![]() |
| Stasiun 5G China Mobile | dok: gov.cn |
Tiongkok menegaskan ambisinya dalam perlombaan teknologi global dengan memperdalam integrasi industri untuk mempercepat pengembangan jaringan 6G. Dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah mendorong penelitian dan inovasi 6G secara sistematis, mencakup desain sistem hingga arsitektur jaringan masa depan.
Menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, kemajuan ini menunjukkan kesiapan Tiongkok untuk memasuki babak baru konektivitas ultra-cepat.
Pada Konferensi Pengembangan 6G 2025, Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi Zhang Yunming mengungkapkan bahwa Tiongkok kini memiliki lebih dari 300 teknologi kunci yang dianggap fundamental bagi 6G. Jumlah tersebut menandai lompatan jauh dalam penguasaan teknologi strategis, terutama di tengah kompetisi global untuk menentukan standar dan struktur jaringan generasi berikutnya.
Selain itu, Tiongkok berhasil menyatukan lebih dari 100 entitas dalam rantai industri, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Langkah ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan membuka ruang bagi perusahaan global untuk terlibat dalam uji coba teknologi 6G di Tiongkok. Zhang juga mengungkapkan memperdalam kerjasama dengan organisasi internasional seperti 6G-IA Eropa dan Forum 6G Republik Korea.
"Lebih dari 100 entitas rantai industri dalam dan luar negeri, mengundang perusahaan global untuk berpartisipasi dalam uji coba teknologi 6G, dan memperdalam kerja sama dengan 6G-IA Eropa dan Forum 6G Republik Korea," kata Zhang dalam pernyataan resminya, seperti dilansir topik.id, Jumat (14/11/2025).
Zhang menjelaskan bahwa penelitian standardisasi 6G yang diluncurkan penuh tahun ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pengembangan teknologi tersebut. Ia menekankan bahwa fase saat ini merupakan tahap kritis yang membutuhkan masukan kolektif, pemikiran strategis, serta konsensus global agar 6G dapat berkembang secara harmonis dan terkoordinasi.
"Tahun ini telah menyaksikan peluncuran penuh penelitian standardisasi 6G, Zhang mencatat, seraya menambahkan bahwa pengembangan 6G sekarang berada pada tahap kritis yang membutuhkan kebijaksanaan dan konsensus kolektif," ungkapnya.
Dalam waktu dekat, Tiongkok akan mempercepat penelitian terkait teknologi inti 6G serta meningkatkan aktivitas riset dan pengembangan. Upaya ini mencakup penyempurnaan standardisasi, pengembangan ekosistem aplikasi, dan eksplorasi model implementasi yang siap digunakan oleh industri. Fokusnya adalah memperkuat fondasi teknologi agar 6G dapat memberikan manfaat maksimal.
Negara tersebut juga menargetkan integrasi industri yang lebih dalam demi mematangkan ekosistem aplikasi 6G. Dengan menghubungkan pelaku industri, akademisi, dan perusahaan global, Tiongkok berharap dapat menciptakan lingkungan inovasi yang mendukung implementasi teknologi 6G pada berbagai sektor, mulai dari manufaktur pintar hingga layanan publik.
Zhang menegaskan komitmen Tiongkok untuk mendorong kerja sama internasional dalam bidang teknologi, standar, dan spektrum 6G. Kolaborasi global dianggap penting untuk menyinergikan penelitian lintas negara dan memaksimalkan manfaat perkembangan teknologi komunikasi generasi baru bagi ekonomi dunia.
"Ini juga akan mempromosikan kerja sama global pada teknologi 6G, standar 6G, dan spektrum 6G untuk memperkuat koordinasi dan memaksimalkan manfaat pengembangan," tutup Zhang.
