![]() |
| dok: @SGPS/JTC |
Pusat Pers Pemerintah Singapura, Singapore Government Press Centre (SGPS) melaporkan langkah baru JTC dalam memperluas pemanfaatan energi surya di kawasan industri. JTC merintis struktur surya gantung pertama di Singapura sebagai pendekatan inovatif mengatasi keterbatasan lahan. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang mendukung transisi energi.
Proyek percontohan tersebut memperluas program SolarLand dan SolarRoof yang telah dijalankan JTC sejak 2017. Melalui pendekatan ini, JTC membuka peluang pemanfaatan ruang-ruang yang sebelumnya tidak optimal. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas energi surya tanpa harus menambah penggunaan lahan baru.
JTC meluncurkan tender untuk pengembangan sistem fotovoltaik (PV) surya gantung pertama di Singapura yang berlokasi di 15 Woodlands Loop. Sistem ini akan dibangun di atas ruang kosong di antara bangunan industri bertingkat. Pendekatan tersebut menjadi alternatif baru selain pemasangan di atap, lahan, atau perairan.
"Untuk terus mengembangkan produksi energi surya, Singapura harus semakin mengintegrasikan energi surya dengan infrastruktur yang ada. Proyek percontohan ini merupakan bagian dari upaya JTC yang lebih luas untuk memaksimalkan ruang yang belum dimanfaatkan di dalam kawasan industri dan mendukung target energi surya nasional," tulis SGPS dalam laporan resminya diterima topik.id, Rabu (17/12/2025).
Energi surya masih menjadi sumber energi terbarukan paling realistis bagi Singapura. Hingga paruh kedua 2025, kapasitas terpasang mencapai 1.775,4 MWp atau lebih dari setengah target nasional 2 GWp pada 2030. Namun, keterbatasan fisik lokasi konvensional mendorong perlunya solusi inovatif seperti struktur surya gantung.
Pembangunan sistem PV di antara bangunan menghadirkan tantangan teknis tersendiri. Aspek yang dikaji meliputi ketahanan struktur terhadap beban dan angin, jarak antar bangunan, hingga keselamatan kebakaran dan ventilasi. Akses aman untuk instalasi, pemeliharaan, serta pengelolaan drainase juga menjadi fokus utama dalam proyek ini.
Tahap pertama proyek mencakup perancangan hingga pengujian selama 15 bulan. Target utamanya adalah mencapai kapasitas minimum 250 kWp di area seluas sekitar 4.300 meter persegi. Setelah berhasil, sistem ini akan beroperasi selama 10 tahun dan menyalurkan listrik ke jaringan nasional.
JTC menilai proyek percontohan ini berpotensi direplikasi di kawasan industri lain. Hingga kuartal pertama 2025, JTC telah memasang 875 MWp tenaga surya, setara pasokan listrik bagi lebih dari 204.000 unit flat HDB. Langkah ini memperkuat kontribusi JTC terhadap target energi surya nasional Singapura tahun 2030.
Sementara itu, Chief Sustainability Officer, JTC Finn Tay mengatakan sebagai negara dengan lahan yang terbatas, Singapura harus terus mencari cara kreatif untuk mengoptimalkan ruang industri.
"Energi surya tetap menjadi sumber energi terbarukan utama untuk menggerakkan kawasan industri kita, dan kami mendorong diri kami sendiri untuk melihat melampaui atap konvensional dan sistem yang dipasang di tanah. Proyek percontohan ini adalah salah satu contoh bagaimana kami memikirkan kembali ruang yang kurang dimanfaatkan untuk membuka potensi energi surya baru dan mendukung tujuan energi jangka panjang Singapura," kata Finn Tay.
.png.webp)