Indonesia masih bergelut dengan permasalahan yang sangat pelik yaitu ketergantungan bahan bakar minyak BBM, jika harga BBM naik, mau tidak mau anda harus merogoh uang lebih banyak lagi untuk membeli BBM, namun Indonesia terus berupaya untuk mendorong penggunaan transportasi yang lebih ramah lingkungan seperti mobil listrik.
Lantas berbeda dengan negara-negara Eropa yang sudah mengembangkan mobil berbahan bakar udara, seperti yang dilakukan mahasiswa di Belanda yang sudah bergerak maju dan lebih canggih dengan mengembangkan mobil CO2 sebagai sumber energi utamanya.
TU/ekomotif yang berbasis di Belanda terdiri dari 35 mahasiswa di Universitas Teknologi Eindhoven, dalam bentuk prototipe kerja mengembangkan projek mobil yang dijuluki Zem ini menggunakan teknologi yang disebut 'direct air capture'.
Projek mobil tersebut guna mengejar netralitas karbon dan menyelamatkan dunia dari polusi yang dihasilkan zat tersebut, inovasi teknologi yang dihasilkan umat manusia sejauh ini hanya memberikan perbaikan tingkat permukaan.
"Dengan merancang sebagian besar bagian dalam mobil kami agar dapat digunakan kembali atau didaur ulang, kami memastikan bahwa emisi CO2 di masa depan Zem lebih rendah dibandingkan dengan mobil konvensional," kata tim tersebut seperti dilansir TOPIK.ID dari laman Mashable, Senin (10/10/2022).
Projek mobil tersebut guna mengejar netralitas karbon dan menyelamatkan dunia dari polusi yang dihasilkan zat tersebut, inovasi teknologi yang dihasilkan umat manusia sejauh ini hanya memberikan perbaikan tingkat permukaan.
"Karena semua bahan dan suku cadang mobil ini dapat digunakan untuk tujuan lain dan sangat sedikit bahan baru yang harus masuk ke siklus, ini terasa seperti pilihan yang paling berkelanjutan bagi kami," jelas salah satu tim Zem.
Prinsip desain mobil juga mempertimbangkan daur ulang yang tinggi, menggunakan bahan yang dapat dengan mudah dipisahkan setelah kendaraan mencapai akhir masa pakainya, berapa pun lamanya.
Bahkan monocoque dan panel bodi mobil dicetak 3D dengan plastik melingkar, yang semakin meminimalkan emisi karbon dan bahan limbah dalam proses produksi.