5 Negara di Asia yang legal menggunakan layanan Starlink

Starlink menawarkan solusi bagi banyak wilayah yang sebelumnya mengalami kesulitan mendapatkan konektivitas internet yang memadai.

Ardi Nugraha
A- A+
Maps starlink.com
Starlink, layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, telah merevolusi cara dunia mengakses internet, terutama di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau. 

Dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah, Starlink menawarkan solusi bagi banyak wilayah yang sebelumnya mengalami kesulitan mendapatkan konektivitas internet yang memadai. 

Di negara-negara kepulauan seperti Filipina dan Indonesia, tantangan geografis membuat penyediaan infrastruktur internet tradisional menjadi sulit dan mahal. 

Dengan hadirnya Starlink, daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau kini dapat menikmati akses internet yang cepat dan stabil.

Seperti diketahui, Elon Musk meresmikan layanan internet Starlink di salah satu puskesmas di Denpasar, Bali pada Minggu (19/5/2024) lalu.

Pria dengan segudang projek teknologi seperti mobil listrik hingga di bidang kesehatan itu hadir dengan Toyota Alphard dan mengenakan batik bermotif warna hijau.

Tak ketinggalan Elon Musk juga membagikan kabar itu di media sosial miliknya X atas resminya Indonesia sebagai negara yang dapat menggunakan internet Starlink, "Honored to launch @Starlink in Indonesia!," tulisnya singkat.

Namun, selain Indonesia, negara-negera di kawasan Asia ini juga dapat menikmati layanan internet besutan Elon Musk itu. 

Berikut daftar negara di Asia yang legal menggunakan layanan Starlink berdasarkan data maps Starlink.com secara real-time: 

1. Jepang.

Jepang, yang dikenal sebagai salah satu negara paling maju secara teknologi, mulai menjual layanan Starlink pada Oktober 2022. 

Negara ini memiliki infrastruktur internet yang sangat baik, namun Starlink memberikan alternatif tambahan terutama di pulau-pulau terpencil dan daerah pegunungan di mana layanan internet kabel mungkin tidak seefisien di wilayah perkotaan. 

Selain itu, Starlink juga mendukung upaya Jepang dalam penanggulangan bencana dengan menyediakan konektivitas darurat yang handal.

2. Filipina.

Di Filipina, Starlink mulai tersedia pada Juli 2023. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau, Filipina menghadapi tantangan besar dalam menyediakan akses internet yang merata. 

Layanan Starlink diharapkan dapat menjembatani kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan, memberikan akses internet yang cepat dan stabil bahkan di pulau-pulau yang paling terpencil sekalipun. 

Ini akan berdampak positif pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital di negara tersebut.

3. Malaysia.

Malaysia juga mengizinkan penjualan layanan Starlink sejak Juli 2023. Meskipun negara ini memiliki jaringan internet yang cukup baik, masih ada banyak daerah pedesaan yang belum terlayani dengan baik. 

Starlink menawarkan solusi yang cepat dan efisien untuk meningkatkan konektivitas di wilayah-wilayah tersebut. Selain itu, layanan ini juga mendukung inisiatif pemerintah Malaysia untuk meningkatkan literasi digital dan inklusi digital di seluruh negeri.

4. Singapura.

Berbeda dari market yang lain, Starlink di Singapura berkolaborasi bersama Singtel perusahaan komunikasi terbesar di Singapura, mengumumkan pada tanggal 18 Januari 2024.

Pihak Singtel hanya menambah penawaran digital maritimnya dengan satelit Starlink untuk mendorong adopsi solusi digital oleh pemilik dan operator kapal sehingga mereka dapat berinovasi dan memanfaatkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), 5G, komputasi tepi, serta mengakses solusi berbasis cloud untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi operasional, dan kesejahteraan kru. 

Dengan peningkatan konektivitas dan kemampuan latensi rendah, operator kapal dapat menganalisis data secara real-time untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya konsumsi bahan bakar dan pemeliharaan operasional, serta manfaat lainnya.

5. Indonesia.

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan akses internet yang merata. 

Pada Mei 2024, Starlink mulai tersedia di Indonesia, menawarkan solusi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan digital. 

Dengan lebih dari 17.000 pulau, banyak daerah di Indonesia yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional. 

Starlink memungkinkan akses internet cepat dan andal di daerah-daerah tersebut, membuka peluang baru dalam pendidikan, bisnis, dan layanan pemerintah.

Bagi Jepang dan Malaysia, yang sudah memiliki infrastruktur internet yang baik di wilayah perkotaan, Starlink memberikan solusi tambahan untuk wilayah pedesaan dan terpencil. 

Jepang, dengan tantangan geografis seperti pegunungan dan pulau-pulau kecil, serta Malaysia, dengan fokus pada peningkatan literasi digital dan inklusi digital, melihat Starlink sebagai alat penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Apakah konten ini bermanfaat?
Dukung dengan memberikan satu kali kontribusi.

Share:
Berbasis data.
Paling diminati.


Bisnis Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks