iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

India bangun pabrik bioetanol, percepat energi terbarukan

Polipropilena merupakan bahan dasar penting untuk berbagai produk, mulai dari tekstil dan barang rumah tangga hingga otomotif.

author photo
A- A+
Perdana Menteri Narendra Modi secara langsung membuka fasilitas Pabrik Polipropilena di kompleks Numaligarh Refinery Limited | @gov.in
India mengambil langkah besarnya menuju energi terbarukan dengan meresmikan Pabrik Bioetanol di Assam. Perdana Menteri Narendra Modi secara langsung membuka fasilitas tersebut sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan Pabrik Polipropilena di kompleks Numaligarh Refinery Limited (NRL), Golaghat. Dua proyek besar ini digadang-gadang sebagai tonggak penting dalam perjalanan India menuju kemandirian energi.

Modi menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat Assam dalam perayaan Sharodiya Durga Puja serta penghormatan kepada tokoh spiritual Srimanta Sankardev. Ia menegaskan bahwa proyek-proyek bernilai sekitar ₹18.000 crore (setara Rp34,2 triliun) telah disiapkan untuk negara bagian tersebut. Menurutnya, investasi ini akan mempercepat pembangunan Assam sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi petani dan generasi muda.
"Pabrik tunggal ini akan bermanfaat bagi ribuan orang, dan sekitar ₹200 crore akan dibelanjakan setiap tahun di sektor ini," tegas Modi dalam pernayataan resminya, Minggu (14/9/2025).
Pabrik Bioetanol Assam yang berbasis bambu diproyeksikan memberi dampak luas. Modi menekankan bahwa keberadaan pabrik ini tidak hanya mendukung agenda energi hijau nasional, tetapi juga langsung menguntungkan komunitas lokal, khususnya petani dan masyarakat suku yang membudidayakan bambu. Pemerintah pun menyiapkan skema pasokan stabil dengan membangun unit-unit pengolahan bambu kecil di berbagai wilayah. Nilai transaksi sektor ini diperkirakan mencapai ₹200 crore atau sekitar Rp380 miliar setiap tahun.

Selain itu, pembangunan Unit Polipropilena modern di NRL disebut Modi sebagai kunci bagi sektor industri India. Polipropilena merupakan bahan dasar penting untuk berbagai produk, mulai dari tekstil dan barang rumah tangga hingga otomotif dan peralatan medis. Fasilitas ini diharapkan memperkuat slogan “Made in Assam” dan “Made in India”, sekaligus menumbuhkan ekosistem manufaktur yang lebih tangguh di kawasan timur laut India.


Dalam kesempatan yang sama, Modi menyinggung pesatnya perkembangan energi terbarukan India. Negara yang dulunya tertinggal dalam pemanfaatan tenaga surya, kini masuk dalam jajaran lima besar dunia dalam kapasitas energi surya. Ia menegaskan, bioetanol dan bahan bakar alternatif lain sangat penting untuk menekan ketergantungan pada impor minyak dan gas yang membebani perekonomian nasional.

Assam juga disebut sebagai bagian vital dari Misi Semikonduktor India. Modi mengumumkan bahwa sebuah pabrik semikonduktor senilai ₹27.000 crore (setara Rp51,3 triliun) tengah dibangun di Morigaon. Menurutnya, energi hijau dan semikonduktor akan menjadi dua pilar utama bagi perjalanan India menuju swasembada teknologi dan energi.

Perdana Menteri turut menekankan pentingnya menjaga warisan budaya Assam seiring pembangunan modern. Renovasi Rang Ghar, pengembangan Batadrava sebagai destinasi wisata internasional, serta rencana pembangunan Koridor Maa Kamakhya menjadi bukti bahwa identitas budaya tetap dirawat di tengah laju modernisasi. Upaya ini juga diyakini dapat meningkatkan sektor pariwisata yang menjadi andalan ekonomi daerah.

Modi menyoroti juga kegagalan pemerintahan sebelumnya dalam membangun Assam dan mengabaikan pahlawan lokal seperti Lachit Borphukan. Ia kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat adat melalui Mission Basundhara serta meningkatkan kesejahteraan pekerja perkebunan teh, terutama perempuan dan anak-anak. 

"Assam memasuki era baru. Negara bagian ini siap menjadi pusat perdagangan, energi, dan pariwisata yang akan memperkuat visi India maju," pungkasnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks