iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

CEO OpenAI: AI menjadi hak asasi manusia yang fundamental

CEO OpenAI memberikan gambaran tentang potensi AI bila didukung oleh kapasitas komputasi besar.

author photo
A- A+
Sam Altman | cover: topik.id

CEO OpenAI, Sam Altman mengungkapkan pertumbuhan penggunaan layanan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) skala global meningkat dengan kecepatan luar biasa, tren ini baru permulaan dari sesuatu yang lebih besar. Menurutnya, seiring AI menjadi semakin cerdas, akses terhadap teknologi ini akan berkembang menjadi pendorong utama perekonomian global, bahkan berpotensi dianggap sebagai hak asasi manusia yang fundamental. Hampir semua orang, katanya, menginginkan lebih banyak AI yang bekerja untuk membantu kehidupan sehari-hari.

"Seiring AI semakin cerdas, akses ke AI akan menjadi pendorong utama perekonomian, dan mungkin pada akhirnya akan menjadi hak asasi manusia yang fundamental. Hampir semua orang menginginkan lebih banyak AI yang bekerja untuk mereka," tulis Sam di blog personalnya, dinukil Selasa (30/9/2025).

Untuk mewujudkan visi tersebut, OpenAI tengah membangun fondasi infrastruktur berskala besar yang dapat menopang ambisi AI ke depan. Infrastruktur ini dirancang agar komputasi inferensi bisa menjalankan model-model terbaru sekaligus memastikan kapasitas pelatihan dapat terus meningkat. Dengan begitu, dunia akan memiliki landasan teknologi yang cukup untuk menopang gelombang inovasi yang dihasilkan AI.

"Agar dapat memberikan apa yang dibutuhkan dunia—agar komputasi inferensi dapat menjalankan model-model ini, dan agar komputasi pelatihan terus ditingkatkan—kami sedang membangun fondasi untuk dapat memperluas ambisi kami secara signifikan dalam membangun infrastruktur AI," ungkapnya.

CEO OpenAI memberikan gambaran tentang potensi AI bila didukung oleh kapasitas komputasi besar. Ia menyebut, dengan komputasi sebesar 10 gigawatt, AI mungkin bisa menemukan metode baru untuk menyembuhkan kanker. Dengan kapasitas yang sama, AI juga dapat menghadirkan bimbingan belajar yang dipersonalisasi untuk setiap siswa di seluruh dunia. Namun, keterbatasan komputasi dapat memaksa manusia memilih prioritas—sesuatu yang ingin dihindari dengan mempercepat pembangunan infrastruktur.

"Jika AI tetap berada di jalur yang kami perkirakan, maka hal-hal menakjubkan akan mungkin terjadi. Mungkin dengan komputasi 10 gigawatt, AI dapat menemukan cara untuk menyembuhkan kanker. Atau dengan komputasi 10 gigawatt, AI dapat menemukan cara untuk menyediakan bimbingan belajar yang disesuaikan untuk setiap siswa di bumi. Jika kita dibatasi oleh komputasi, kita harus memilih mana yang akan diprioritaskan; tidak ada yang mau membuat pilihan itu, jadi mari kita mulai membangun," bebernya.

Lanjutnya, Visi OpenAI adalah menciptakan “pabrik” yang mampu memproduksi infrastruktur AI berkapasitas satu gigawatt setiap minggu. Tantangan ini sangat besar karena membutuhkan inovasi di hampir setiap level rantai pasok: mulai dari chip, suplai energi, konstruksi, hingga robotika. Meski demikian, perusahaan optimistis tonggak tersebut bisa dicapai setelah kerja keras bertahun-tahun.

CEO OpenAI menyebut proyek ini bukan sekadar ambisi teknologi, melainkan proyek infrastruktur paling keren dan terpenting yang pernah ada. Ia juga menyoroti perlunya Amerika Serikat untuk mempercepat pembangunan, mengingat negara lain seperti Tiongkok dan sejumlah negara maju bergerak lebih cepat dalam hal pabrik chip serta produksi energi baru. OpenAI berkomitmen membantu membalikkan situasi dengan membangun proyek-proyek besar ini di tanah AS.

Dalam beberapa bulan ke depan, OpenAI berencana membeberkan detail rencana serta mitra yang terlibat dalam proyek tersebut. Perusahaan juga akan mengumumkan skema pendanaan pada akhir tahun ini, dengan keyakinan bahwa peningkatan kapasitas komputasi akan menjadi kunci utama dalam memperbesar skala pendapatan sekaligus membuka peluang inovasi baru.

"Selama beberapa bulan ke depan, kami akan membahas beberapa rencana kami dan mitra yang bekerja sama untuk mewujudkannya. Akhir tahun ini, kami akan membahas bagaimana kami membiayainya; mengingat peningkatan komputasi merupakan kunci utama untuk meningkatkan pendapatan, kami memiliki beberapa ide baru yang menarik," jelasnya.



Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks