Pemerintah Republik Indonesia (RI) terus memperkuat strategi transformasi digital sebagai mesin ekonomi baru di tengah tekanan global. Digitalisasi diposisikan sebagai penopang pertumbuhan berkelanjutan. Fokus diarahkan pada penciptaan talenta dan ekosistem ekonomi berbasis teknologi.
Sebagai bentuk konkret, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meluncurkan Program Pelatihan Gig Economy bagi Gen Z. Bersamaan dengan itu, AI Open Innovation Challenge diperkenalkan untuk mendorong inovasi. Kedua program menyasar generasi muda sebagai aktor utama ekonomi digital.
Inisiatif ini dijalankan melalui kolaborasi lintas kementerian dan pemerintah daerah. Tujuannya mencetak talenta digital yang kompetitif secara global. Program ini juga diarahkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Menko Airlangga menegaskan ekonomi digital menjadi “mesin ketiga” pertumbuhan Indonesia. Sektor ini melengkapi industri konvensional dan kebijakan perlindungan sosial. Gig Economy diproyeksikan tumbuh dua digit dan menopang kedaulatan teknologi nasional.
"Ekosistem ekonomi digital kita saat ini bernilai lebih dari USD90 miliar dan diproyeksikan melonjak hingga USD400 miliar pada tahun 2030. Di lingkup regional, melalui Digital Economic Framework Agreement (DEFA)," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataan persnya, dilansir Jumat (19/12/2025).
Nilai ekonomi digital Indonesia kini telah melampaui USD90 miliar. Angka tersebut diperkirakan melonjak hingga USD400 miliar pada 2030. Di tingkat ASEAN, pasar digital diprediksi naik dua kali lipat melalui kerangka DEFA.
Program Gig Economy dirancang dari hulu hingga hilir ekosistem digital. Fokus mencakup pengembangan SDM, perlindungan kekayaan intelektual, hingga industri semikonduktor. Implementasi ditargetkan di 15 kota dengan Jakarta sebagai proyek percontohan.
Pemerintah juga menyiapkan dukungan pembiayaan melalui KUR khusus senilai Rp10 triliun. Skema ini menyasar pelaku ekonomi kreatif dan Gig Economy dengan bunga rendah. Pola kerja fleksibel dan keterlibatan swasta dinilai krusial menjaga daya saing talenta.
"Pasar ASEAN diperkirakan meningkat dari 1 triliun USD menjadi 2 triliun USD pada periode yang sama. Indonesia harus mengambil peran dominan melalui pengembangan SDM Gen Z yang unggul," ungkap Menko Airlangga.
