![]() |
CEO OpenAI, Sam Altman | cov: topik.id |
OpenAI resmi merilis ChatGPT Pulse, fitur baru yang mengubah pola interaksi antara manusia dan kecerdasan buatan. Jika sebelumnya ChatGPT hanya menunggu pertanyaan untuk dijawab, kini Pulse hadir sebagai asisten proaktif yang bisa memulai percakapan dengan menyajikan pembaruan dan riset yang dipersonalisasi. Inovasi ini menandai babak baru bagaimana teknologi bisa mendampingi aktivitas sehari-hari penggunanya.
Dalam tahap pratinjau terbatas bagi pengguna Pro di perangkat seluler, ChatGPT Pulse menghadirkan kartu visual berisi rangkuman informasi relevan. Mulai dari tips perjalanan, ide gaya hidup sehat, hingga tindak lanjut obrolan sebelumnya, semuanya dirangkum setiap hari agar pengguna mendapatkan insight segar tanpa harus selalu bertanya.
"Merilis pratinjau ChatGPT Pulse untuk pengguna Pro di perangkat seluler. Pulse adalah pengalaman baru di mana ChatGPT secara proaktif melakukan riset untuk memberikan pembaruan yang dipersonalisasi berdasarkan obrolan, umpan balik, dan aplikasi yang terhubung seperti kalender Anda. Anda dapat mengkurasi riset ChatGPT dengan memberi tahu mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. Riset ini muncul di Pulse sebagai kartu visual topikal yang dapat Anda pindai dengan cepat atau buka untuk detail lebih lanjut, sehingga setiap hari dimulai dengan serangkaian pembaruan baru yang terfokus," tulis OpenAI dalam pengumuman resminya, dilansir Jumat (26/9/2025).
Pulse bekerja dengan memanfaatkan memori ChatGPT, riwayat percakapan, serta umpan balik yang diberikan pengguna. Lebih jauh lagi, sistem ini dapat terhubung dengan aplikasi seperti Gmail dan Google Kalender. Jika diaktifkan, ChatGPT bisa membantu menyusun agenda rapat, mengingatkan hari penting, hingga memberikan rekomendasi restoran sesuai rencana perjalanan.
Pengguna juga memiliki kendali penuh lewat fitur kurasi. Dengan sekali ketuk, mereka dapat menentukan topik apa yang ingin ditampilkan pada edisi Pulse berikutnya—misalnya rangkuman berita olahraga, ide memasak cepat, atau fokus pada tren teknologi tertentu. Umpan balik sederhana berupa jempol ke atas atau ke bawah membuat sistem belajar dan semakin akurat menyesuaikan preferensi.
OpenAI menekankan bahwa Pulse dirancang untuk memberi informasi seperlunya, bukan membuat pengguna terpaku berlama-lama di layar. Setiap pembaruan berlaku hanya untuk hari itu, kecuali disimpan atau ditindaklanjuti. Pendekatan ini menjadikan Pulse sebagai pendamping produktivitas yang efisien: informatif, ringkas, dan tepat waktu.
Dalam uji coba bersama mahasiswa di Lab ChatGPT, Pulse terbukti bermanfaat ketika digunakan secara aktif. Seorang mahasiswa melaporkan bahwa fitur ini membantunya mengatur jadwal perjalanan dan menemukan informasi transportasi yang tidak akan ia temukan sendiri. Contoh ini menunjukkan bagaimana Pulse dapat menghadirkan wawasan baru yang relevan dan praktis.
Sementara itu, CEO OpenAI, Sam Altman mengungkapkan memperlakukan ChatGPT seperti asisten pribadi yang sangat kompeten, terkadang pengguna meminta hal-hal yang dibutuhkan saat itu juga.
"Hal ini juga mengarah pada apa yang saya yakini sebagai masa depan ChatGPT, peralihan dari yang sepenuhnya reaktif menjadi sangat proaktif dan sangat personal," jelasnya.
Meski begitu, Sam mengakui Pulse masih dalam tahap pratinjau. Saran yang muncul tidak selalu sempurna, bahkan bisa kurang relevan. Namun, dengan semakin banyak masukan nyata dari pengguna, sistem diharapkan semakin cerdas dalam memahami kebutuhan serta menyempurnakan rekomendasi yang diberikan.
OpenAI menilai Pulse sebagai langkah awal menuju paradigma baru AI, dari sekadar menjawab pertanyaan menjadi mitra cerdas yang proaktif. Ke depan, Pulse direncanakan dapat terhubung dengan lebih banyak aplikasi dan memberi pembaruan yang lebih kaya konteks.
"Ini adalah tampilan awal, dan saat ini hanya tersedia untuk pelanggan Pro. Kami akan berupaya keras untuk meningkatkan kualitasnya seiring waktu dan menemukan cara untuk menghadirkannya juga kepada pelanggan Plus," terangnya.