![]() |
Shell NoordzeeWind merupakan ladang angin lepas pantai tertua dan pertama yang menjalani perpanjangan masa pakai di Belanda. © Shell/Henk Honing |
Google memperlihatkan pendekatan inovatif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya energi terbarukan yang telah ada. Ini bukan hanya langkah bisnis, tapi juga bentuk komitmen terhadap masa depan energi rendah karbon.
Pimpinan Senior, Strategi Energi, EMEA, Enrique Frances mengungkapkan Apa yang membuat perjanjian ini istimewa adalah bahwa ini merupakan pertama kalinya Google menggunakan skema PPA untuk memperpanjang umur operasional ladang angin.
Biasanya, PPA dilakukan untuk proyek baru, namun dalam kasus ini, PPA justru dipakai untuk menyelamatkan ladang angin yang hampir pensiun. Langkah ini memungkinkan keberlanjutan pasokan energi hijau yang sudah ada tanpa harus membangun dari nol.
"Perjanjian pembelian daya (PPA) terbaru Google dengan Shell merupakan pertama kalinya PPA perusahaan memperpanjang umur ladang angin lepas pantai. Perjanjian ini akan memperpanjang umur ladang angin lepas pantai pertama di Belanda setidaknya empat tahun setelah tanggal penghentian operasional awalnya," jelas Enrique di laman resmi Google, dinukil Rabu (7/5/2025).
Perjanjian tersebut mencakup pembelian 100% dari kapasitas 108 megawatt yang dihasilkan ladang angin tersebut. Dengan komitmen penuh dari Google, Shell kini dapat memperpanjang izin operasional serta melakukan peningkatan penting pada infrastruktur. Ini akan memperpanjang umur ladang angin setidaknya empat tahun lebih lama dari rencana awal penghentian operasionalnya.
Peningkatan dan perpanjangan operasional ini mencegah hilangnya potensi energi bersih yang sangat dibutuhkan dalam transisi menuju sumber daya bebas karbon. Jika tidak diperpanjang, ladang angin ini bisa berhenti beroperasi, mengurangi pasokan listrik ramah lingkungan yang sudah tersedia di jaringan listrik Belanda.
Sejauh ini, Google telah mendukung lebih dari 1 gigawatt kapasitas pembangkit energi bersih di Belanda melalui berbagai PPA. Hal ini menunjukkan konsistensi perusahaan dalam berinvestasi pada proyek-proyek yang berdampak langsung pada pengurangan emisi karbon. Dukungan terhadap ladang angin ini hanyalah satu dari sekian banyak proyek ambisius yang telah dilakukan.
"Kami membeli 100% kapasitas 108 megawatt ladang angin, yang memungkinkan Shell untuk mendapatkan perpanjangan izin dan berinvestasi dalam peningkatan penting, mencegah hilangnya energi bersih yang berharga secara dini. Prakarsa ini membantu menjaga sumber daya energi bebas karbon yang ada di jaringan listrik yang jika tidak akan dihentikan," teranganya.
Investasi dalam energi angin lepas pantai, khususnya proyek ini yang merupakan proyek terbesar Google dalam kategori tersebut, menunjukkan skala dan keseriusan komitmen mereka terhadap energi terbarukan. Selain mendukung keberlanjutan, proyek ini juga membuka peluang bagi pembaruan teknologi dan peningkatan efisiensi di sektor energi angin.
Melalui langkah ini, Google berharap dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk melakukan hal serupa: menghidupkan kembali aset energi bersih yang nyaris dihentikan. Kemitraan seperti ini dapat menjadi model masa depan dalam mengelola transisi energi, di mana inovasi tak hanya datang dari pembangunan baru, tapi juga dari perpanjangan nilai terhadap investasi yang sudah ada.
"Hingga saat ini, kami telah mendukung lebih dari 1 gigawatt kapasitas pembangkitan energi bersih 2 di Belanda melalui PPA. Investasi dalam angin lepas pantai ini, termasuk proyek angin lepas pantai terbesar kami yang pernah ada , mencerminkan komitmen kami yang lebih luas terhadap masa depan bebas karbon dan harapan kami untuk menginspirasi kemitraan serupa yang memberikan kehidupan baru bagi aset energi bersih yang menghadapi masa pensiun," ungkapnya.