![]() |
| Daerah Investasi Khusus Dholera, Gujarat | @pib.gov.in |
Chip 2 nm dianggap revolusioner karena mampu menghadirkan kapasitas pemrosesan lebih besar dalam ukuran lebih kecil, dengan efisiensi energi yang jauh lebih baik. Transistor yang semakin miniatur membuat konsumsi daya lebih rendah, namun tetap mampu mendukung aplikasi besar seperti kecerdasan buatan, komputasi seluler, hingga sistem pertahanan. Tak heran, teknologi ini dipandang strategis bagi keamanan nasional dan industri masa depan.
India sebelumnya sudah menorehkan pencapaian dalam desain chip 7 nm, 5 nm, hingga 3 nm. Namun, ambisi menuju 2 nm menandai lompatan besar yang akan membawa negeri ini ke level yang sama dengan pemain utama dunia. Dalam kurun 11 tahun terakhir, manufaktur elektronik India bahkan tumbuh enam kali lipat, mendorong lonjakan kebutuhan semikonduktor.
Sejauh ini, ada sepuluh proyek besar di bawah Misi Semikonduktor India dengan total investasi ₹1,6 lakh crore (setara Rp304 triliun). Pemerintah juga menggelontorkan dana sebesar ₹76.000 crore (setara Rp144,4 triliun) untuk memperkuat ekosistem, termasuk mendirikan pusat desain chip mutakhir di Noida dan Bengaluru. Langkah-langkah ini diharapkan bisa mempercepat penguasaan teknologi chip canggih.
"Total proyek yang disetujui di bawah Misi Semikonduktor India sekarang berjumlah sepuluh di enam negara bagian dengan investasi kumulatif sebesar ₹1,6 lakh crore. Misi Semikonduktor India memiliki pengeluaran sebesar ₹76.000 crore untuk memperkuat ekosistem," ungkap laporan resmi Biro Informasi Pers Pemerintah India, dilansir Minggu (21/9/2025).
Dukungan terhadap inovasi lokal juga semakin nyata. Lewat Skema Insentif Terkait Desain (DLI), sudah ada 23 proyek chip yang disetujui dengan partisipasi 72 perusahaan. Lebih dari 278 universitas ikut terlibat dalam penelitian semikonduktor, sementara pelajar di berbagai institusi berhasil menempelkan 28 chip desain mereka sendiri. Inisiatif ini memperkuat sumber daya manusia yang kelak menjadi pilar industri.
"Perusahaan rintisan dalam negeri yang didukung di bawah Skema Insentif Terkait Desain (DLI) mempercepat desain chip. 23 proyek desain chip telah disetujui dan 72 perusahaan sekarang menggunakan alat desain canggih.Inovasi pelajar meningkat dengan 28 chip yang ditempel oleh tim dari 25 institusi. 278 institusi dan universitas terlibat dalam desain dan penelitian semikonduktor, membangun kumpulan bakat yang besar," jelasnya.
Di tingkat global, industri semikonduktor diprediksi mencapai USD 1 triliun pada 2030. Taiwan saat ini masih mendominasi dengan 60 persen produksi chip dunia, khususnya 90 persen chip tercanggih. Namun, India muncul sebagai alternatif yang dapat dipercaya dalam mendiversifikasi rantai pasokan global, terutama setelah krisis kelangkaan chip di masa pandemi Covid-19.
Visi jangka panjang India, bertransformasi dari sekadar perakit perangkat menjadi produsen chip canggih kelas dunia. Pencapaian 2 nm diharapkan menjadi tonggak penting menuju Atmanirbhar Bharat, atau India yang mandiri secara teknologi. Dengan ekosistem yang kian matang, India berambisi menempatkan dirinya sejajar dengan kekuatan besar dalam industri semikonduktor global.
"Industri semikonduktor global diproyeksikan mencapai USD 1 triliun pada tahun 2030. Pasar domestik India diperkirakan mencapai USD 100–110 miliar pada tahun 2030. Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Cina, dan Amerika Serikat mendominasi industri global," bebernya.
