Europol bongkar jaringan siber lintas negara, aset kripto jadi bukti

Jaringan kriminal ini beroperasi dengan model "cybercrime-as-a-service", menyediakan nomor telepon dari 80 negara.

author photo
A- A+
5 server dengan infrastruktur layanan ilegal disita | dok: @Europol

Operasi gabungan yang dilakukan di Latvia berhasil menangkap tujuh orang yang terlibat dalam jaringan kejahatan siber lintas negara dalam operasi SIMCARTEL. Operasi ini membongkar kelompok kriminal yang menjual layanan telekomunikasi ilegal untuk kejahatan digital di seluruh Eropa. 

Dari penggerebekan itu, polisi menyita 1.200 perangkat kotak SIM, 40.000 kartu aktif, serta lima server yang menjadi pusat operasi. Penangkapan ini juga mengarah pada lima warga Latvia yang diduga menjadi penggerak utama jaringan tersebut.

Jaringan kriminal ini beroperasi dengan model "cybercrime-as-a-service", menyediakan nomor telepon dari lebih dari 80 negara kepada pelanggannya. Nomor tersebut digunakan untuk membuat akun palsu di media sosial dan aplikasi komunikasi yang kemudian dipakai untuk berbagai bentuk penipuan, phishing, dan smishing. Penyelidik mengaitkan jaringan ini dengan lebih dari 3.000 kasus penipuan di Austria dan Latvia, dengan total kerugian mencapai jutaan euro.

Selama operasi, aparat melakukan 26 penggeledahan, membekukan dana sebesar EUR 431.000 di rekening bank tersangka dan USD 333.000 dalam aset kripto, serta menyita empat kendaraan mewah. 

Dua situs web, gogetsms.com dan apisim.com, yang digunakan untuk menawarkan layanan ilegal, juga diambil alih aparat dan diganti dengan halaman peringatan resmi. Data Europol menunjukkan, lebih dari 49 juta akun daring telah dibuat menggunakan layanan jaringan ini.

"26 pencarian dilakukan, 5 orang ditangkap, sekitar 1200 perangkat kotak SIM yang mengoperasikan 40.000 kartu SIM disita, ratusan ribu kartu SIM lainnya disita, 5 server dengan infrastruktur layanan ilegal disita, 2 situs web (gogetsms.com dan apisim.com) yang menawarkan layanan ilegal diambil alih oleh penegak hukum dan “halaman splash” ditampilkan, EUR 431.000 di rekening bank tersangka dibekukan, USD 333.000 dalam akun kripto tersangka dibekukan, 4 kendaraan mewah disita," jelas Europol dalam laporan resminya, seperti dilansir Sabtu (18/10/2025).

Jaringan tersebut memfasilitasi berbagai kejahatan, mulai dari penipuan daring, pemerasan, hingga penyelundupan migran. Modus yang digunakan termasuk penipuan pasar daring, pesan palsu WhatsApp, penawaran investasi fiktif, serta penyamaran sebagai polisi untuk memeras korban. Beberapa pelaku menggunakan kartu SIM palsu untuk mengelabui korban dengan berpura-pura mengalami keadaan darurat atau kecelakaan.

Ribuan kartu SIM 80 negara.

Struktur jaringan SIMCARTEL dirancang seperti perusahaan teknologi. Situs mereka menampilkan layanan profesional, sementara ratusan kaki tangan disebar untuk membeli ribuan kartu SIM di hampir 80 negara. 

Salah satu tersangka utama diketahui sebelumnya diselidiki di Estonia atas tuduhan pembakaran dan pemerasan, menandakan bahwa kelompok ini memiliki rekam jejak panjang dalam aktivitas kriminal.

"Layanan daring yang diciptakan oleh jaringan kriminal ini menawarkan nomor telepon yang terdaftar untuk orang-orang dari lebih dari 80 negara untuk digunakan dalam kegiatan kriminal. Layanan ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk membuat akun palsu untuk media sosial dan platform komunikasi, yang kemudian digunakan dalam kejahatan siber sambil mengaburkan identitas dan lokasi pelaku yang sebenarnya," ungkapnya.

Operasi ini merupakan hasil kerja sama antara Europol, Eurojust, dan aparat penegak hukum dari Austria, Estonia, Latvia, dan Finlandia. Europol menurunkan tim ahli ke Riga untuk membantu penyitaan infrastruktur digital dan pengamanan bukti forensik. 

Shadowserver Foundation turut membantu membongkar sistem jaringan dan menampilkan pesan peringatan pada situs yang sebelumnya digunakan untuk kejahatan.

Kasus ini skala besar kejahatan siber yang terus berkembang di Eropa. Penegakan hukum lintas negara menjadi satu-satunya cara untuk membongkar operasi dengan struktur rumit seperti SIMCARTEL. Meski jaringan ini sudah dihentikan, penyelidikan terhadap cabang dan kliennya di berbagai negara masih terus berjalan.

"Europol juga menawarkan dukungan forensik di tempat untuk mengamankan bukti digital, membongkar infrastruktur digital, dan menyediakan layanan pertukaran berkas besar untuk mengirimkan bukti data," tutup dalam laporan itu.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks