![]() |
cover |
"Upaya kami untuk menjadikan ChatGPT sebermanfaat mungkin terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Kami telah melihat orang-orang menggunakannya di saat-saat tersulit sekalipun . Itulah sebabnya kami terus menyempurnakan cara model kami mengenali dan merespons tanda-tanda gangguan mental dan emosional, berdasarkan masukan para ahli," tulis OpenAI di laman resminya, dilansir Jumat (5/9/2025).
Rencana penguatan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, melainkan menjadi bagian dari inisiatif 120 hari yang lebih luas. Dalam periode tersebut, OpenAI menargetkan peluncuran sejumlah pembaruan penting yang berfokus pada empat area utama: memperluas intervensi bagi lebih banyak pengguna yang mengalami krisis, memudahkan akses ke layanan darurat, mengaktifkan koneksi ke kontak tepercaya, serta memperkuat perlindungan untuk remaja. Beberapa inovasi dapat diterapkan dengan cepat, sementara sebagian lain memerlukan waktu lebih panjang untuk disempurnakan.
Untuk memastikan arah pengembangan yang tepat, OpenAI menggandeng para pakar di bidang kesehatan mental, perkembangan remaja, dan interaksi manusia–komputer. Dewan Pakar Kesejahteraan dan AI, bersama Jaringan Dokter Global, berperan memberikan masukan ilmiah dan praktis dalam membentuk kebijakan maupun fitur produk. Dengan keterlibatan lebih dari 250 dokter dari 60 negara, termasuk psikiater dan dokter anak, kontribusi mereka membantu menyesuaikan ChatGPT agar lebih sensitif terhadap konteks kesehatan mental.
"AI masih baru dan terus berkembang, dan kami ingin memastikan kemajuan kami dipandu oleh keahlian mendalam di bidang kesejahteraan dan kesehatan mental. Bersama-sama, Dewan Pakar Kesejahteraan dan AI serta Jaringan Dokter Global kami menyediakan keahlian medis khusus yang mendalam dan luasnya perspektif yang dibutuhkan untuk menginformasikan pendekatan kami. Kami akan berbagi lebih banyak tentang upaya ini selama inisiatif 120 hari kami," ungkapnya.
Menuju AI yang lebih aman dan bermanfaat.
Selain itu, model penalaran terbaru seperti GPT-5 dan o3 juga dilatih dengan pendekatan penyelarasan deliberatif agar lebih berhati-hati dalam menanggapi percakapan yang bersifat sensitif. Teknologi router real-time memungkinkan sistem untuk mengalihkan percakapan tertentu—misalnya saat terdeteksi tanda gangguan emosional akut—ke model penalaran yang lebih mendalam. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan konsistensi respons dan meminimalisir risiko jawaban yang berpotensi merugikan pengguna.
Dalam konteks remaja, OpenAI menyoroti pentingnya memberikan perlindungan tambahan karena mereka termasuk “penduduk asli AI” yang tumbuh bersama teknologi ini. Meskipun membuka peluang besar dalam hal kreativitas dan pembelajaran, penggunaan AI oleh remaja juga menuntut adanya pedoman sehat dari keluarga. Oleh karena itu, kontrol orang tua menjadi fokus utama agar ChatGPT dapat digunakan dengan aman sesuai usia pengguna mudanya.
"Banyak anak muda sudah menggunakan AI. Mereka termasuk di antara "penduduk asli AI" pertama, yang tumbuh besar dengan perangkat-perangkat ini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, layaknya generasi sebelumnya dengan internet atau ponsel pintar. Hal ini menciptakan peluang nyata untuk dukungan, pembelajaran, dan kreativitas, tetapi juga berarti keluarga dan remaja mungkin memerlukan dukungan dalam menetapkan pedoman sehat yang sesuai dengan tahap perkembangan unik remaja," jelasnya.
Kontrol orang tua yang baru akan memungkinkan keluarga menghubungkan akun anak remaja dengan akun orang tua melalui undangan email sederhana. Selain itu, orang tua dapat mengatur bagaimana ChatGPT merespons anak dengan aturan perilaku yang sesuai usia, menonaktifkan fitur tertentu seperti memori dan riwayat obrolan, hingga menerima notifikasi jika sistem mendeteksi adanya tekanan emosional berat pada anak. Fitur ini dirancang untuk membangun kepercayaan antara orang tua dan remaja, bukan sekadar sebagai alat pengawasan.
OpenAI menegaskan bahwa langkah-langkah ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju AI yang lebih aman dan bermanfaat. Perusahaan berkomitmen untuk terus belajar, memperbaiki pendekatan, serta membagikan perkembangan terbaru selama inisiatif 120 hari berlangsung. Dengan keterlibatan para ahli dan pemanfaatan teknologi penalaran canggih, ChatGPT diharapkan tidak hanya menjadi alat bantu produktivitas, tetapi juga sarana pendukung kesejahteraan manusia secara menyeluruh.
"Hubungkan akun mereka dengan akun anak remajanya (usia minimal 13 tahun) melalui undangan email sederhana. Kontrol bagaimana ChatGPT merespons anak remajanya dengan aturan perilaku model yang sesuai usia, yang aktif secara default," terangnya.