Jelang 2026, WeChat wanti-wanti penipuan online marak

WeChat mengingatkan agar pengguna hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi.

author photo
A- A+
cover | topik.id

Menjelang 2026 dan musim liburan akhir tahun, WeChat mengeluarkan peringatan kepada pengguna terkait meningkatnya risiko penipuan daring. Aktivitas online yang melonjak untuk mengobrol, berbelanja, dan mengatur kebutuhan harian dinilai membuka celah bagi pelaku kejahatan digital.

Aplikasi pesan berbasis di Tiongkok itu menekankan bahwa menghindari penipuan tidak menuntut keahlian teknologi tinggi. Pengguna cukup meningkatkan kesadaran serta menerapkan kebiasaan digital yang aman agar tetap terlindungi saat beraktivitas di platform.

"Dengan datangnya musim liburan, orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu online — mengobrol, berbelanja, dan mengelola kehidupan sehari-hari. Ini adalah pengingat yang baik untuk tetap waspada dan menikmati musim liburan dengan aman secara online," tulis WeChat dalam pengumuman resminya, seperti dilansir topik.id, Sabtu (27/12/2025).

Langkah awal yang disarankan adalah memperkuat keamanan akun dengan kata sandi unik dan tidak digunakan ulang di layanan lain. Pengguna juga dianjurkan menghubungkan alamat email serta memanfaatkan kode sandi berbasis biometrik untuk perlindungan tambahan.

Selain itu, WeChat mengingatkan agar pengguna hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi dan rutin memperbarui sistem operasi. Penggunaan aplikasi tidak resmi berisiko membuka akses malware yang dapat mengambil alih akun tanpa disadari.

"Anda tidak perlu menjadi ahli teknologi untuk menghindari penipuan dan tetap aman — hanya perlu sedikit kesadaran dan beberapa kebiasaan cerdas," ungkap WeChat.

Pengaturan privasi juga menjadi perhatian utama, termasuk membatasi siapa saja yang dapat menghubungi dan melihat informasi pribadi. Banyak kasus penipuan berawal dari permintaan pertemanan atau pesan tidak dikenal yang terlihat meyakinkan.

WeChat turut mengingatkan pengguna agar waspada terhadap peniruan identitas, penawaran yang terlalu menggiurkan, serta manipulasi emosional. Tekanan untuk bertindak cepat atau merahasiakan informasi disebut sebagai tanda klasik upaya penipuan.

Sebagai langkah perlindungan terakhir, WeChat mendorong pengguna memanfaatkan fitur pelaporan dan pemblokiran dalam aplikasi. Jika terindikasi penyalahgunaan akun, pengguna diminta segera membekukan akun melalui Pusat Keamanan dan menghubungi pihak terkait, terutama bila melibatkan transaksi keuangan.

"Jika Anda mencurigai akun Anda telah disalahgunakan, gunakan Pusat Keamanan untuk membekukan akun Anda dan mencegah aktivitas lebih lanjut. Jika melibatkan uang, segera hubungi bank Anda dan pihak berwenang setempat," tutup WeChat dalam pengumuman itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks