![]() |
| Stasiun 5G China Mobile | dok: gov.cn |
Tiongkok terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam pengembangan jaringan 5G. Hingga akhir September 2025, negara tersebut telah menyelesaikan pembangunan sekitar 4,71 juta stasiun pangkalan 5G di seluruh wilayahnya. Salah satu strategi nasional Tiongkok itu untuk memperkuat infrastruktur siber dan mendukung transformasi digital di berbagai sektor industri.
Menurut data dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok, jumlah tersebut memperlihatkan peningkatan bersih sekitar 455.000 stasiun dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Pertumbuhan ini menunjukkan konsistensi Beijing dalam memperluas jangkauan jaringan berkecepatan tinggi, terutama di kawasan industri dan kota-kota tingkat kedua yang sebelumnya belum sepenuhnya terhubung.
"Ada sekitar 4,71 juta stasiun pangkalan 5G di China pada akhir September, di tengah upaya negara itu untuk memperkuat infrastruktur sibernya. Angka tersebut menunjukkan peningkatan bersih sebanyak 455.000 dari akhir tahun lalu," tulis laporan resmi MIIT, seperti dilansir topik.id, Selasa (28/10/2025).
Selama tiga kuartal pertama tahun ini, sektor telekomunikasi Tiongkok mempertahankan momentum pertumbuhan yang stabil. Peningkatan permintaan layanan digital, dorongan terhadap ekonomi berbasis data, serta dukungan kebijakan pemerintah menjadi pendorong utama perkembangan ini. Infrastruktur 5G dipandang sebagai fondasi penting untuk inovasi di bidang manufaktur cerdas, kendaraan otonom, dan layanan publik digital.
Jumlah pengguna telepon seluler 5G juga mengalami lonjakan pesat. Data terbaru menunjukkan bahwa pelanggan 5G dari tiga operator utama, China Mobile, China Telecom, dan China Unicom—bersama dengan China Broadnet, kini telah mendekati angka 1,2 miliar. Lonjakan adopsi ini menegaskan bahwa jaringan 5G telah menjadi bagian integral dari kehidupan digital masyarakat Tiongkok.
"Sektor telekomunikasi China mempertahankan pertumbuhan yang stabil dalam tiga kuartal pertama tahun ini, dengan semakin banyaknya pengguna telepon seluler China yang mengadopsi layanan 5G," ungkapnya.
Keberhasilan ini tidak hanya didorong oleh ekspansi infrastruktur, namun peningkatan akses perangkat kompatibel 5G di pasar domestik. Produsen ponsel lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Honor terus meluncurkan model dengan kemampuan konektivitas tinggi, yang turut mempercepat penyebaran teknologi tersebut di kalangan konsumen.
Dalam lima tahun terakhir, Tiongkok berhasil membangun jaringan 5G terbesar dan terluas di dunia. Pencapaian ini menjadi simbol ambisi negara itu dalam memimpin era konektivitas baru dan memperkuat kapasitas nasional di bidang teknologi informasi. Upaya tersebut juga diiringi dengan investasi besar dalam keamanan siber untuk melindungi infrastruktur digital yang semakin kompleks.
Pemerintah Tiongkok menegaskan bahwa pengembangan jaringan 5G bukan sekadar proyek teknologi, melainkan bagian dari strategi jangka panjang menuju masyarakat digital yang terintegrasi. Dengan infrastruktur yang semakin kuat dan cakupan layanan yang luas, Tiongkok berupaya memastikan keunggulan kompetitifnya di panggung global dalam menghadapi era ekonomi digital yang semakin terkoneksi.
"Pada akhir bulan lalu, jumlah pengguna telepon seluler 5G di antara tiga perusahaan telekomunikasi utama negara itu dan China Broadnet telah mendekati 1,2 miliar, menurut data. Selama lima tahun terakhir, China telah membangun infrastruktur jaringan 5G terbesar dan terluas di dunia," tutup dalam laporan itu.
