![]() |
CEO Google, Sundar Pichai | @sundarpichai |
Pada ajang Google Cloud Next 2025 di Las Vegas, CEO Google, Sundar Pichai, mengungkapkan berbagai inovasi terbaru dalam bidang AI dan infrastruktur cloud. Salah satu fokus utama adalah bagaimana teknologi AI dapat membantu berbagai industri mencapai efisiensi lebih tinggi serta memberikan manfaat nyata bagi pelanggan.
"Peluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan menata ulang berbagai hal adalah alasan Google berinvestasi dalam AI dan pembelajaran mesin selama lebih dari dua dekade. Kami melihatnya sebagai cara terpenting untuk memajukan misi kami: mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat secara universal," tulis Sundar Pichai, dikutip topik.id Jumat (11/4/2025).
Salah satu pengumuman terbesar dalam acara ini adalah kehadiran Ironwood, TPU (Tensor Processing Unit) generasi ketujuh dari Google. Chip AI terbaru ini dirancang untuk memberikan peningkatan kinerja hingga 3.600 kali lebih baik dibandingkan generasi pertama TPU yang diluncurkan secara publik.
Selain itu, Ironwood juga menawarkan efisiensi energi yang 29 kali lebih baik, memungkinkan pengolahan model AI yang lebih kompleks dengan konsumsi daya lebih rendah.
"Kami telah berinvestasi besar-besaran pada chip AI khusus kami, yang disebut Tensor Processing Units, atau TPU, dan kami terus melakukan peningkatan besar-besaran dalam kinerja dan efisiensi dalam skala besar. Hari ini saya dengan bangga mengumumkan bahwa TPU generasi ketujuh kami, Ironwood , akan hadir akhir tahun ini. Dibandingkan dengan TPU pertama kami yang tersedia untuk umum, Ironwood mencapai kinerja 3.600 kali lebih baik. Ini adalah chip terkuat yang pernah kami buat dan akan memungkinkan model AI tingkat lanjut. Dalam periode yang sama, kami juga menjadi 29 kali lebih hemat energi," ungkapnya.
Terobosan baru.
Selain inovasi chip AI, Google juga memperkenalkan Cloud Wide Area Network (Cloud WAN). Jaringan privat global ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan infrastruktur jaringan Google yang luas untuk meningkatkan kinerja aplikasi mereka. Dengan latensi rendah dan biaya kepemilikan lebih hemat hingga 40%, Cloud WAN sudah mulai digunakan oleh perusahaan besar seperti Nestlé dan Citadel Securities.
Tak hanya itu, Google juga menunjukkan kemajuan dalam bidang komputasi kuantum dengan menghadirkan chip kuantum terbaru, Willow. Chip ini mampu mengatasi tantangan utama dalam koreksi kesalahan kuantum yang telah menjadi hambatan selama lebih dari tiga dekade. Dengan teknologi ini, Google membuka jalan bagi pengembangan komputer kuantum berskala besar di masa depan.
"Jaringan backbone Google tak tertandingi, menjangkau lebih dari 200 negara dan wilayah, didukung oleh lebih dari dua juta mil serat optik. Hari ini, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kami menyediakan jaringan privat global Google bagi perusahaan di seluruh dunia. Kami menyebutnya Cloud Wide Area Network , atau WAN," jelasnya.
Dalam hal penelitian AI, Google terus mendorong batas inovasi. Salah satu contoh nyata adalah WeatherNext, model prakiraan cuaca canggih yang mampu memberikan prediksi lebih akurat dengan memanfaatkan AI. Selain itu, proyek AlphaFold telah membantu ilmuwan memahami struktur protein dengan lebih baik, membuka peluang besar dalam penelitian medis dan farmasi.
Google juga memperkenalkan Gemini 2.5, model AI terbaru dengan kemampuan penalaran tingkat lanjut. Model ini mampu berpikir lebih mendalam sebelum memberikan respons, menjadikannya model AI paling cerdas yang pernah dikembangkan Google. Dalam uji coba industri, Gemini 2.5 meraih skor tertinggi dalam Humanity’s Last Exam, tolok ukur yang menilai batas pengetahuan dan penalaran manusia.
Selain model utama, Google meluncurkan Gemini 2.5 Flash, varian model AI yang lebih ringan dengan latensi rendah dan efisiensi biaya tinggi. Model ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol tingkat pemikiran AI, menyeimbangkan antara kinerja dan anggaran. Gemini 2.5 Flash akan segera tersedia di Google AI Studio, Vertex AI, dan aplikasi Gemini.
Teknologi AI Google kini telah terintegrasi dalam lebih dari 15 produk utama yang digunakan oleh miliaran pengguna di seluruh dunia. Model Gemini telah diterapkan dalam berbagai layanan Google, termasuk Gmail, Google Search, dan Google Photos, untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.
"Kemajuan ini meletakkan dasar bagi terobosan di berbagai bidang. Komputasi kuantum adalah contoh yang bagus. Chip kuantum terbaru kami, Willow, memecahkan tantangan utama dalam koreksi kesalahan kuantum yang luput dari perhatian para peneliti selama tiga dekade. Chip ini dapat mengurangi kesalahan secara eksponensial saat kami meningkatkan skala menggunakan lebih banyak qubit. Chip Willow benar-benar membuka jalan bagi komputer kuantum berskala besar yang berguna di masa mendatang," terangnya.
Selain itu, AI juga membantu Google menciptakan produk dan pengalaman baru. Salah satu contohnya adalah NotebookLM, yang kini digunakan oleh lebih dari 100.000 bisnis untuk menganalisis informasi dengan cara yang lebih efisien. Sementara itu, Veo 2 menjadi model pembuatan video AI yang banyak digunakan oleh studio film, perusahaan hiburan, dan agensi periklanan.
Google berkomitmen untuk terus membawa inovasi AI ke tangan konsumen dan perusahaan, memastikan bahwa teknologi terbaru dapat diakses dengan mudah oleh semua orang. Dengan pendekatan ini, Google berusaha mendorong batas kemungkinan dalam dunia teknologi, menciptakan solusi yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih inovatif.