![]() |
Jensen Huang dan Elon Musk | cov: topik.id |
NVIDIA kembali mengguncang dunia teknologi dengan peluncuran NVIDIA DGX Spark, superkomputer AI terkecil di dunia. Julukan yang tepat untuk perangkat ini kecil-kecil cabe rawit, sebab menghadirkan performa superkomputer dalam ukuran super kecil.
Momen peluncuran menjadi sorotan ketika pendiri dan CEO NVIDIA, Jensen Huang, menyerahkan langsung salah satu unit pertama DGX Spark kepada Elon Musk di markas SpaceX, Texas.
DGX Spark dirancang untuk menjawab kebutuhan masa kini, ketika beban kerja AI semakin melampaui kemampuan PC dan laptop tradisional. Sistem ini memberikan performa AI setara satu petaflop dan memori terpadu sebesar 128GB, memungkinkan pengembang menjalankan inferensi model AI hingga 200 miliar parameter.
NVIDIA merincikan model hingga 70 miliar parameter secara lokal. Dengan demikian, DGX Spark membuka peluang baru bagi para inovator untuk mengembangkan agen AI dan model canggih tanpa bergantung pada cloud.
Huang mengingatkan publik pada sejarah penting NVIDIA dalam revolusi AI pada tahun 2016, ia membangun DGX-1 untuk memberi para peneliti AI superkomputer, ia menyerahkan sistem pertama secara langsung kepada Elon Musk di sebuah perusahaan rintisan kecil bernama OpenAI dan dari sanalah ChatGPT lahir.
"Pada tahun 2016, kami membangun DGX-1 untuk memberi para peneliti AI superkomputer mereka sendiri. Saya menyerahkan sistem pertama secara langsung kepada Elon di sebuah perusahaan rintisan kecil bernama OpenAI dan dari sanalah ChatGPT lahir, yang memulai revolusi AI," kata Huang, seperti dilansir Minggu (19/10/2025).
Dibangun di atas arsitektur Grace Blackwell, DGX Spark menyatukan GPU dan CPU NVIDIA dengan jaringan berkecepatan tinggi, pustaka CUDA®, dan perangkat lunak NVIDIA AI.
![]() |
foto: @nvidia |
Sistem ini menawarkan bandwidth 5 kali PCIe generasi kelima berkat teknologi NVLink™-C2C, serta mendukung jaringan ConnectX®-7 200 Gb/s. Dengan semua elemen tersebut, DGX Spark menjadi komputer desktop yang mampu menjalankan komputasi AI berskala besar secara lokal dengan efisiensi tinggi.
"Dengan DGX Spark, kami kembali ke misi awal: menempatkan kekuatan AI di tangan setiap pengembang untuk memicu gelombang terobosan berikutnya," tambah Huang.
Selain perangkat keras, DGX Spark hadir dengan tumpukan perangkat lunak NVIDIA AI yang sudah terpasang, sehingga pengembang dapat langsung bekerja begitu sistem diaktifkan. Melalui ekosistem NVIDIA, pengguna dapat mengakses model dan pustaka populer seperti NVIDIA NIM™, FLUX.1 Black Forest Labs, Qwen3, dan NVIDIA Cosmos™ Reason.
Kombinasi ini memungkinkan pengembangan chatbot, agen pencarian, sistem penglihatan komputer, hingga model generatif gambar, semuanya berjalan dari satu perangkat desktop. Peluncuran global DGX Spark juga menandai kolaborasi besar antara NVIDIA dan mitra industri seperti Acer, ASUS, Dell Technologies, GIGABYTE, HPI, Lenovo, dan MSI.
Sejumlah perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Google, Meta, Microsoft, Hugging Face, JetBrains, dan Roboflow, disebut menjadi penerima awal yang akan menguji dan mengoptimalkan perangkat mereka dengan DGX Spark.