iklan - scroll untuk melanjutkan membaca.

Tenang-tenang! begini tangkal penipuan modus catfishing

Catfising menjadi semakin sulit dideteksi karena kemajuan teknologi membuat manipulasi identitas terasa nyata.

author photo
A- A+
topik.id
cover | topik.id

Interaksi sosial semakin sering terjadi di dunia maya. Media sosial, aplikasi kencan, hingga forum daring telah membuka jalan bagi orang untuk terhubung lebih mudah. Namun, kemudahan ini tidak selalu membawa kebaikan, sebab ada saja pihak yang menyalahgunakannya untuk melakukan penipuan online.

Salah satu modus yang kerap menghantui pengguna internet adalah catfishing. Modus ini memanfaatkan identitas palsu untuk menipu korban, baik demi keuntungan finansial maupun kepuasan pribadi. 

Korban biasanya terjebak dalam hubungan emosional yang dibangun oleh pelaku, tanpa menyadari bahwa sosok yang mereka percayai hanyalah tipuan belaka.

Fenomena ini semakin marak karena banyak orang yang mencari teman, pasangan, atau bahkan komunitas secara daring. Celah kerentanan emosional tersebut sering dimanfaatkan oleh pelaku catfishing untuk membangun kedekatan semu yang berujung pada kerugian materi.

Apa itu catfishing?

catfishing merupakan praktik menipu seseorang dengan menggunakan identitas palsu di dunia maya. Biasanya, pelaku membuat akun media sosial dengan foto dan data orang lain yang tidak mereka kenal atau bahkan mengambil gambar dari internet secara acak. Identitas palsu itu lalu dipakai untuk berinteraksi, membangun kedekatan, hingga menjerat korban dalam situasi tertentu.

Tujuan catfishing bervariasi. Ada pelaku yang melakukannya untuk hiburan atau sekadar mengisi waktu luang, tetapi banyak juga yang menjadikannya sebagai modus penipuan. Beberapa kasus menunjukkan bahwa korban catfishing bisa dirugikan secara finansial, psikologis, bahkan reputasi sosialnya.

Catfishing menjadi semakin sulit dideteksi karena kemajuan teknologi membuat manipulasi identitas terasa nyata. Dengan foto-foto yang diambil dari profil orang lain atau rekayasa percakapan yang meyakinkan, pelaku dapat menipu korban seolah-olah pelaku benar-benar orang yang ditampilkan di layar, seperti kasus di 14 negara Afrika yang banyak memakan korban. Lantas, apa ciri-ciri catfishing?

Ada beberapa tanda yang bisa dikenali untuk mengetahui apakah seseorang sedang menjadi target catfishing:

  • Profil terlalu sempurna – Foto terlihat seperti hasil edit berlebihan atau mirip dengan gambar model internet.
  • Enggan melakukan video call – Pelaku sering menghindar saat diajak melakukan panggilan video karena takut identitas palsunya terbongkar.
  • Cerita hidup tidak konsisten – Informasi yang diberikan sering berubah-ubah atau terdengar terlalu dramatis.
  • Hubungan berkembang cepat – Pelaku biasanya terburu-buru menciptakan ikatan emosional, seperti cepat mengaku jatuh cinta atau ingin serius.
  • Selalu ada alasan untuk tidak bertemu langsung – Setiap kali korban mengajak bertemu, selalu ada dalih atau halangan mendadak.
  • Permintaan uang atau bantuan finansial – Ini adalah tanda paling jelas. Jika hubungan berujung pada permintaan uang, besar kemungkinan sedang menjadi target penipuan.

Bagaimana tangkal modus catfishing?

Menghadapi modus catfishing bukan berarti harus takut bersosialisasi daring, melainkan lebih waspada dan kritis. Berikut langkah-langkah untuk menangkisnya:

  • Verifikasi identitas – Cari tahu keaslian foto atau informasi dengan melakukan pencarian gambar terbalik di Google atau alat serupa.
  • Jangan terburu-buru percaya – Bangun hubungan secara perlahan. Jika seseorang terlihat terlalu cepat ingin dekat, berhati-hatilah.
  • Uji konsistensi informasi – Perhatikan apakah cerita yang mereka sampaikan konsisten dari waktu ke waktu.
  • Gunakan panggilan video – Ajak komunikasi lewat video call untuk memastikan identitas sesuai dengan foto profil.
  • Jangan kirim uang – Jangan pernah mengirimkan uang kepada orang yang hanya dikenal secara daring, sekalipun mereka mengaku sedang dalam keadaan darurat.
  • Lindungi data pribadi – Jangan mudah memberikan informasi sensitif seperti alamat rumah, nomor rekening, atau detail pekerjaan.

Dengan kewaspadaan dan literasi digital yang baik, pengguna internet bisa lebih terlindungi dari jeratan modus catfishing. Ingatlah bahwa membangun kepercayaan butuh waktu, dan identitas daring belum tentu mencerminkan kenyataan.

catfishing sebagai ancaman nyata di seluruh dunia dengan pesatnya perkembang artificial intelligence (AI) yang disalah gunakan. Namun, dengan mengenali ciri-cirinya dan menerapkan langkah pencegahan, pengguna bisa tetap bersosialisasi dengan aman di dunia maya.



Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks