmampuan untuk beriterasi dengan mudah dengan agen. Kecerdasan agen memang telah meningkat secara signifikan, tetapi masih belum sempurna. Agen yang mampu menyelesaikan 80% pekerjaan seharusnya bermanfaat, tetapi jika tidak ada cara mudah untuk memberikan umpan balik, maka menyelesaikan 20% sisanya akan lebih banyak pekerjaan daripada manfaatnya," ungkap Google.
Google Antigravity diperkuat kemampuan pembelajaran mandiri, di mana agen menyimpan dan memanfaatkan basis pengetahuan dari pengalaman sebelumnya. Setiap tugas yang berhasil, entah berupa snippet kode, pendekatan arsitektur, atau strategi penyelesaian subtugas, akan disimpan sebagai referensi yang dapat meningkatkan performa agen di masa mendatang. Google menyebut ini sebagai elemen kunci untuk membangun agen yang semakin cerdas setiap kali digunakan.
Dengan ketersediaan lintas platform (MacOS, Linux, Windows) serta dukungan beberapa model AI besar seperti Gemini 3, Claude Sonnet 4.5, dan GPT-OSS, Antigravity diposisikan sebagai pusat inovasi baru bagi para developer yang ingin bekerja lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih efisien.
"Kami yakin faktor bentuk produk Antigravity mewakili fungsi langkah fundamental berikutnya dalam pengembangan berbasis agen. Oleh karena itu, tujuan kami adalah menyalurkannya ke dalam penawaran produk terbaik bagi pengguna akhir," tutup Google dalam pengumuman itu.
