![]() |
| CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai | topik.id |
Alphabet, induk Google membukukan kuartal terbaiknya sejauh ini pada Q3 2025, perusahaan mencatat pendapatan US$100 miliar, naik dua digit di semua lini bisnis utama. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi Google yang berfokus pada integrasi kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI) mulai berdampak nyata.
Dalam postingan di LinkedIn, CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai mengatakan peningkatan pendapatan datang dari berbagai sumber, termasuk Search, Cloud, YouTube, dan layanan langganan.
Ia menyebut kuartal ini sebagai hasil kerja terkoordinasi di seluruh tim dan berterima kasih kepada karyawan serta mitra global yang mendukung pencapaian tersebut.
Produk berbasis Gemini menjadi salah satu pendorong utama. Model pihak pertama ini kini memproses 7 miliar token per menit lewat penggunaan API pelanggan. Aplikasi Gemini telah mencapai 650 juta pengguna aktif bulanan, sementara jumlah kueri naik tiga kali lipat dibanding kuartal sebelumnya.
![]() |
| dok: @google |
Google juga memperluas penerapan Mode AI dan Ikhtisar AI dalam pencarian. Fitur tersebut kini tersedia dalam 40 bahasa dan memiliki lebih dari 75 juta pengguna aktif harian. Di Amerika Serikat, jumlah kueri melalui Mode AI meningkat dua kali lipat sepanjang kuartal, menjadikannya salah satu produk dengan pertumbuhan tercepat di portofolio Google.
"Meluncurkan Ikhtisar AI dan Mode AI dalam waktu singkat. Mode AI sekarang dalam 40 bahasa, dengan 75 juta pengguna harian. Kueri Mode AI AS berlipat ganda di Q3 - fitur yang sangat populer," tulis Sundar Pichai, seperti dikutip, Kamis (30/10/2025).
Di sektor korporat, Google Cloud kembali tumbuh kuat. Backlog naik menjadi US$155 miliar, dengan pendapatan yang sebagian besar didorong oleh layanan dan produk AI.
Pichai menyebut permintaan tinggi datang dari perusahaan yang mulai membangun sistem bisnis di atas model generatif milik Google.
"Google Cloud memiliki kuartal yang hebat dalam mempercepat pertumbuhan dengan pendapatan AI sebagai pendorong utama. Backlog Cloud tumbuh menjadi $155 miliar," ungkapnya.
Langganan berbayar juga ikut naik. Gabungan pengguna Google One dan YouTube Premium kini melampaui 300 juta pelanggan. Model bisnis berbasis langganan memberi perusahaan sumber pendapatan yang lebih stabil di luar iklan digital.
"Terima kasih kepada karyawan dan mitra kami di seluruh dunia untuk kuartal yang bersejarah," jelasnya.

