Menko Airlangga lobi AS, perkuat investasi teknologi tinggi

RI-AS membahas investasi dari ekonomi digital, artificial intelligence dan data center.

author photo
A- A+
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di sela-sela rangkaian acara KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia, melakukan pertemuan dengan Under Secretary of State (Economic Growth, Energy, and Environment) Amerika Serikat, Jacob Helberg | dok: ekon/humas
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di sela-sela rangkaian acara KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia, melakukan pertemuan dengan Under Secretary of State (Economic Growth, Energy, and Environment) Amerika Serikat, Jacob Helberg | dok: ekon/humas

Republik Indonesia (RI) memperkuat pendekatan ekonominya dengan Amerika Serikat (AS) melalui perluasan kerja sama di sektor teknologi tinggi dan energi baru. Fokus pembahasan mencakup peluang investasi, pengembangan industri strategis.

RI-AS kolaborasi dalam bidang digital dan kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI). Upaya ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memperdalam kemitraan ekonomi yang lebih terarah dan berdampak pada penguatan daya saing nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di sela-sela rangkaian acara KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur Malaysia yang digelar selama 26-28 Oktober 2025, melakukan pertemuan dengan Under Secretary of State (Economic Growth, Energy, and Environment) Amerika Serikat, Jacob Helberg, Minggu (26/10/2025).

Dalam pertemuan bilateral tersebut, dibahas berbagai perkembangan dan upaya dalam pengembangan kerja sama ekonomi kedua negara, perkembangan perundingan tarif, Strategic Trade Management khususnya terkait dengan Export Control and Related Border Security (EXBS).

Serta rencana pelaksanaan acara Southeast Asia Forum on Export Control (SEAFEC) di tahun 2026. Juga dibahas perkembangan dari berbagai investasi AS di Indonesia dan perkembangan dari ekonomi digital, artificial intelligence dan data center

Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia terus membuka peluang investasi bagi Amerika Serikat di sejumlah sektor strategis yang berpotensi besar untuk dikembangkan bersama. Peluang tersebut antara lain mencakup proyek pemurnian (refinery) untuk nikel dan mineral kritis lainnya.

Selain itu, pengembangan teknologi tinggi seperti High-end Semiconductor, Tech Talent Development, Artificial Intelligence, Data Center, energi terbarukan, serta penjajakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir skala kecil (Small Modular Reactor).

Menko Airlangga juga menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini berada pada level yang sangat positif, dan menjadi momentum penting untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan kedua negara.

"Kemitraan antara Indonesia dan AS terus berkembang dalam semangat saling menghormati dan menguntungkan ekonomi kedua negara. Kami melihat banyak peluang konkret untuk bekerja sama, terutama dalam memperkuat ketahanan ekonomi, mendorong transisi energi, dan mengembangkan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Menko Airlangga dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (26/10/2025).

Selain membahas kerja sama ekonomi dan energi, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia tengah mempertimbangkan untuk berpartisipasi sebagai tuan rumah Southeast Asia Forum on Export Control (SEAFEC) 2026, sebuah forum internasional yang berfokus pada penguatan manajemen perdagangan strategis dan sistem pengawasan ekspor di kawasan.

Menko Airlangga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat, khususnya dalam menciptakan rantai pasok yang tangguh, investasi berkelanjutan, dan pembangunan ekonomi yang inklusif. 

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks