Digitalisasi UMKM perlu pendamping seperti Facebook dan Grab

H. Muttaqin

Keberadaan UMKM menunjukkan bagaimana Indonesia sesungguhnya. Masyarakat Indonesia tak mudah menyerah. Mereka selalu mencari cara.

web pahlawandigitalumkm.setkab.go.id  
Pandemi Covid-19 yang menghantui Indonesia dan negara-negara lain di dunia saat ini memang mengerem laju pertumbuhan ekonomi. Namun di balik musibah yang terjadi, terselip kesempatan untuk meningkatkan pendapatan pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) melalui digitalisasi.

Walau tak mudah, digitalisasi UMKM yang dipelopori inovator muda hendaknya terus diakselerasi demi tercapainya ketahanan ekonomi masyarakat. Sebab, UMKM terbukti mampu bertahan dan kerap menyelamatkan ekonomi Indonesia dalam sejumlah krisis.

"Keberadaan UMKM menunjukkan bagaimana Indonesia sesungguhnya. Masyarakat Indonesia tak mudah menyerah. Mereka selalu mencari cara untuk menyelesaikan masalah. UMKM sering menyelamatkan Indonesia di tengah tantangan-tantangan yang ada," ujar Halim Wijaya, Director of East Indonesia Grab Indonesia, dalam talk show.



Program "Inspirasi Pahlawan Digital" yang digelar pada Sabtu, 12 September 2020 pukul 14.00 WIB dan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube @KemenkopUKM.

Selain Halim, Staf Khusus Menkop UKM Fiki Satari, dan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari juga hadir sebagai pembicara. Sesi dialog ini merupakan kelanjutan dari program workshop dan talkshow "Pahlawan Digital UMKM".

Digitalisasi UMKM Perlu pendamping.


Menyelamatkan UMKM tak ubahnya menyelamatkan ekonomi Indonesia. UMKM-UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia tak ubahnya ‘sekoci’ yang butuh pendampingan ‘Kapal Induk’ seperti Facebook dan Grab.

Fiki berharap Grab dan Facebook sebagai Kapal Induk dapat menjadi lokomotif yang menggeret para UMKM di seluruh Indonesia. 

"Para pelaku UMKM ini bisa belajar dari Kapal Induk dan berkolaborasi dengan mereka. Kapal Induk ini bisa jadi konsolidator," ujarnya.

Di lain pihak, sambung dia, pemerintah akan memperbaiki model bisnis dan keterhubungan (koneksi) para pelaku UMKM. 

"Di sini dibutuhkan pahlawan-pahlawan lokal (local heroes) dan aggregator penghubung ke Kapal Induk. Jangan melulu mengandalkan pemerintah," imbaunya.

Menurut Halim, inklusivitas menjadi hal utama dalam membesarkan UMKM. Kerja sama ‘Kapal Induk’ dan ‘sekoci’ mutlak diperlukan. Caranya, melalui pembinaan dan inkubasi. 

"Mari kita lakukan ini (go digital) bersama-sama. Tak ada kapal kecil atau besar.
Pahlawan Digital UMKM bisa jadi kawah candradimuka untuk mewujudkannya," tegas Halim.

Senada dengan Halim, Ruben juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam memajukan UMKM di Indonesia. 

"Setiap Kapal Induk (stakeholder) tak bisa jalan sendiri, harus bergandeng tangan menyelesaikan problem yang ada. Kapal-kapal sekoci ini harus bekerja sama untuk menemukan ‘mutiara’ (UMKM unggulan) di seluruh Indonesia agar bisa go international dan mengharumkan Indonesia," tandasnya.

Ruben menyarankan para inovator muda tak hanya sekadar menciptakan produk dan jasa inovatif. Mereka juga punya tanggung jawab lebih dalam memberikan semangat, contoh, dan berbagi ilmu dengan UMKM lain terutama membantu mereka untuk Go Digital.

Pentingnya masuk ke platform digital untuk menyelamatkan UMKM terutama di masa pandemi ini menjadi hal krusial. Menurut survei yang dilakukan Facebook Indonesia hampir 53% pelaku UMKM mengaku usaha mereka menurun, dan 50% harus melakukan pengurangan jumlah pekerja. Pengurangan pekerja ini banyak terjadi di sektor-sektor yang langsung bersinggungan dengan publik seperti industri retail.

"Namun yang menarik, hampir 56% persen UMKM yang ada Facebook cepat beralih ke dunia digital. Mereka memanfaatkan platform-platform digital yang sudah ada seperti Facebook, Instagram atau WhatsApp. Dan sekitar 25% pelaku UMKM saat ini mengaku penghasilan mereka didapat dari platform digital," beber Ruben.

Pemerintah, sambung Fiki, mendorong program “Pahlawan Digital UMKM” untuk menstimulasi pelaku bisnis digital sebagai puller (penarik) bagi UMKM yang lain. Pemerintah juga mencoba mendesain sejumlah program.

Hingga saat ini, sebanyak 125 inovator digital telah mendaftar untuk bergabung dalam Pahlawan Digital UMKM. Sekitar 80% berasal dari luar DKI Jakarta. Sebanyak 30 peserta bootcamp atau pelatihan akan diumumkan pada 16 September 2020 mendatang. Perkembangan info terkait Pahlawan Digital UMKM bisa dipantau di akun Instagram @pahlawandigitalumkm, @kemenkopukm, dan @putri_tanjung.

Adapun bootcamp nanti menghadirkan para pengajar berpengalaman yang membantu para inovator digital ini lebih berdaya, seperti dari Facebook dan Grab Indonesia. “Grab akan memberikan narsum yang kompeten sesuai dengan kebutuhan UMKM. Para inovator akan dibantu tahap demi tahap,” ujar Halim.

Berikut video Pahlawan Digital UMKM 2020 - Jalan Menuju UMKM Go Digital


Share:
Baca berita berbasis data.

Kategori konten paling banyak dibaca.
Bisnis Terkini
Lihat semua
Komentar
Login ke akun RO untuk melihat dan berkomentar.

Terkini

Indeks