Transformasi digital Indonesia, tindakan konkret atau omon-omon?

Apakah pemerintah mampu memastikan keterhubungan antarprogram sehingga saling memperkuat, atau justru berjalan sendiri-sendiri?

author photo
A- A+
Presiden Prabowo Subianto | cover: topik.id

Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto menawarkan pendekatan baru untuk pemerataan pendidikan di Indonesia. Dengan membagikan layar digital pintar ke sekolah-sekolah, pemerintah berusaha menutup kesenjangan akses belajar, khususnya di wilayah yang kekurangan tenaga pengajar. Namun, tantangan utama tetap ada, bagaimana memastikan perangkat itu benar-benar digunakan secara maksimal, bukan hanya sekadar pajangan teknologi di ruang kelas.

Pemerintah menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang lebih luas. Ada narasi besar tentang pengentasan kemiskinan melalui pendidikan, perbaikan fasilitas, hingga pemberdayaan orang tua. Meski ideal di atas kertas, publik masih menunggu bukti konsistensi di lapangan, apakah benar fasilitas ini bisa menjangkau anak-anak miskin yang sebelumnya terpinggirkan, atau hanya sebatas sekolah-sekolah percontohan di kota.

Kementerian Komunikasi dan Digital turut dilibatkan dengan janji memperkuat infrastruktur internet, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Dukungan satelit dan jaringan telekomunikasi memang krusial, sebab tanpa akses stabil, konsep pembelajaran digital hanya akan berhenti sebagai wacana. 

Di titik inilah, Sekolah Rakyat perlu dilihat dalam konteks lebih luas bersama program digital lain seperti Garuda Spark Innovation Hub, Desa Digital, dan peluncuran Satelit Nusantara Lima. Semua program ini pada dasarnya memiliki tujuan sama, membangun ekosistem digital yang merata dan berkelanjutan. 

Namun, apakah pemerintah mampu memastikan keterhubungan antarprogram tersebut sehingga saling memperkuat, atau justru berjalan sendiri-sendiri tanpa hasil nyata bagi rakyat? Berikut program yang sedang berjalan di Pemerintahan Kabinet Merah Putih.

Program Sekolah Rakyat.

Presiden Prabowo melakukan diskusi terbuka dengan siswa-siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna | @presidenri
Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan merata dengan memanfaatkan teknologi modern. Melalui distribusi layar digital pintar atau smart digital screen ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Pemerintah berharap dapat memperluas akses pembelajaran berkualitas, terutama bagi daerah yang masih menghadapi keterbatasan tenaga pengajar. Inisiatif ini diyakini mampu membuka jalan bagi sistem pendidikan yang lebih inklusif, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan era digital.

"Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat," jelas Presiden Prabowo usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

Lanjut Presiden Prabowo, melalui teknologi tersebut, siswa dapat belajar dari konten terbaik, termasuk animasi dan materi interaktif, serta didukung pembelajaran jarak jauh dari guru-guru pilihan. Presiden menilai sistem ini dapat membantu daerah-daerah yang masih kekurangan guru atau memiliki keterbatasan tenaga pengajar.

"Ada guru-guru yang terbaik, tiap mata pelajaran kita akan seleksi, mungkin 20-30 guru terbaik, tiap mata pelajaran akan siaran dari studio jarak jauh. Berarti secara teoritis, guru ini bisa bantu semua kelas di seluruh Indonesia," ungkapnya. 

Selain itu, Presiden Prabowo menyebut fasilitas smart TV bersifat interaktif, memungkinkan pengawasan langsung terhadap kegiatan belajar mengajar. Teknologi ini juga membuka peluang bagi siswa maupun guru untuk mengakses materi kapan saja, termasuk melalui telepon seluler.

"Murid-murid yang nanti kurang ini, bisa ulangi lagi pelajaran, bisa ulangi dan itu bisa juga diakses dari handphone. Semua konten bisa dari handphone. Guru pulang, dia bisa buka. Jadi kita interaktif," minta Presiden.

Pemerintah juga menyiapkan program berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui pelatihan intensif berbasis teknologi. Kepala Negara menegaskan komitmen bahwa pengembangan Sekolah Rakyat bukan sekadar wacana, melainkan upaya nyata yang terus diwujudkan setiap tahun.

"Sekarang sudah ada 100 Sekolah Rakyat riil. Minggu depan, 2 minggu lagi 65. Tahun depan 100 lagi, 100 lagi, 100 lagi. We make the impossible, possible," terang Presiden.

Digitalisasi untuk Sekolah Rakyat.

Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo | @komdigi

Kementerian Komunikasi dan Digital menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadirkan digitalisasi untuk mendukung keberlangsungan Program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program ini dipandang sebagai model nyata integrasi pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan Sekolah Rakyat dibangun atas tiga kunci utama yang diarahkan Presiden Prabowo, yakni memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.

"Dengan Sekolah Rakyat, mimpi-mimpi mereka terbuka. Mereka yang putus asa kini kembali punya harapan, melahirkan pemungkin-pemungkin baru. Presiden menegaskan agar kita melihat yang tidak tampak, yang grassroot, yang nyaris tidak terdengar," jelasnya saat bertemu dengan Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (27/08/2025).

Sementara itu, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo menambahkan bahwa Sekolah Rakyat merepresentasikan integrasi berbagai program pengentasan kemiskinan.

"Sekolah Rakyat adalah miniatur program integratif. Orang tuanya diberdayakan, rumahnya diperbaiki, masuk ke koperasi desa, anak dan keluarganya mendapat layanan kesehatan. Semua aspek disentuh," ungkapnya.

Untuk memastikan Program Sekolah Rakyat berjalan optimal, Wamen Angga menekankan arti penting dukungan infrastruktur jaringan internet, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

"Kita akan minta data lokasi Sekolah Rakyat. Dari sana bisa dilihat siapa yang sudah memiliki jaringan, siapa yang belum. Komdigi siap bantu memastikan konektivitasnya," tegasnya.

Selain infrastruktur, Kementerian Komdigi juga akan memperkuat komunikasi publik dengan memanfaatkan kanal digital agar masyarakat luas mengetahui manfaat Sekolah Rakyat.

"Saya melihat langsung di Bogor, ada anak pemulung yang bisa sekolah di Sekolah Rakyat. Kisah seperti ini harus diketahui publik, karena inilah wajah nyata program Presiden untuk wong cilik," tutur Wamen Angga.

Sekretaris Jenderal Kemkomdigi Ismail menegaskan lima bentuk dukungan digitalisasi Komdigi untuk Sekolah Rakyat, mencakup penyediaan jaringan internet, penguatan komunikasi publik, integrasi platform dan aplikasi digital, serta pelatihan digital untuk guru Sekolah Rakyat, dan pemanfaatan pusat data nasional untuk pengelolaan data program.

"Kami punya jaringan ekosistem digital, termasuk startup dan platform yang bisa dilibatkan. Jika ada kebutuhan data, Komdigi sudah menyiapkan program pusat data nasional untuk mendukung Sekolah Rakyat," jelas Ismail.

Dengan dukungan digitalisasi, Kementerian Komdigi berharap Sekolah Rakyat menjadi sekolah alternatif bagi masyarakat miskin sekaligus gerakan digital inklusif untuk pengentasan kemiskinan.

Program Garuda Spark Innovation Hub. 

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menghadiri Kuliah Perdana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara | dok: topik.id
Kementerian Komunikasi dan Digital resmi meluncurkan Garuda Spark Innovation Hub (GSIH) di Jakarta, Kamis (2/10/2025), sebagai langkah cepat untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem startup nasional dan menyiapkan jutaan talenta digital Indonesia. 

Program ini menargetkan empat juta penerima manfaat, terdiri dari dua juta talenta digital dan dua juta technopreneur, dengan tahapan berkesinambungan mulai dari peluncuran, aktivasi, hingga jejaring global. 

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa GSIH tidak akan berjalan lambat, melainkan langsung bergerak cepat untuk mendukung kemandirian ekonomi digital dan memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan global. Inisiatif ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekosistem startup Indonesia agar bisa bersaing di tingkat global.

"Kita menargetkan empat juta penerima manfaat, dua juta talenta digital, dan dua juta technopreneur hanya dari innovation hub ini saja. Program lain juga ada di bawah Pak Boni, Kepala BPSDM, untuk peningkatan literasi digital dan talenta digital," beber Meutya dalam acara Indonesia Digital Nation (IDN) 2025 di Ganara Art Space, fX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (02/10/2025).

Lanjut Meutya, GSIH akan menjadi kekuatan untuk mendorong percepatan digitalisasi dalam mewujudkan keadilan dan kemandirian ekonomi di Indonesia. Garuda Spark Innovation Hub dibangun dalam beberapa tahapan yang saling berkesinambungan, mulai dari peluncuran, aktivasi, pembentukan jejaring di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga terhubung dengan ekosistem digital global.

"Hari ini kita melakukan launching, kemudian langsung aktivasi, tidak perlu menunggu lama," tuturnya.

Meutya mencontohkan GSIH Bandung yang baru saja diresmikan pada Sabtu (27/09/2025) lalu sudah bergerak cepat dengan mengadakan berbagai kegiatan yang mempertemukan para pelaku industri startup dengan para mentor yang kompeten.

"Untuk Bandung yang baru kita luncurkan beberapa hari lalu, list pembicaranya sudah cukup banyak, artinya memang banyak orang-orang yang ingin melatih, melakukan sharing kepada orang-orang yang tepat," tandasnya.

Setelah fase aktivasi, program GSIH akan diperluas melalui pembentukan jejaring di tingkat kabupaten/kota yang kemudian berkembang ke tingkat provinsi.

Dalam satu hingga dua tahun mendatang, GSIH ditargetkan dapat menghubungkan ekosistem startup nasional dengan dunia internasional.

"Dalam satu sampai dua tahun ke depan kita akan menghubungkan GSIH dengan ekosistem digital global," tegasnya.

Meutya meminta para pelaku startup memiliki sikap optimistis dalam menghadapi tantangan global di tengah dinamika industri teknologi.

"Kita tahu ada istilah winter is coming untuk industri teknologi, tetapi kita tidak boleh merasa lemah dengan ucapan tersebut. Kita yakin potensi Indonesia sangat besar dan tentu ekosistem digital kita akan bangkit," tegas Meutya.

Garuda Spark Innovation Hub segera dibuka di Medan.
 
Terpisah, sebelumnya Meutya Hafid mengungkap bahwa Sumatera Utara dipilih untuk program GSIH selanjutnya setelah Bandung dan Jakarta karena memiliki ekosistem industri kreatif yang berkembang pesat serta pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.

"Sumatera Utara punya kreativitas tinggi dan ekonomi yang tumbuh lebih cepat dari rata-rata nasional. Kehadiran Hub ini akan menjadi ruang belajar sekaligus ruang kreasi anak muda Medan," ungkap Meutya dalam Kuliah Perdana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Senin (29/9/2025).

Melalui Garuda Spark Innovation Hub, mahasiswa dan generasi muda Medan akan mendapat akses literasi digital, pelatihan keterampilan, hingga kesempatan berkolaborasi dengan industri dan pemerintah. Menkomdigi mencontohkan, Sumatera Utara kerap mengirimkan perwakilan dalam kompetisi nasional bidang kreativitas.

"Bakatnya sudah ada, tinggal kita sediakan wadah agar mereka bisa berkembang. Kita ingin Gen Z tidak hanya jadi pengguna teknologi, tapi penggerak transformasi digital Indonesia," ujarnya.

Komdigi juga menggandeng sejumlah mitra global, seperti Microsoft dan Uni Emirat Arab, untuk menghadirkan program pelatihan talenta digital. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah menyiapkan jutaan coder dan pengembang aplikasi di Indonesia.

"Gen Z adalah prosumer digital. Mereka jangan hanya konsumsi, tapi juga produksi. Kita juga mendorong penggunaan produk AI dalam negeri supaya bisa tumbuh setara dengan produk global," tambah Meutya.

Menkomdigi menutup pesannya dengan menekankan bahwa penguasaan kecerdasan artifisial harus tetap berpijak pada nilai kemanusiaan dan kearifan lokal.

"Kita harus jadi tuan di rumah sendiri, mengembangkan teknologi sesuai nilai-nilai bangsa, termasuk kearifan lokal Sumatera Utara yang sangat kaya dan beragam," tutupnya.

Program Desa Digital.

Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dalam Rapat Terbatas dan Taklimat Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Maret 2025.
Transformasi digital menjadi kunci utama dalam pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah transmigrasi dan pedesaan. 

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berkolaborasi dalam mengembangkan konsep Desa Digital guna memastikan masyarakat transmigran memiliki akses terhadap teknologi dan literasi digital. 

Di sisi lain, pemerintah juga menggagas pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di puluhan ribu desa sebagai strategi untuk memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan di tengah efisiensi anggaran. 

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menyatakan dukungan ini mencakup pengembangan infrastruktur telekomunikasi, penerapan konsep Desa Digital, serta peningkatan literasi digital bagi masyarakat transmigran. 

"Dengan langkah ini, diharapkan kawasan transmigrasi dapat berkembang menjadi pusat ekonomi berbasis digital yang berdaya saing," ungkapnya dalam pertemuan dengan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025).

Meutya Hafid  menegaskan bahwa digitalisasi merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah transmigrasi. 

"Kemkomdigi siap mendukung transformasi transmigrasi melalui digitalisasi. Kami ingin memastikan bahwa teknologi dan infrastruktur komunikasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran," jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Komdigi akan membantu penyebarluasan informasi mengenai transformasi program transmigrasi melalui berbagai platform media massa dan televisi nasional. 

"Kami akan menggaungkan program ini secara luas agar masyarakat memahami manfaatnya. Media memiliki peran penting dalam mempercepat adopsi dan penerimaan program ini oleh masyarakat," tambah Meutya.

Program transformasi transmigrasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan lama dalam pelaksanaan transmigrasi, yang sebelumnya lebih berfokus pada pemindahan penduduk tanpa dukungan infrastruktur yang memadai. 

Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah program Transmigrasi Patriot, yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia unggul dan tangguh melalui pembangunan sekolah-sekolah lokal di kawasan transmigrasi bekerja sama dengan universitas nasional.

Selain itu, Kementerian Komdigi mendorong pengembangan Desa Digital sebagai bagian dari ekosistem Smart Village. Penerapan Desa Digital diharapkan mampu meningkatkan akses terhadap informasi dan peluang usaha berbasis digital bagi masyarakat di kawasan transmigrasi.

"Kami ingin memperluas konsep Smart City ke tingkat desa agar masyarakat transmigran dapat menikmati manfaat teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, dan layanan publik," jelas Meutya. 

Dari sisi infrastruktur, Kemkomdigi akan memastikan ketersediaan jaringan komunikasi yang memadai di wilayah transmigrasi. Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa jaringan 4G telah mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, namun masih ada tantangan dalam menyediakan kapasitas jaringan yang optimal di beberapa daerah. 

"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan infrastruktur telekomunikasi di kawasan transmigrasi dapat terpenuhi dengan baik," ujarnya.

Dalam aspek literasi digital, Kemkomdigi melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) turut berperan dengan menyediakan program kewirausahaan digital bagi masyarakat transmigran, khususnya perempuan. 

"Kami ingin memastikan bahwa perempuan di kawasan transmigrasi juga mendapatkan kesempatan untuk berdaya melalui keterampilan digital, sehingga ekonomi keluarga dapat tumbuh secara berkelanjutan," kata Kepala BPSDM Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto.

Menkomdigi Meutya Hafid menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam merealisasikan program ini. 

"Kolaborasi antara Kemkomdigi, Kementrans, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mempercepat keberhasilan transformasi transmigrasi. Dengan pendekatan berbasis digital, kami yakin program ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat," tutupnya.

Satelit Nusantara, pemerataan akses internet.

Satelit Nusantara Lima | @spacex

Peluncuran satelit Nusantara memperluas konektivitas digital. SpaceX berhasil meluncurkan Falcon 9 ini pada Senin, 8 September, dari Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 40 (SLC-40), Cape Canaveral, Florida. Satelit akan menuju orbit transfer geosinkron dengan jendela peluncuran selama 116 menit, dimulai pukul 20.02 ET. 

"SpaceX menargetkan peluncuran Falcon 9 misi Nusantara Lima pada hari Senin, 8 September, ke orbit transfer geosinkron dari Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 40 (SLC-40) di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida. Waktu peluncuran 116 menit dibuka pukul 20.02 ET. Jika diperlukan, kesempatan cadangan tersedia pada hari Selasa, 9 September, selama waktu peluncuran 116 menit yang dibuka pukul 20.01 ET," tulis SpaceX dalam pengumuman resminya, dilansir Senin (8/9/2025).

Siaran langsung peluncuran ini dapat disaksikan melalui kanal resmi SpaceX dan platform X, termasuk aplikasi X TV. Publik di seluruh dunia berkesempatan menyaksikan detik-detik Nusantara Lima meninggalkan bumi untuk kemudian menempati orbit yang akan mendukung konektivitas di Indonesia. 

"Siaran web langsung misi ini akan dimulai sekitar 15 menit sebelum lepas landas, yang dapat Anda saksikan di sini dan di X @SpaceX . Anda juga dapat menonton siaran web ini di aplikasi X TV yang baru," jelasnya.

Misi ini juga mencatatkan prestasi bagi Falcon 9. Booster tahap pertama yang digunakan sudah menjalani 22 misi sebelumnya, termasuk mendukung Crew-6, SES O3b mPOWER-b, USSF-124, BlueBird 1-5, dan 18 misi Starlink. Setelah selesai bertugas mengantarkan satelit, tahap pertama akan kembali dan mendarat di kapal tanpa awak A Shortfall of Gravitas yang ditempatkan di Samudra Atlantik.

Nusantara Lima akan ditempatkan di orbit 113° Bujur Timur, sebuah posisi strategis yang memungkinkan satelit ini menjangkau wilayah Indonesia secara optimal. Dari ketinggian orbit, satelit ini akan bekerja tanpa henti, memastikan sinyal komunikasi tetap mengalir ke berbagai penjuru negeri. Kehadirannya menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk memperkuat kedaulatan digital sekaligus menjawab tantangan kesenjangan akses teknologi.

Namun, lebih dari sekadar aspek teknis, peluncuran ini sarat dengan makna simbolis. Ada harapan besar bahwa dengan adanya Nusantara Lima, anak-anak di pelosok bisa belajar dengan akses internet yang sama dengan anak-anak di kota. Usaha kecil di daerah terpencil pun diharapkan bisa mengembangkan bisnisnya tanpa hambatan konektivitas.

Nusantara Lima menjadi simbol upaya Indonesia untuk merajut jembatan digital, melintasi atmosfer, lalu dari angkasa membantu menyatukan seluruh lapisan masyarakat lewat jaringan komunikasi. Dengan begitu, satelit ini bukan hanya perangkat teknologi, melainkan juga representasi mimpi bangsa Indonesia untuk lebih inklusif dan merata hingga ke wilayah Indonesia timur.

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sebagai perusahaan satelit pertama di Indonesia, memegang peranan penting dalam proyek ini. PSN telah menyiapkan delapan stasiun bumi dari barat hingga timur Indonesia. 

Infrastruktur ini memastikan Nusantara Lima dapat benar-benar menjangkau wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), yang selama ini masih kesulitan mendapatkan layanan komunikasi.

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso mengungkapkan di era digital, internet adalah fondasi hampir segala hal. Pendidikan, kesehatan, bisnis kecil, bahkan layanan publik, semuanya membutuhkan konektivitas yang stabil agar dapat mengikis kesenjangan.

"PSN meyakini kemudahan dalam mengakses layanan internet yang terbaik merupakan hak seluruh warga negara Indonesia di tengah pesatnya transformasi digital saat ini. Kami berharap kehadiran layanan PSN menjadi katalisator dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sehingga turut berkontribusi dalam mendukung kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia," ungkapnya.
Share:
Premium.
Komentar
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

Update
Indeks