Country Marketing Manager, Google Indonesia Muriel Makarim. | foto: @googleindonesia |
Berdasarkan berbagai analisis dan prediksi, AI diperkirakan mampu memberikan kontribusi ekonomi sebesar Rp 2,612 triliun pada tahun 2030.
Melansir dari laman resmi Google Indonesia, Sabtu (13/7/2024) merincikan saat ini, sebuah brand harus bisa menyampaikan pesan yang tepat karena konsumen semakin kritis.
Tidak tersedianya informasi yang dibutuhkan bisa mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Oleh karena itu, penting bagi sebuah brand untuk memastikan iklan mereka bisa tampil di tempat, waktu, dan dengan format yang tepat.
"Di Indonesia, AI berpeluang memberikan kontribusi sebesar 2,612 triliun Rupiah (atau USD167 miliar) terhadap perekonomian pada tahun 2030, yang mewakili hampir 13% PDB negara pada tahun 2022. Pertumbuhan pesat di kawasan Asia Pasifik bukan hanya sekedar tren teknologi namun juga mewakili peluang ekonomi yang sangat besar. Dengan AI yang siap mendefinisikan ulang industri, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan," ungkap Google Indonesia di laman resminya.
Country Marketing Manager, Google Indonesia Muriel Makarim merincikan sebagian besar transformasi terkini terjadi di AI generatif. Model ini lebih canggih dibandingkan model AI prediktif lama, karena model ini dapat memikirkan banyak hal berbeda dan membuat konten baru, tidak hanya memprediksi hasil.
"AI menghadirkan pembeda teknologi yang kuat untuk membuka peluang baru dalam mentransformasi bisnis, menjadikan apa yang selama ini di luar jangkauan, menjadi terjangkau. Sebagian besar transformasi terkini terjadi di AI generatif. Model ini lebih canggih dibandingkan model AI prediktif lama, karena model ini dapat memikirkan banyak hal berbeda dan membuat konten baru, tidak hanya memprediksi hasil," ungkap Muriel Makarim.
Lanjutnya, model AI generatif mampu menganalisis informasi dari berbagai bidang mulai dari puisi, soal matematika, hingga diagnosis medis.
Informasi yang disediakan bisa membantu untuk memecahkan masalah bahkan membuat konten baru. Untuk melakukan hal ini, model AI generatif harus jauh lebih besar dan lebih kuat dibandingkan model prediktif.
"Kami mulai bereksperimen dengan AI Overview tahun lalu untuk merespons tren kueri penelusuran yang lebih bernuansa. Sejak saat itu, kami telah melayani miliaran kueri, memberi pengguna lebih banyak kueri untuk setiap penelusuran, tinjauan singkat tentang sebuah topik dengan beragam perspektif dan tautan untuk mendalami web lebih dalam," jelasnya.
Selain itu Muriel juga mengungkapkan platform AI Overview akan segera diluncurkan ke lebih banyak negara, termasuk Indonesia.
"AI Overview akan segera diluncurkan ke lebih banyak negara, termasuk Indonesia, tetapi bagi yang ingin mencoba, saat ini dapat mencobanya di Google Search Labs," ungkapnya.