Fakta mengejutkan popularitas Prabowo, Anies dan Jokowi

Siapa paling populer?

author photo
A- A+
Joko Widodo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan | topik.id

Tren popularitas tiga tokoh politik nasional, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Joko Widodo, kembali menjadi sorotan, merujuk data terbaru dari Google Trends menunjukkan perubahan dalam minat pencarian publik selama 12 bulan terakhir. Berdasarkan pantauan hingga pekan 5–11 Oktober 2025, Prabowo dan Anies sama-sama mencatat kenaikan, sementara Jokowi mengalami penurunan drastis.

Data Google Trends sebagai tolak ukur minat masyarakat terhadap nama-nama tersebut di mesin pencarian. Dalam grafik 'Minat Seiring Waktu', terlihat bahwa Prabowo Subianto (garis biru) mendominasi sepanjang tahun dengan lonjakan tajam pada akhir 2024. Setelahnya, tren menurun namun tetap lebih tinggi dibanding dua tokoh lain. Pada minggu terakhir pengamatan, Prabowo mencatat skor 9, Anies 6, dan Jokowi hanya 1.

"Angka mewakili minat penelusuran berdasarkan poin tertinggi pada diagram untuk wilayah dan waktu tertentu. Nilai 100 menunjukkan istilah berada di puncak popularitas. Nilai 50 menunjukkan istilah dengan popularitas separuhnya. Nilai 0 menunjukkan tidak tersedia cukup data untuk istilah tersebut," tulis Google Trends dari hasil perbanding tiga nama tersebut sepanjang 12 bulan terakhir di wilayah Indonesia dengan kategori rakyat dan masyarakat, seperti dilansir Selasa (7/10/2025).

Minat seiring waktu.

Angka itu memang bukan hasil survei elektabilitas, namun menjadi indikator kuat tentang perhatian publik di dunia maya. Fakta bahwa minat terhadap Jokowi menurun tajam menunjukkan adanya pergeseran fokus publik dari figur presiden petahana ke dua tokoh yang kini berada di panggung utama politik nasional, Prabowo dan Anies.

Peningkatan minat terhadap Prabowo tampak konsisten di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan peta persebaran minat subwilayah, dominasi warna biru yang mewakili Prabowo, tampak jelas di sejumlah provinsi, terutama Bengkulu, Papua, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah. Kelima daerah itu mencatat tingkat pencarian tertinggi.

Sementara itu, Anies Baswedan (garis merah) masih menunjukkan basis kuat di sejumlah wilayah perkotaan dan daerah dengan aktivitas politik yang dinamis. Walau tidak sebanyak Prabowo, grafik minat terhadap Anies tetap stabil, menandakan adanya kelompok masyarakat yang terus mengikuti kiprahnya, terutama setelah pemilihan presiden.

Sebaliknya, tren Joko Widodo (garis kuning) tampak melandai tajam sepanjang 2025. Jika pada awal periode masih mencatat perhatian sedang, kini minat publik terhadap nama Jokowi nyaris berada di titik terendah. Penurunan ini dapat dimaknai sebagai wajar, mengingat pergeseran fokus publik dari sosok presiden ke figur baru yang dianggap mewakili arah politik berikutnya.

Data menurut suwilayah.

"Kueri penelusuran yang paling populer. Penilaian menggunakan skala relatif dengan nilai 100 berarti kueri yang paling sering ditelusuri, 50 berarti topik dengan frekuensi penelusuran separuh dari penelusuran terpopuler, dan seterusnya," tulis Google Trends di tab khusus wilayah.

Menariknya, lonjakan Prabowo dan Anies terjadi dalam pola yang hampir bersamaan. Kedua tokoh ini tampak saling bergantian mencuri perhatian publik, terutama di masa pasca-pemilu. Hal ini menunjukkan bahwa kompetisi narasi dan opini publik antara kedua figur masih sangat kuat di ruang digital.

Semakin tinggi tingkat pencarian terhadap nama tertentu, semakin besar pula rasa ingin tahu atau keterlibatan warganet terhadap isu seputar tokoh tersebut. Dengan demikian, data ini menggambarkan semacam “denyut digital” masyarakat terhadap dinamika politik.

Secara keseluruhan, tren 12 bulan terakhir menunjukkan bahwa Prabowo Subianto masih menjadi pusat perhatian politik Indonesia di ranah daring, disusul oleh Anies Baswedan yang konsisten menjaga minat publik. Sementara itu, Joko Widodo mulai keluar dari radar utama pencarian publik, seiring berjalannya waktu dan pergeseran minat ke generasi kepemimpinan berikutnya di wilayah Indonesia.

"Jika membandingkan istilah penelusuran, Anda akan melihat peta dunia dengan warna sesuai popularitas istilah. Intensitas warna mewakili persentase penelusuran untuk istilah penelusuran teratas di wilayah tertentu. Popularitas istilah penelusuran terkait dengan jumlah total penelusuran Google yang dilakukan pada waktu tertentu, di lokasi tertentu," jelasnya.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks