![]() |
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri BRICS Leaders Virtual Meeting | @presidenri |
Presiden Brasil Lula da Silva membuka jalannya diskusi dengan memberikan pandangan strategis. Setelah itu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Abdel Fattah el-Sisi menyampaikan perspektif masing-masing. Presiden Prabowo Subianto mendapat giliran keempat untuk menyampaikan posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan dinamika ekonomi internasional.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap berbagai inisiatif yang telah dihasilkan dalam forum BRICS. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Presiden Lula dalam memimpin jalannya pertemuan, sekaligus menekankan komitmen Indonesia untuk mempererat kerja sama dengan seluruh negara anggota BRICS.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk bergabung dalam pertemuan yang sangat penting ini. Indonesia memandang BRICS sebagai pilar yang sangat kuat bagi stabilitas dan harapan dalam situasi geopolitik internasional saat ini," terang Presiden Prabowo.
Lebih jauh, Presiden Prabowo menyampaikan pandangannya bahwa BRICS telah menjadi salah satu pilar penting bagi stabilitas dan harapan dunia di tengah tantangan geopolitik internasional yang semakin kompleks. Menurutnya, multilateralisme saat ini menghadapi ujian berat, sehingga keberadaan BRICS sangat relevan dalam menjaga keseimbangan dan menciptakan solusi bersama.
Presiden Prabowo menyoroti skala besar BRICS yang saat ini mencakup lebih dari 55 persen populasi dunia dan lebih dari 40 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global. Dengan kekuatan ini, BRICS disebut telah menjelma menjadi kekuatan strategis dengan ekonomi terbesar, populasi terbesar, pasar terbesar, dan sumber daya alam yang sangat melimpah.
"BRICS memiliki ekonomi terbesar, negara dengan populasi terbesar, pasar terbesar, serta negara-negara dengan sumber daya alam besar dan sumber daya penting. Karena itu, BRICS semakin muncul sebagai pilar kekuatan. Indonesia mendukung kelanjutan peran ini," tegas Presiden Prabowo.
Ia menekankan pentingnya keterbukaan, koordinasi, dan kerja sama erat antarnegara anggota dalam menghadapi ketidakpastian global. Menurut Prabowo, BRICS memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi motor dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, seimbang, dan berkelanjutan.
Partisipasi Indonesia dalam forum BRICS menunjukan komitmen pemerintah dalam mendukung solidaritas global sekaligus memperluas peran aktif dalam tata kelola internasional.
Kehadiran Presiden Prabowo menandai langkah diplomasi konstruktif Indonesia untuk memperkuat kemitraan strategis, mendorong kerja sama internasional yang inklusif, serta memastikan manfaat nyata bagi masyarakat di dalam negeri maupun dunia.
"Kita memang harus terus melanjutkan dan bekerja lebih erat bersama. Kita harus lebih sering berkonsultasi satu sama lain," ungkap Presiden Prabowo.
Sejumlah kepala negara dan pejabat tinggi hadir dalam forum tersebut. Di antaranya Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos, serta Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.