![]() |
| Kawasan industri Ding'an Taling di Ding'an, Provinsi Hainan, Tiongkok Selatan | dok: gov.cn |
The State Council Information Office of China (SCIO), Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok melaporkan bahwa China sedang bersiap memasuki Rencana Lima Tahun ke-15 periode 2026–2030 dengan arah pembangunan yang menekankan transformasi digital dan pertumbuhan berkualitas tinggi.
Fokus utama diarahkan pada stabilitas ekonomi di tengah dinamika dan ketidakpastian global yang terus berkembang. Ekonomi China diproyeksikan mencapai 140 triliun yuan (sekitar 20 triliun dolar AS) pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata lebih dari 5 persen.
"Terlepas dari ketidakpastian global, ekonomi China diproyeksikan mencapai 140 triliun yuan (sekitar 20 triliun dolar AS) pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata lebih dari 5 persen selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), melampaui rata-rata global," tulis SCIO dalam laporan resmnya, seperti dilansir topik.id, Rabu (31/12/2025).
Sementara itu, dalam acara China Economic Roundtable yang digelar Xinhua, para pejabat dan pakar membahas hasil Konferensi Kerja Ekonomi Pusat. Diskusi itu menggarisbawahi pentingnya inovasi, perluasan permintaan domestik, serta mitigasi risiko sebagai fondasi awal yang kuat menuju 2026.
Secara makro, ekonomi Tiongkok diproyeksikan mencapai 140 triliun yuan pada 2025 dengan pertumbuhan tahunan rata-rata di atas 5 persen. Capaian ini mencerminkan ketahanan ekonomi nasional yang melampaui rata-rata pertumbuhan global.
Pejabat Dewan Negara Liu Rihong menilai ketahanan tersebut ditopang kebijakan yang konsisten, sinergi reformasi dan inovasi, serta keseimbangan antara dinamika pasar dan pengawasan regulasi. Pendekatan ini dinilai krusial menjaga stabilitas jangka panjang.
"Ciri penting dari perekonomian negara besar adalah sirkulasi internal. Kita harus memfokuskan strategi pembangunan pada perluasan permintaan domestik," ungkap Liu Rihong .
Konferensi Kerja Ekonomi Pusat juga menegaskan langkah pro-pertumbuhan, seperti mendorong permintaan domestik dan memperkuat inovasi teknologi. Integrasi inovasi industri dinilai sebagai kunci pembentukan sumber pertumbuhan baru.
Dari sisi dunia usaha, perusahaan swasta dipandang sebagai motor utama inovasi. Dukungan kebijakan yang jelas memberi kepastian bagi pelaku industri untuk berinvestasi jangka panjang, khususnya dalam transformasi digital manufaktur.
Menatap 2026, para ahli mengakui masih ada tantangan struktural dan tekanan eksternal. Namun, dengan pasar domestik besar, rantai industri lengkap, serta peran kuat pemerintah daerah, Tiongkok diyakini mampu menjaga momentum pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.
"Tekanan seperti melemahnya permintaan eksternal dan ketidakseimbangan struktural domestik, tetapi menyatakan optimisme, dengan mencatat bahwa China memiliki pasar domestik yang luas dan rantai industri yang lengkap," ungkapnya.
