iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Malaysia susun transformasi city AI, berdayakan inovasi lokal

Kementerian Digital Malaysia telah meluncurkan Hibah 5G Enterprise & AI City.

author photo
A- A+
cover
Malaysia tengah menyusun transformasi besar untuk mewujudkan Kota AI yang modern, inklusif, dan berdaya saing global. Upaya ini ditegaskan melalui Pertemuan Meja Bundar Wali Kota yang digelar Kementerian Digital Malaysia pada 28 Agustus 2025 di Pusat Komando & Kontrol Kuala Lumpur (KLCCC) kemarin. Pertemuan tersebut mempertemukan para pemimpin kota dari seluruh negeri guna menyelaraskan visi pembangunan perkotaan yang berbasis kecerdasan buatan serta memperkuat fondasi inovasi lokal.

Dalam diskusi yang dipimpin oleh Menteri Digital, YB Gobind Singh Deo, terdapat tiga tujuan strategis yang menjadi arah utama transformasi kota pintar. Pertama, pengembangan dan berbagi infrastruktur digital antarkota. Kedua, percepatan digitalisasi serta pemanfaatan data bersama untuk mendukung tata kelola berbasis bukti. Ketiga, pembangunan kembaran digital (digital twin) yang memungkinkan simulasi dan perencanaan kota lebih akurat. Strategi ini dipandang penting untuk menciptakan kota yang efisien, adaptif, sekaligus berdaya AI.
"Meja bundar ini berfungsi sebagai platform utama bagi para wali kota dan pemerintah daerah untuk bertukar wawasan, menyelaraskan strategi, dan mengeksplorasi model kolaboratif untuk mempercepat adopsi teknologi AI dan 5G dalam tata kelola perkotaan," tulis laporan Kementerian Digital Malaysia di laman resminya, dilansir Jumat (5/9/2025).
Pertemuan tersebut juga menjadi wadah kolaborasi antarwali kota dan pemerintah daerah dalam berbagi pengalaman, menyusun standar baru, serta mengeksplorasi peluang integrasi teknologi AI dan 5G dalam tata kelola perkotaan. Dengan kolaborasi lintas wilayah, transformasi digital diyakini dapat berjalan lebih cepat dan selaras dengan kebutuhan masyarakat.

Sejumlah tokoh penting hadir dalam pertemuan ini, termasuk Dato' Seri TPr (Dr) Maimunah Mohd Sharif, Walikota Kuala Lumpur, Dato' Jusman bin Ibrahim, Walikota Kuala Terengganu, Dato' Sri Dr. Hj. Sabin bin Samitah, Walikota Kota Kinabalu, dan Puan Safriah binti Md Azhar, Wakil Walikota Shah Alam. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa transformasi kota AI bukan sekadar agenda nasional, tetapi juga menjadi komitmen serius di tingkat daerah.

Untuk mempercepat realisasi visi ini, Kementerian Digital telah meluncurkan Hibah 5G Enterprise & AI City. Program ini mendukung pemerintah daerah serta mitra industri dalam mengembangkan inovasi lokal, mulai dari transportasi otonom, koridor drone, sistem pemantauan berbasis AI, hingga solusi mobilitas pintar terintegrasi. Inisiatif tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan perkotaan, tetapi juga membuka ruang bagi lahirnya startup dan talenta teknologi dari dalam negeri.

"Untuk mendukung visi ini, Kementerian Digital baru-baru ini memberikan Hibah 5G Enterprise & AI City kepada beberapa pemerintah daerah dan mitra industri terpilih. Hibah ini bertujuan untuk memberdayakan inovasi lokal di berbagai bidang seperti transportasi otonom, koridor drone, sistem pemantauan berbasis AI, dan solusi mobilitas pintar terintegrasi," ungkapnya.

Dalam sambutannya, YB Gobind Singh Deo menekankan bahwa transformasi digital harus inklusif, responsif, dan berpijak pada realitas lokal. Menurutnya, dialog seperti meja bundar ini sangat penting untuk menyatukan visi dan menyelaraskan aksi antarkota, sehingga penerapan teknologi berbasis AI benar-benar memberdayakan masyarakat, bukan sekadar adopsi teknologi tanpa arah.

"Dialog seperti ini krusial dalam menciptakan ruang untuk diskusi yang konstruktif, menyatukan visi, dan menyelaraskan tindakan antar kota — sehingga pendekatan pembangunan berbasis teknologi dan AI dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan realitas lokal," tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Malaysia juga bersiap menjadi tuan rumah Smart City Expo Kuala Lumpur 2025 (SCEKL25) pada 17–19 September mendatang di Kuala Lumpur Convention Centre. Dengan tema “Kota AI – Membentuk Masa Depan Digital Kita”, acara ini akan memperkuat peran Malaysia sebagai pionir regional dalam inovasi kota pintar. Kehadiran forum ini menegaskan bahwa transformasi kota AI bukan hanya wacana, tetapi langkah nyata untuk memberdayakan inovasi lokal sekaligus mendorong Malaysia tampil di panggung global.

"Diskusi panel ini juga menjadi katalis bagi Smart City Expo Kuala Lumpur 2025 (SCEKL25) yang akan berlangsung pada 17-19 September 2025 di Kuala Lumpur Convention Centre. Diselenggarakan oleh Kementerian Digital bekerja sama dengan MDEC dan DNB, SCEKL25 akan mengangkat tema "Kota AI – Membentuk Masa Depan Digital Kita", yang semakin memperkuat posisi Malaysia sebagai pemimpin regional dalam inovasi kota pintar," ungkapnya.


Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks