Orasi ilmiah di Universitas Borobudur, Menko Airlangga bicara AI

Menko Airlangga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di bidang teknologi digital.

author photo
A- A+
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto | dok: ekon

Dalam orasi ilmiahnya di Universitas Borobudur, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya penguasaan teknologi digital, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT) dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis. 

Ia menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5 persen serta inflasi yang terkendali menunjukkan ketahanan fundamental ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. 

Pemerintah, lanjutnya, terus memperkuat transformasi menuju ekonomi hijau dan digital melalui strategi hilirisasi industri, pengembangan ekonomi biru, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. 

Menko Airlangga juga menekankan peran strategis generasi muda, khususnya lulusan perguruan tinggi, dalam memperkuat daya saing nasional serta mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan riset untuk menyiapkan talenta masa depan yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global menuju visi Indonesia Emas 2045.

"Perekonomian Indonesia tumbuh kuat di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada triwulan II-2025. Namun, tantangan ke depan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan teknologi serta arah transformasi ekonomi hijau," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Upacara Wisuda Universitas Borobudur Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (14/102025).

Dalam orasi bertema "Mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul, Adaptif dan Inovatif, Berdaya Saing Global untuk Indonesia Emas 2045", Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah terus memperkuat strategi pembangunan yang berfokus pada hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, serta pengembangan ekonomi hijau dan biru. Langkah tersebut diharapkan mampu menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan transformasi ekonomi, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa generasi muda khususnya lulusan perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing nasional di tengah transformasi ekonomi global yang semakin dinamis.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM di bidang teknologi digital, kecerdasan buatan, semikonduktor, dan bioekonomi (genomika). Penguasaan terhadap teknologi ini menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi ekonomi menuju produktivitas tinggi dan daya saing global. 

Lebih jauh, Pemerintah juga mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan riset untuk menyiapkan talenta yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi.

"Sekitar 70% pekerjaan pada 2030 akan menuntut penguasaan teknologi seperti AI dan IoT. Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja muda Indonesia," ungkap Menko Airlangga.

Dalam konteks ekonomi hijau, Pemerintah mendorong transisi menuju energi bersih, peningkatan efisiensi sumber daya, serta pengembangan industri ramah lingkungan.

"Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor perubahan, penggerak inovasi, dan penjaga semangat kebangsaan dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Transformasi ekonomi hanya dapat berhasil jika didukung SDM yang adaptif, produktif, dan berdaya saing," tutup Menko Airlangga.

Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks